4.

1.9K 121 5
                                    


Sakura menatap tiga orang polisi yang memasuki pekarangan rumahnya. Baru saja hendak mencari tahu siapa pria yang berdiri didepan rumahnya mengenakan mobil mewah. Tidak disangka kalau orang itu adalah seorang intel yang sedang mengintai rumahnya.

Dan ada apa dengan Kakaknya? Dengan cepat Sakura melempar selang air yang dipegangnya untuk menyiram tanaman dan mendekati mereka berempat. Dari belakang mereka turun dua orang pria yang sepertinya pernah Sakura kenal. Pria berambut panjang yang diikat kebelakang dengan seorang pria yang berambut pendek itu membuatnya bernostalgia.

Kalau tidak salah ingat pria itu bukankah pria yang sama ditempo hari saat ia kehujanan didepan cafe? Benar sekali! Jangan bilang pria itu mengikutinya sampai kesini. Dan juga.. mobil tersebut bukankah mobil yang satu jam lalu terparkir disebrang rumahnya.

Sakura sangat ingat plat nomer mobilnya. Sasuke tahu kalau Sakura mengenali plat mobilnya. Kalau sampai Sakura membuka mulutnya pasti Kakaknya akan sangat curiga. Dan alasan apa yang akan diberikan oleh Kakaknya karena ia sudah datang kerumah wanita yang tengah diincarnya?



" Korupsi? Gak mungkin, kakak gak mungkin ngelakuin itu kan? " Tanya Sakura histeris saat Sakura mendengarkan alasan kedatangan polisi dengan surat penangkapan yang ditunjukkan kepada Kakaknya.

Korupsi? Tidak mungkin! Untuk apa Kakaknya mengorupsi uang perusahaan. Apakah ini sebuah firasat? Saat Kakaknya mengatakan mendapat pinjaman dari perusahaan Sakura memang sempat tidak percaya. Ia bahkan sampai tidak bisa tidur memikirkan uang yang harus dikembalikan setelahnya.

Sakura menatap Sasori, ia yakin ini semua hanya fitnah. Kakaknya tidak mungkin mengkorupsi uang perusahaan, Kakaknya adalah pria yang baik. Sakura menatap kedua pria yang tengah menatap tajam dirinya. Apakah pria itu yang menjebloskan kakaknya kedalam penjara?

Sasori juga bilang kalau uang tersebut ia pinjam dari bosnya yang sangat baik. Salah satu dari mereka pasti bos dari divisi Kakaknya. Entah yang mana Sakura tidak tahu, daripada berburuk sangka lebih baik ia bertanya pada Kakaknya yang kini berada dihadapannya dengan wajah tertunduk dalam.

" Kakak bilang bos Kakak yang pinjemin uang. Kakak bilang bos Kakak adalah orang paling baik yang pernah kakak lihat. Kakakku gak mungkin curi uang perusahaan " Kekeh Sakura.

Itachi menatap Sakura dengan tajam, Apakah dengan kedatangan polisi Sakura masih belum percaya kalau Sasori lah pelakunya. Sasori bahkan menggelapkan uang dengan jumlah yang sangat besar, sebenarnya Itachi hanya mempermulus rencananya. Sebelum ia punya rencana ini pun Sasori memang sudah punya niat untuk mencuri.

" Sakura, Kakak minta maaf. Ini semua kakak lakuin untuk Papa, untuk kita " Sasori hanya diam begitu kedua polisi diantara tiga tersebut mulai memborgol lengannya.

Sama sekali tidak perlawanan, Sasori tahu perbuatannya sangat tidak pantas. Tapi ia melakukan semua ini karena Ayahnya yang tengah koma dirumah sakit. Ia memang berniat mencuri sedari awal karena ia sudah sangat buntu dan tidak tahu kemana lagi harus mencari uang untuk kelanjutan hidup keluarganya.

Tapi saat uang itu hendak ia antar kerumah sakit Itachi dan Sasuke sudah lebih dulu menangkapnya dengan membawa tiga orang polisi bersamanya. Ia sama sekali tidak bisa lari kemanapun dengan ancaman pistol yang akan ditembakkan kearahnya.

Kini polisi sudah datang dengan surat penangkapan dan tidak lupa kedua kakak beradik yang kini menatapnya dengan pandangan seakan ingin membunuhnya. Mereka adalah pemimpin perusahaan, memang mudah sekali menangkapnya karena Sasori memang sengaja terlihat di cctv perusahaan.

" Kak, Papa pasti murka kalau tahu Kakak ngelakuin hal ini " Walaupun kesal tetap saja Sakura tidak bisa membentaknya. Sakura ingin sekali marah namun tidak bisa. Akhirnya ia hanya bisa menangis memeluk Sasori dengan tangan yang sudah diborgol.

Sasori hanya bisa diam, dadanya terasa sesak mendengar suara tangis adiknya. Sakura memang sering menangis tapi kali ini tangisannya sangat memilukan. Sakura pasti takut sekali kehilangan mereka berdua.

" Aku sama siapa Kak? Aku sama siapa dirumah? " Katanya sambil menangis. Sasori menatap adiknya dengan mata berkaca-kaca, ia mengecup puncak kepala adiknya dengan sayang lalu menjauhkan tubuhnya dari adiknya. Sakura kembali meraih lengannya namun dengan cepat Itachi memisahkan mereka berdua.

