Tanpa Harapan

10 3 0
                                    

Setelah sekian banyak hal yang telah Ia lakukan, berawal dari kepergian ayahnya, ujian kelulusan, dan tes kedokteran. Hidupnya semakin rumit dan Ia merasa sudah tidak ada lagi harapannya untuk hidup.

Tanpa berpikir panjang, Ia berlari menuju salah satu jembatan yang berada dekat dilokasinya.

Ia menaiki salah satu dinding dijembatan itu dan ingin melompat untuk mengakhiri hidupnya.

"Lebih baik gue mati aja, gaada gunanya juga untuk hidup"

Terlihat seorang laki-laki keluar dari mobil yang sebelumnya sedang melaju dan berhenti tepat didekat Mira.

"Hey mau ngapain?!" Teriaknya

"Udah siap buat mati?" Tambahnya

"Lo pergi jauh-jauh dari sini, siapa sih lo?!" Sambil menengok ke arah laki-laki tersebut

Laki-laki itu kaget karna perempuan yang Ia temui sekarang adalah orang yang sempat Ia antar pulang saat pingsan didepan mobilnya saat itu.

"Loh mba yang kemarin kan?" Tanyanya heran

"Gausa sok kenal mas, saya mau bunuh diri mending pergi aja sana"

"Saya baru tau ada orang mau bunuh diri bilang-bilang"

"Mba kalo ada masalah mending cerita sama saya"

Disaat Mira lengah, laki-laki itu langsung menarik Mira turun dan membawanya ke bawah.

Mira sangat marah dan merasa sangat kesal dengan laki-laki tersebut.

"Lo ngapain ikut campur urusan gue?!"

"Gaada gunanya juga gue hidup didunia ini, orang yang paling gue sayang udah pergi ninggalin gue selamanya dan gue juga udah gagal mau mewujudkan salah satu mimpinya"

Tangisnya jatuh lagi dihari itu dan Ia langsung pergi menjauh dari laki-laki tersebut.

"Mbaa jangan lari" Teriaknya dengan keras

Laki-laki itu segera menaiki mobil dan menyusul Mira, rupanya Mira duduk diatas bangku taman dibawah pohon yang rindang.

"Boleh duduk disini?" Tanya dengan pelan

"Kenapa lo ada sini?! Kenapa lo ga biarin gua mati aja dijembatan itu?!" Kenaapaa?!" Tanyanya tidak terima

"Kalo tangan kita sakit diobatin, jangan dipotong tangannya. Begitu juga hidup, kalo ada masalah diselesaikan masalahnya bukan diakhiri hidupnya"

Hati Mira merasa lebih tenang mendengar perkataan tersebut, Ia sadar sudah salah ingin mengambil keputusan.

"Kenalin gue Revan, salah satu mahasiswa disini. Beberapa hari lalu kita udah sempet ketemu" Ujarnya sambil memberikan tangan tanda perkenalan ke Mira

Tanda perkenalannya belum dibalaskan, Mira hanya terdiam. Revan pun meletakkan kembali tangannya dipangguannya.

"Kalo lo belum mau cerita, gue tunggu sampe mau cerita"

Ucapannya itu diremehkan oleh Mira.

"Mana mungkin ada orang yang baru kenal ama gue, mau nungguin gue selama itu" Ucapnya dalam hati

Revan tidak main-main dengan perkataannya, Ia benar-benar menunggu sampai Mira ingin berbicara dengannya.

Melihat keadaan Mira, Revan pun pergi meninggalkannya untuk membelikan sesuatu.

"Apa gue bilang, ternyata emang bener gaakan ada orang yang mau nemenin orang kayak gue"

Tiba-tiba muncul suara dari belakang Mira.

"Kata siapa?"

to be continued

Way of LifeWhere stories live. Discover now