"Kohaku-kun, ayok jangan ngambek, nanti onee-han bikinin yang baru ya,"
(Name) membujuk Kohaku yang sedang ngambek karena jatah sakuramochi nya di makan Tsukasa."Onee-han hanya menyayangi bou, bahkan jatah sakuramochi ku onee-han berikan kepada bou, onee-han tidak menyayangi ku!lebih baik onee-han menjadi onee-hannya bou jika onee-han sangat menyayangi bou," marah Kohaku di balik pintu.
"Kalau begitu onee-han akan menjadi onee-hannya bou, onee-han tidak ingin adik nakal seperti Kohaku-kun yang bahkan tidak ingin mendengar penjelasan dari onee-han, bye bye Kohaku-kun,"
Kohaku yang berada di dalam kamarnya ingin sekali membuka pintu kamarnya dan meminta (name) untuk terus menjadi kakaknya dan jangan pergi, tapi apa?gengsi Kohaku tinggi, dia hanya menangis di dalam kamarnya dan menyesali perkataannya.
Kohaku sesekali menyeka air matanya yang mengalir turun di kedua pipi chubinya.
Kohaku sebenarnya tidak ingin marah, dia hanya sebal dengan kakak-kakaknya itu bagaimana pun Kohaku yang paling kecil di antara mereka jadi Kohaku yang paling ingin di manja dan di sayang-sayang apa lagi dengan Onee-han-nya itu.
"Waaa!"
"Huaa!"
Kohaku terkejut bukan main, Onee-han-nya tiba-tiba saja mengengagetkannya entah datang dari mana padahal pintu dan jendela sudah Kohaku kunci rapat-rapat.
"O-onee-han, bagaimana Onee-han bisa masuk?" (Name) menunjuk ke arah atap, Kohaku lupa bahwa Onee-han-nya membuat pintu masui dari atap kamarnya.
"Sudah ya, Kohaku-kun anak hebat tidak boleh menangis, ini Onee-han buat kan yang baru untuk Kohaku-kun," (name) menyodorkan sepiring penuh sakuramochi ke arah Kohaku, sebenarnya Kohaku tergiur tapi masih ada sedikit rasa sebal di hatinya jadi dia memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ohh ... kalau Kohaku-kun tidak mau biar Onee-han saja yang memakannya," (name) mengambil salah satu sakuramochi yang ada di piring, dengan gerakan lambat dia berpura-pura akan memasukan sakuramochi ke dalam mulutnya.
Kohaku yang melihat dari ujung matanya panik, dengan cepat dia menutup mulut (name) menggunakan tangan kecilnya lalu menggeleng.
"Ini punya ku." kata Kohaku lalu mengambil piring yang berisi sakuramochi lalu melahapnya, bibirnya sedikit naik ke atas.
(Name) tersenyum, lalu mengelap sisa-sisa air mata yang ada di ujung matanya dan pipinya, gemas sekali rasanya dengan pipi Kohaku dan secara reflek kedua tangan (name) mencubit pipi chubi milik Kohaku.
"O-onee-han lepaskan, sakit tau,"
"Salah sendiri kenapa Kohaku-kun tumbuh dengan cepat, padahal waktu itu kau masih bayi yang sangat menggemaskan,"
"Onee-hannn!"
Barulah setelah itu (name) melepaskan cubitannya dari pipi Kohaku, "nah jika sudah selesai jangan lupa sikat gigi, setelah ini Onee-han akan mendongengkan Kohaku,"
"Baik!" seperti yang di katakan (name) setelah selesai makan Kohaku menyikat giginya sementara itu (name) menggelar futon untuk Kohaku tidur.
Setelah selesai menyikat gigi Kohaku langsung tiduran dan bersiap untuk di dongengkan oleh (name).
"Pada jaman dahulu hiduplah seorang putri ...."
(Name) mendongeng dan menyanyikan nina bobo untuk Kohaku, cara yang paling ampuh untuk membuat Kohaku tertidur seperti saat ini, Kohaku sudah tertidur lelap sambil menggenggam tangannya.
(Name) mengelus surai merah muda milik Kohaku, "walaupun kita tidak memiliki ikatan darah namun aku sayang menyayangi Kohaku-kun, tumbulah menjadi anak yang baik, sehat, dan berbakti, oyasumi Kohaku-kun." (Name) mengecup kening Kohaku dan melepaskan genggaman tangannya perlahan agar Kohaku tidak bangun setelah mematikan lampu (name) keluar kamar Kohaku dan tidur di kamarnya yang tepat berada di depan kamar Kohaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent||•Oukawa Kohaku & Suou Tsukasa•||
Fanfictionsesuatu yang berharga, yang dapat hilang kapan saja. Pergi meninggalkan sebuah kehampaan, pergi meninggalkan sejuta kerinduan tanpa adanya sebuah kabar, pergi meninggalkan diri ini seorang diri tanpa adanya seorang kawan. Hanya ada semilir angin yan...