~~~÷~~~
Deg'Apa itu kamu dek?'
~~~•~~~
Di tempat lain ada seorang laki-laki paruhbaya yang sedang marah kepada bawahannya.
"Apa kalian bodoh mencari anak kecil saja tidak bisa! " Maki laki-laki paruhbaya tersebut.
Sedangkan para bawahannya hanya menunduk takut.
"Maaf tuan, bukannya yang kita cari bukan anak kecil ya?" Tanya salah satu bawahannya atau bisa disebut tangan kanannya.
"Apa kau bodoh?" Jawab Tuannya tersebut.
Sedangkan tangan kanannya yang bertanya tadi hanya mampu menghela nafas dan bersabar karna dikatakan bodoh.
"Sekarang kutanya, yang kita cari umurnya berapa? " Tanya laki-laki paruhbaya tersebut.
"Empatbelas tahun. " Jawab tangan kanannya.
"Jadi, apakah dia bukan anak kecil? "
"Tapikan dia disebut rem- "
" Sudahlah bagiku dia anak kecil! " Potong laki-laki paruhbaya tersebut
"Baiklah."
"Lalu, sekarang kalian ngapain masih disini CEPAT CARI ANAK ITU. " Ucap laki-laki paruhbaya tersebut dengan diakhiri teriakan.
Para bawahannya langsung saja pergi dari ruangannya. Sedangkan laki-laki paruhbaya tersebut berdiam diri di kursinya, tak lama kemudian ia bersuara.
"Aku takkan melepaskan mu, dulu aku memang kehilangan kesempatan untuk menghancurkan keluarga mu tapi sekarang kesempatan itu akan kuambil lagi dan tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu lagi. Tunggu saja kehancuran keluarga mu Argani. " Ucapan laki-laki paruhbaya tersebut dengan nada dingin dan mata yang tersirat kebencian.
~~~•~~~
Sedari pulang Alva sama sekali tidak mengeluarkan suaranya yang biasanya Ia akan berceloteh tapi sekarang tidak.
Sehabis shalat isya mereka berkumpul diruang santai. Alva duduk di sofa dihimpit dengan Kay dan Delvon, sedangkan Listu dan Rizky duduk di karpet bulu dengan menyender ke sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVA
Teen FictionAlvarendra Dayyan X tampan, berwajah dingin, misterius, dan imut jika didekat orang terdekatnya. Ia tidak tau siapa keluarganya, yang ia tau dirinya ditemukan bersimbah darah oleh seorang gadis kecil yang tinggal di panti. Dirinya mempunyai rahasi...