Seperti biasa, Tsukasa selalu datang kerumah Oukawa ketika pulang sekolah, hari ini pun ia datang seperti biasa sambil membawa buku gambar dan crayon.
Kohaku dan orang tua (name) saat ini sedang pergi karna ada urusan dan (name) di tugaskan untuk menjaga rumah.
Dan disini lah mereka, di ruang tamu dengan buku gambar dan crayon yang berserakkan di lantai, serta beberapa cemilan dan teh hangat yg menemani mereka.
Tsukasa tengah menggambar sesuatu, (name) yang melihat ekspresi bahagia Tsukasa ikut tersenyum senang.
"Yaampun tuan muda kenapa bisa seimut ini!!pasti saat dewasa dia akan menjadi orang yang tampan!!ah ... tapi, sayang rasanya jika keimutan tuan muda hilang!!baiklah!sudah ku putuskan, aku akan mengabadikan keimutan tuan muda dan Kohaku-kun!ah ... tapi aku tidak punya kamera, apakah aku pakai uang tabungan ku saja ya ...."
"Onee-sama!" teriak Tsukasa.
"Ah ... ada apa tuan muda??" (name) terkejut karena teriakkan Tsukasa, ternyata dari tadi anak itu terus memanggilnya tapi karna asik dengan lamunannya (name) pun jadi tidak mendengar panggilan Tsukasa.
"Aku menggambar diriku dan onee-sama!!" kata Tsukasa semangat sambil menunjukkan hasil gambarnya.
"Tuan muda ... ini bagus sekali!" puji (name) padahal yang Tsukasa gambar hanya berupa dua manusia lidi yang sedang berjalan-jalan di taman.
"Hanya kita berdua??yang lain kemana?"
"Tidak ada, karena di gambar ini aku sudah menikahi onee-sama," (name) tertawa kecil, melihat tingkah laku Tsukasa memang menyenangkan sekali.
"Tidak bisa, aku adalah kakak mu dan tuan muda adalah adikku," wajah Tsukasa berubah menjadi agak sendu karna ucapan (name).
"Kalau begitu onee-sama harus memanggil ku menggunakan nama ku,"
"Aku tidak bisa,"
"Kenapa??"
"Karena tidak boleh,"
"Kalau begitu aku akan memperbolehkan onee-sama memanggil ku menggunakan namaku, ini adalah perintah!" ucap Tsukasa dengan tegas.
(Name) yang gemas dengan Tsukasa pun mencubit pipi nya.
"Tsukasa-kun imut sekali!!!" kata mu sambil mengunyel pipi Tsukasa dengan gemas, sementara Tsukasa nampak pasrah.
"Nahh---bagaimana kalau kita istirahat dulu dan makan manisan, aku membuat Sakuramochi," (name) beranjak menuju kulkas dan mengambil toples yang berisi sakuramochi.
Tsukasa sudah duduk dengan tenang sambil menunggu sakuramochi nya, wajahnya tampak senang karna mendengar kata 'manisan'
(Name) menyodorkan sakuramochi nya, dengan senang hati Tsukasa mengambil dan memakannya dengan lahap.
"Kue buattan onee-sama memang paling enak!" puji Tsukasa, (name) sangat senang jika melihat Tsukasa tersenyum manis seperti itu.
"Terimakasih Tsukasa-kun, kalau begitu makanlah yang banyak,"
Dan sore itu, mereka habiskan bersama sambil menikmati sakuramochi dan sesekali menggambar dan bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent||•Oukawa Kohaku & Suou Tsukasa•||
Hayran Kurgusesuatu yang berharga, yang dapat hilang kapan saja. Pergi meninggalkan sebuah kehampaan, pergi meninggalkan sejuta kerinduan tanpa adanya sebuah kabar, pergi meninggalkan diri ini seorang diri tanpa adanya seorang kawan. Hanya ada semilir angin yan...