✎_____________________________________________
"Rei, lo mau kemana?" Anara melongokkan kepalanya saat melihat Reihan mengenakan jaket hitam yang biasanya laki-laki itu pakai saat akan balapan.
"Balapan." Jawab laki-laki itu singkat.
"Stop balapan liar lo itu. Bahaya Rei, gue nggak suka." Anara bangkit dari kursi, dia berjalan mendekati Reihan lalu meraih lengan laki-laki itu.
"Gue butuh waktu." Reihan menepis tangan Anara sepelan mungkin.
Anara langsung berdecak kesal, dia tidak habis pikir dengan apa yang ada di otak laki-laki keras kepala itu, kenapa laki-laki itu senang sekali membahayakan dirinya?
"Lo milih gue atau balapan?"
"Itu bukan pilihan." Tandas Reihan.
"Jawab." Paksa gadis itu, matanya masih terpaku pada mata kelam laki-laki itu.
"Bisa nggak lo sekali aja kayak Tesya? Ngertiin gu-"
"Gue bukan Tesya." Sela gadis itu dengan cepat. Raut wajahnya seketika berubah, sorot kecewa tersirat di mata cokelat gadis itu.
✎______________________
.
.
.
.
.
.
.
.
Hey maniez, wdyt?First impression for
Reihan?
Anara?
KAMU SEDANG MEMBACA
After You
Teen Fiction__________________________________________ ["Mengapa kamu kembali jika hanya untuk mengukir luka lagi?"] _______________________________________________ "Lo dimana Rei?" "Gue lagi nganterin Tesya." Jawab laki-laki itu di sebrang telepon. "Nggak bis...