Bismillah 🖤
Karena gabut, el bikin cerita baru.
kalo suka, masukin perpus, dan reading list.
ini gak ada kaitannya sama cerita el sebelumnya.
jadi, kalo ada nama yang sama maklumi aja.
nyari nama itu susah, kek ema-ema yang mau lahiran aja.
.
.
.“Kisah yang dipaksa selesai sebelum usai.”
.
.
.— Hi Ais —
1. Kamu yang begitu hebat.
Duduk di dekatmu, rasa rinduku lenyap.
Siang hari cuaca mendung, sepertinya akan turun hujan, tapi kau tau, aku tidak berniat untuk meninggalkanmu sampai benar-benar rinduku terbayarkan.
Sayang, boleh aku mengeluh?
Kepergianmu adalah sebuah hari yang paling aku tidak suka. Aku kehilangan senyumanku, aku kehilangan sosok kamu yang selalu aku rindukan, selalu aku jaga dan selalu aku sayang.
Kepergianmu sungguh cepat, meninggalkan kenangan yang amat hebat, meninggalkan semuanya yang menyayangimu.
Satu jam aku duduk denganmu, bercerita semuanya tentang masa kuliahku. Menyenangkan? Jawabannya menyenangkan jika kamu ada di sana dan bergandeng tangan denganku seperti di sekolah dulu.
Hampir setiap hari aku berkunjung ke sini, dari mulai gumpalan tanah yang menggunung berubah menjadi rumput-rumput liar yang menutupi.
Aku mengusap namamu yang tertulis di sana. Nama yang indah yang selalu aku tulis di bagian belakang buku catatan ku.
Kamu bilang, kamu tidak akan pernah lagi putus asa, karena aku hanya milikmu, tetapi kenapa kamu pergi, secepat itu, meninggalkanku sendiri, kamu jahat.
Mungkin karena Tuhanmu cemburu melihat kamu mencintaiku yang bukan hambanya. Oleh karena itu Tuhanmu mengambil kamu dari pelukanku secara paksa, meninggalkan mimpi-mimpi indah yang telah kita buat sebelumnya.
Mengingat kembali, hatiku hancur lagi. Penyemangat ku hilang, tujuanku membuatmu tersenyum telah sirna.
Tapi kamu bilang aku jangan menyerah, aku harus seperti kamu yang bisa bertahan, menyembunyikan luka yang tertutup dengan senyuman.
Kamu tau, melakukan seperti itu tidak mudah, beberapa kali aku gagal, merasa putus asa dan ... bahkan berniat untuk mengejarmu.
Kadang skenario Tuhan memang selalu membuatku tersenyum miris. Ada apa lagi setelah kamu meninggalkanku, apakah aku akan mendapatkan kebahagiaan yang amat hebat?
Bertemu dengan mu?
Memelukmu kembali?
Oh iya, semalam kamu datang ke mimpiku, rasanya aku tidak ingin bangun lagi, aku bahagia sekali, dalam mimpi itu, kamu mengusap pelan rambutku, membuatku nyaman.
Dan kamu bilang. “Kamu harus bahagia, karena aku udah bahagia.”
Mendengar itu aku tersenyum dan memelukmu, namun sial kamu hilang begitu saja. Pergi tanpa meninggalkan jejak, kembali meninggalkanku tanpa persetujuan.
Licik.
Ini tidak adil.
Jika hanya itu, lebih baik kamu tidak datang ke mimpiku, awal manis dan berujung amis.
Saat ini aku enggan membuka hati kembali, kamu masih melekat di hatiku meski ragamu telah hilang, jiwamu lenyap dan hanya menyisakan nama.
Aku tidak menemukan dirimu di orang lain, kamu luar biasa, mustahil orang lain bisa sepertimu, kamu hebat, kamu kuat, aku bangga telah menjadi bagian terpenting dari hidupmu.
Hari mulai gelap, tidak terasa empat jam aku duduk di dekat pemakamanmu, terimakasih telah mendengar keluh kesah ku, mendengar semua celotahanku.
Aku berjanji besok aku akan ke sini, membawakanmu sekeranjang bunga dan sebotol air. Aku pulang dulu, besok kita ketemu lagi.
— bersumbang —
.
.
.penasaran sama lanjutan ceritanya?
tenang el bakal lanjut September nanti.
jujur el belum siapin nama tokoh buat ini cerita;(
tiba-tiba pengen bikin aja cerita baru
suka sama ceritanya? vote komen juga ya.
kalian jangan jadi manusia mager.
el gak bakal lupain orang yang rajin vote dan komen di cerita el.
bagi el, kalian itu sumber vitamin, jika kelak el menjadi penulis hebat, el gak bakal lupain orang yang rajin vote dan komen.
segini dulu, makasih udah baca🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Ais
Teen Fiction"Karena sepertimu tidak bisa ku temukan pada manusia lain." Kisah seorang gadis remaja yang hidupnya tidak pernah mendapatkan pelukan dari sang ayah maupun saudara kandungnya, kejadian yang tidak sengaja membuat semua anggota rumah membenci gadis ma...