01 - Raka Anjing!

476K 38.5K 2.2K
                                    

Jangan pelit vote+komennya yah;)
Aku rajin up kalian juga harus aktif, kalian seneng akupun seneng. Okeh beibih😉

****

Agatha samar-samar merasa gatal di punggungnya, melirik sekitar dengan pelan kemudian tangannya berpindah dari telinga ke punggung hendak menggaruknya. Agatha terlalu larut dalam rasa lega saat menggaruk hingga tidak sadar kakinya pun ikut turun ke bawah.

"Agatha Zhea, hukuman lo di tambah. Sekarang ke lapangan dan lari 5 putaran," seorang laki-laki berperawakan tinggi mendekati Agatha dengan kedua tangan di dalam saku celana. Mimik wajahnya datar, namun terlihat ada geraman di suaranya barusan.

Agatha menghela nafas, dia menunduk dan mencibir pelan kemudian mengangkat kepala dengan senyum termanisnya. "Raka, hari ini lo ganteng banget, sumpah!"

Raka memutar bola matanya. Lalu berucap dingin. "Gak mempan."

Agatha cemberut. Ingin sekali rasanya menabok kepala Raka hingga ngampleng. Namun sayangnya dia tidak berani, atau hukumannya akan semakin di tambah saja. Dari berdiri di depan ruang OSIS dengan satu kaki di angkat dan dua tangan menjewer telinga, kini Agatha berlari di lapangan sesuai perintah Raka.

Di putaran pertama sudut mata Agatha tidak sengaja melihat Raka yang mengawasinya di pinggir lapangan. "Sialan si muka datar, awas aja lo, tunggu pembalasan gue," bibirnya mengeringai memikirkan balasan yang tepat untuk laki-laki itu.

Putaran demi putaran di lalui Agatha dengan semangat penuh. Matahari sudah mulai naik dan rasanya panas hingga Agatha ingin cepat-cepat menyelesaikan dan pergi ke kantin membeli ice cream.

Agatha berhenti dan membungkuk dengan nafas memburu. Gadis itu menyeka keringat di pelipisnya dengan punggung tangan. Akhirnya hukuman tambahannya selesai. Menegap, Agatha berjalan keluar dari area lapangan.

"Mau ke mana lo?" Raka mencekal dasi Agatha hingga gadis itu langsung tertarik menghadapnya. "Hukuman lo belum selesai."

Kening Agatha mengernyit. Lalu berbicara tidak terima. "Ada lagi? Kok banyak banget?"

Raka menunduk membuat Agatha menjauhkan wajahnya kemudian Raka berbisik geram. "Seimbang sama kesalahan lo. Pertama, terlambat 1 jam setelah bel masuk--"

"Eh anjir! Gue punya alasan buat itu. Lo--"

"Kedua," potong Raka dengan tatapan menusuk. "Pake seragam ketat dan rok jauh di atas lutut." Raka menjeda ucapannya lalu memandang Agatha dari atas ke bawah.

"Ketiga, rambut lo di cat jadi gulali," Raka menjambak pelan rambut panjang Agatha yang berwarna lavender diujung dan di padukan dengan warna hitam di bagian atas. "Bikin sakit mata."

Raka menghela nafas kasar. "Dan yang terakhir, make up lo--"

"Kenapa make-up gue? Cantik?" potong gadis itu seraya tersenyum songong.

Raka menggeleng. "Gak. Mirip topeng monyet."

Agatha menganga, matanya memandang Raka kesal. "Jangan mentang-mentang lo Ketos jadi seenaknya ngatain gue gini dong! Yang penampilannya kayak gini gak cuman gue, masa yang di kasih hukuman berat cuman gue? Gak adil!"

Raka bercecak. "Bersihin aula, setelah itu lo baru boleh masuk kelas." Raka berbalik, namun ketika menyadari sesuatu dia kembali menghadap Agatha. "Lipstik lo juga hapus, kayak tante-tante."

Tangan Agatha mengepal. "Raka anjing!" umpatnya pelan.

Menjadi penurut untuk hari ini sudah cukup, kini Agatha akan kembali melawan ketidakadilan yang di lakukan Ketua OSIS berwajah triplek itu.

My Roommate Is a Badgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang