prolog

483 78 7
                                    

Haii paraa pembaca setia huhuu..
Kedua kalinya bee bikin cerita tentang fantasi begini. Jadi, hope u enjoy this. Sambil nunggu cerita Selina up lagi kan..

•~•

Satu pikiran terbesar di benaknya adalah 'apa aku ke novel Liziana itu? Tapi aku ini siapa?'. Ya hanya itu. Karena sudah malah duluan jadi ia tak memperdulikan peran perannya kecuali peran utama.

Apa ia menjadi figuran tak terpakai? Atau ia menjadi putri hilang di sebuah novel? Ntahlah..pikiran Meysha masih belum menerima kenyataan. Baginya,

TERLAHIR KEMBALI ITU TAKHAYULL!!

"Satu satunya untuk menyingkirkan pikiran buruk itu..aku harus bertemu dengan anak tadi! Dan semoga..jawabannya bukan."

•~•

"Mengapa kau membuka baju?"

Sebenarnya Meysha ingin bertanya lembut. Tapi ntah kenapa malah terdengar angkuh. Ia jadi ingin tersenyum sendiri.

"Apalagi?! Kau mau menghukumku kan? Sudah aku bilang..ini pakaian yang ku punya satu satunya, kalau mau mencambukku cambuk saja. Asal jangan mengenai pakaianku."

Meysha ingin menangis saat ini juga. Anak yang kira-kira berusia delapan tahun sudah sepertinya. Ntah beban apa yang ia pikul selama ini. Dan lagi?! Siapa yang tega mencambuk anak seusianya.

Baru saja ia teringat.

Kalau saat ini, yang ia tempati bukan tubuhnya.

•~•

Tenang, part awal akan ada 3 lagi. Sabarr..

White Dove CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang