Akhirnya bisa up juga wkwk, setelah sebulan ga up, ku mager bgt tolonkk
:(((Ada yg kangen sama Taekla? Bacanya pelan-pelan aja, oke.
Sehat selalu sayangiee!♡
Happy reading luvly!💜
Sesuai janji Taehyung tadi kepada Naykla, setelah sepulang dari kantor, mereka akan membawakan kue strawberry yang dibuat Naykla kepada Jaemin.
Sebenarnya Taehyung sedikit ada perasaan cemburu, tapi itu langsung ditepis oleh nya. Mengingat Jaemin dan Naykla ini adalah teman lama, dan ia tidak ingin terlalu posesif kepada Naykla. Walau ia sadar, kalau ia memiliki sifat pecemburu kepada pasangan. Bukan apa-apa, ia ingin miliknya, hanya untuknya. Itu saja.
Tapi perlu diingatkan, Taehyung tidak bisa menolak keinginan Naykla, apapun itu. Mungkin bucin, kata yang tepat untuknya. Apalagi ketika Taehyung melihat raut wajah bahagia istrinya itu, tentu ia dengan suka hati mengiyakan permintaan istrinya.
Dan disinilah mereka sekarang, diruang tamu milik Jaemin. Dan semua orang yang duduk dikursi warna abu-abu itu, tampak sangat menikmati kue strawberry yang dibawa Naykla. Tak jarang darinya memuji kue buatan Naykla, yang membuat Naykla memakan kue nya dengan senang hati, kala masakannya diterima baik.
Ngomong-ngomong, diruang tamu ini bukan hanya ada Naykla, Taehyung dan Jaemin. Tapi ada mama, papa Naykla, dan abang tersayangnya Jimin. Yang sekarang sudah ikut menikmati kue buatan si bungsu dengan tenang.
Tapi ketenangan itu tak berlangsung lama, kala mama Park mengingat tujuannya kesini, untuk menjewer anak nakal yang meninggalkannya tanpa kabar.
"JAEMIN! KAMU TUH KEMANA AJA SIH?! PERGI DAN PULANG GAK KASIH KABAR!! NGILANG GITU AJA!" teriak mama Park, yang tengah menjewer telinga Jaemin, meninggalkan bekas kemerahan di telinga Jaemin. Sedangkan Naykla dan Jimin hanya meringis melihatnya, karena mereka tau betul rasanya jeweran itu.
"Aduh, mama sakit."keluh Jaemin, yang membuat mama Park langsung menghentikan jewerannya. Tapi matanya menatap tajam Jaemin, yang membuat Jaemin merinding seketika.
"Kasian ma, baru pulang dia. Nanti dapet jeweran pergi lagi."ketus Jimin, soalnya ia sedikit kesal juga dengan sosok yang tengah memegang telinganya yang merah itu. Bagaimana pun ia sudah menganggap Jaemin seperti adik kandungnya, bahkan sayangnya ke Naykla sama besar seperti sayangnya ke Jaemin.
"Udah kalian tuh, kasian tuh Jaemin."bela papa Park.
"Oh ya Jaemin, kamu selama ini kemana aja? Kok pergi ga ngabarin kita. Sampe udah 6 tahun loh. Eh tiba-tiba pulang, ga ngabarin juga. Apa yang terjadi nak?"tanya papa Park lembut.
Jaemin yang mendengarnya, hanya mampu menunduk tak sanggup cerita. Beban yang ia selama ini tanggung sendirian, selama 6 tahun. Tanpa bisa berbagi dengan orang terdekat. Tapi itu semua sudah dibaginya 3 bulan yang lalu, saat bertemu sahabatnya Naykla.
Naykla yang melihat Jaemin kembali sedih, dan wajah ceria yang seketika hilang membuatnya ikut sedih. Bagaimana pun Naykla sudah bersama Jaemin dari kecil, apa yang dirasakan Jaemin pasti ikut dirasakan olehnya. Layaknya saudara. Naykla menatap Jaemin seolah membagikan kekuatan untuknya, dibalas senyuman milik sahabatnya yang sangat ia harap akan selalu hadir.
Bibir Jaemin yang seolah terkunci, memaksakan untuk menceritakan seluruh hal yang membuatnya pergi dari Seoul. Bagaimana pun keluarga Park, adalah keluarga kedua miliknya. Yang selalu menjadi, sandaran untuknya kapan pun itu.
"Saat itu, kakek sakit ma, pa. Dan harus dirawat di rumah sakit, yang ada di Paris milik Dokter Bae. Selama ini kakek udah sakit-sakitan, sejak Jaemin awal masuk SMP. Tapi baru parah, saat Jaemin masuk kelas 8. Dokter Bae, yang ngerawat kakek selama ini, nyaranin untuk dirawat di Paris," Semua orang disana, bisa ikut merasakan kesedihan milik Jaemin. Bahkan mama Park sudah mengengam tangan Jaemin dengan erat, menguatkan lelaki yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
'My Universe Husband' -KTH
Novela Juvenil'Hanya ada satu kata untuk mendeskripsikan seseorang yang dirinya cintai, yaitu sempurna. Seperti semesta yang memiliki berjuta-juta kesempurnaan, untuk di bagikan kepada pengisi alamnya.' "Apapun yang kau perbuat, tetap indah di mataku. Sebagaimana...