Kediaman Suou saat ini tengah ramai oleh berdebatan orang-orang dewasa.
"Bagaimana bisa kau mengambil anak itu?!"
"Dia ada di jalanan sendirian, dia kedinginan, lapar, dan tidak punya rumah,"
"Apa peduli kita??dia adalah manusia bukan anak kucing, kenapa tidak kau kirim ke panti asuhan?!"
"Justru karna dia manusia, kita manusia, di mana hati kalian?"
"Aku tidak peduli, aku tidak ingin dia ada di keluarga Suou!"
Sementara perdebatan terus berlanjut, seorang gadis kecil sedari tadi memperhatikan mereka dari balik pintu yang sedikit terbuka.
Dengan baju lusuh, rambut kusut, dan badan yang sangat kurus kering.
Bingung, apakah tuan tadi berdebat karna dirinya??apakah ini salah dirinya??apakah dia seharusnya tidak di sini sejak awal??pikiran negatif mulai bermunculan di kepala gadis itu.
"Hei,"
Seorang perempuan paruh baya menepuk pundak nya, secara pelan dan lembut tidak dengan cara kasar yang di lakukan anak-anak jalanan lainnya yang sering menindasnya atau orang-orang dewasa tidak ber-adab yang mencoba mengambil makanan atau uang darinya.
Senyum hangat terukir di wajahnya.
"Kau pasti kedinginan kan??bagaimana kalau kita mandi??"tawarnya.
Gadis kecil itu mengangguk pelan dan kemudian dia di tuntun menuju kamar mandi.
"Ah ... ngomong-ngomong, siapa nama mu??"
Gadis kecil itu terdiam sesaat.
"(Name), (full name),"
"(Full name) ya, nama yang cantik."
Entah kenapa (Name) merasakan setitik kehangatan di hatinya. Selama ini tidak pernah ia di berikan senyum hangat dan tulus, tak pernah ada orang yang berbicara padanya dengan nada rendah dan lembut.
Bolehkah ia merasa senang walau untuk sesaat??bolehkah ia merasakan kehangatan dan kenyamanan walau hanya sesaat??bolehkah ia....
"Anu..."
Wanita paruh baya itu mensejajarkan dirinya dengan (Name), mengusap rambutnya dengan pelan.
"Ada apa??apa kamu ingin makan terlebih dahulu??"
(Name) menggeleng, "bukan, aku hanya ingin..."
(Name) menunduk, menyembunyikan pipi nya yang terlihat ada semburat merah tipis.
"Aku ingin memelukmu, kalau tidak mau atau tidak boleh juga tidak apa-apa,"
Wanita paruh baya itu langsung memeluk nya, membuatnya terkejut.
"Apakah ada alasan untuk aku menolak permintaan anakku?"
Wanita itu masih terus memeluk (Name) sambil mengusap punggung dan kepalanya.
"Anak??"
"Ya, mulai sekarang kau adalah anakku dan panggil aku ibu/mama atau apapun senyaman mu, dan mulai sekarang nama mu adalah Oukawa (Name)"
(Name) mengangguk, ia tidak bisa pikir panjang dia hanya anak berusia tujuh tahun yang merindukan kasih sayang ibu, kasih sayang seorang keluarga.
Saat itulah dimana (Name) merubah namanya menjadi Oukawa dan menjadi bagian dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent||•Oukawa Kohaku & Suou Tsukasa•||
Fanfictionsesuatu yang berharga, yang dapat hilang kapan saja. Pergi meninggalkan sebuah kehampaan, pergi meninggalkan sejuta kerinduan tanpa adanya sebuah kabar, pergi meninggalkan diri ini seorang diri tanpa adanya seorang kawan. Hanya ada semilir angin yan...