Sakura yang tidak bisa berbuat apapun hanya diam dengan tangan yang kini berada dalam genggaman Itachi. Sasuke membuang pandangannya, jantungnya berdenyut nyeri melihat Kakaknya menatap Sakura dengan pandangan yang sama sekali tak bisa diartikan olehnya.

" Kakak janji bakalan pulang sayang, tolong jaga Papa. Kita pasti bisa lunasin biaya rumah sakit " Lunasin biaya rumah sakit? Dengan apa? Mungkin sebentar lagi ia akan didepak dari rumah ini karena belum melunasi cicilan. Ditambah Sakura tidak punya pekerjaan, dengan apa Sakura membayarnya?

" Korupsi bukanlah hal yang patut dicontoh dan merupakan perbuatan yang sangat hina. Silahkan bawa Pria licik ini. Uang yang digelapkan bahkan sampai lima milyar " Kata Itachi sembari menatap Sakura yang terlihat menarik dimatanya. Sakura melepaskan cengkramannya, namun Itachi kembali menangkap tubuhnya hingga Sakura tidak bisa mendekat pada kakaknya.

Sakura menatap kedua penguasa tersebut dalam diam. Ia hanya bisa meratapi nasibnya yang sangat tidak beruntung ini. Bagaimana cara membebaskan kakaknya? Bagaimana cara melunasi hutang rumah sakit yang semakin membengkak?

" Jebloskan pria itu sampai gak bisa keluar lagi " Tambah Itachi. Sasuke menatap Sasori dengan penuh keprihatinan, sedari awal gerak-gerik pria itu begitu mencurigakan. Tanpa rencana Kakaknya pun Sasori memang sudah berniat mencuri. Tidak berbeda jauh dengan Sasori, Kellan pun akan ditangkap. Kerjasama itu hanyalah sebuah trik, sebelum dengan Sasori pria itu sudah lebih dahulu melakukan kecurangan.

Wanita itu tampak meronta namun Itachi tidak peduli. Lebih baik Sakura bersamanya untuk menebus dosa Kakaknya. Ia akan memberikan segalanya termasuk melunasi hutang Kakaknya, Itachi akan membuat Sakura seperti Tuan Putri, tinggal diistana mewah dan juga menggengam kartu limited edition.

" Tolong lepasin " Pintanya dengan suara lantang. Sakura tidak pernah mengenal pria selain Ayahnya dan juga Kakaknya. Ia sedikit takut saat dirinya dibawa kedalam kamar yang merupakan kamarnya. Pria yang satupun mengikutinya, Sakura sampai bingung kenapa keduanya malah mengincarnya.

Tidak mungkin kan kalau kedua pria itu mau memperkosanya? Sakura menjerit begitu pintu kamarnya ditutup dengan paksa. Ia hendak keluar, namun pria dengan rambut yang lebih pendek menahan lengannya hingga Sakura kembali duduk dipinggir ranjang.

" Setelah apa yang udah kakak lakuin, aku mohon maafin kakakku. Dia lakuin ini karena terpaksa kita butuh uang untuk biaya.. "

" Yang namanya korupsi itu gak ada ampun dinegara kita. Kalau hanya satu atau dua juga mungkin kita berdua bakal tutup mata, tapi lima milyar sayang. Kamu mau ganti rugi pakai apa? " Ucap Itachi, Sakura menitikkan air matanya.

Ia tidak tahu lagi harus melakukan apa, yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar kakaknya bebas, hutang rumah sakit terbayar dan cicilan rumah mereka lunas.

" Sebenarnya ada satu hal yang bisa bikin kakak kamu bebas " Mendengar sebuah kabar baik membuat Sakura melebarkan bola matanya. Dengan cepat ia menghapus air matanya, Sakura berlutut dibawah kaki mereka berdua.

Apapun akan ia lakukan agar Kakaknya bebas dari penjara.

" Tolong bantu aku, aku udah gak punya siapapun selain Papa dan Kakak. Kalian mau memeras akupun percuma karena harta juga gak ada. Tolong kasihani kami, kami bukan orang berada seperti kalian. Aku akan lakukan apapun "

" Yakin? Kami berdua gak maksa sih, tapi hanya itu caranya " Kata Itachi, Sasuke hanya bisa tertawa lebar. Sedangkan Sakura, ia hanya pasrah karena memang sudah tidak ada jalan lain.

" Tolong bantu kami, sebagai bayarannya kalian boleh membawaku " Ucapnya pasrah. Itachi memandang adiknya dengan tatapan penuh arti. Ia tidak salah dengar bukan?

Sakura bahkan menyerahkan dirinya sendiri. Itachi mengangkat tubuh Sakura agar berhadapan dengan wajahnya, wanita itu berkali-kali lipat lebih cantik kalau dilihat dari jarak yang sangat dekat. Semuanya masih asli, Itachi rasa Sakura tidak pernah berbaring dimeja operasi.

" Aku lunasi semuanya, aku jamin hidup kamu dan keluarga kamu asalkan kamu mau tinggal dan menjadi pemuas nafsuku "



..to be continue..

The Perfect Doll (Itachi x Sakura) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang