•~•
"Ahh..badanku pegal sekali!" Ucap Meysha sambil meliukkan badannya ke kanan dan kiri. Gadis itu tersenyum, udara pagi ini menyejukkan. Tidak bau ac yang menyala dan pengharum ruangan--
Tunggu--
AKU DIMANAA?!
"Astagaa! Aku memang tidak dekat dengan ayah! Tapi apa aku dibuang? Apa ayah bangkrut?! Ah.. harusnya masih ada sisa tabungan!" Panik Meysha saat ia menyadari ia berada di gubuk kayu, pantas saja udara nya segar!
"Ayah?!" Teriak Meysha. Ia tak tahu ada dimana, padahal semalam baik baik saja. Ia tidur setelah membaca novel klise itu. Sebenarnya ini adalah rumah tingkat, tapi berbahan dasar kayu! Sama seperti gubuk menurutnya.
Meysha walaupun tak pernah diperhatikan ayahnya, ia anak orang kaya raya. Ia anak yang loyal tak pernah kekurangan apapun kecuali kasih sayang!
Kecil ia banyak dimanja pelayan, berpakaian bagus, sekolah di sekolahan elite. Sejak kapan ia turun kasta!! Gadis itu berkeliling tanpa arah. Sebelum ia--
Dukk..
Sebelum ia tak sengaja tersandung sesuatu. "Aghh?!" ADA SEORANG ANAKKK! TERTIDUR? DILANTAI? TIDAK MENGGUNAKAN BAJU? DAN LAGII--KENAPA PUNGGUNGNYA PENUH DENGAN LUKA SEPERTI CAMBUKAN!!
Meysha memang sudah membunuh puluhan orang. Tapi ia hanya membunuh orang yang pantas dibunuh. Untuk seorang anak tak berdosa? Apa ia tega? Tentu tidak!
"Tak.. Jangan sentuh aku!" Baru saja ingin menyentuh anak lelaki di depannya, Meysha terkejut karena tangannya disentak begitu saja.
"Apa kau..tak apa apa?"
"Ck, lucu sekali! Orang yang kemarin mencambukku malah bertanya keadaanku, basi!" Anak itu mengambil bajunya dilantai yang menjadi alasnya tidur. Lalu keluar ntah kemana.
"HEY BOCAH! AKU HANYA INGIN MENOLONGMU!" Teriak Meysha tak terima. Memang ya, anak jaman sekarang juga harus dididik lebih keras agar tidak bertindak sembarangan.
"Jadi..apa yang aku lakukan sekarang?" Tanyanya ntah pada siapa. Gadis itu menggaruk kepalanya, dan..
Ada kutu!!
Ralat, salah. Maksudnya, ia kaget karena rambut nya berwarna cokelat!!
"Kemana rambutt indah berwarna birukuuuu!!!" Ia menggerai rambut nya yang sejak tadi diikat. "Apa ayah menghukumku? Dengan memindahkan aku kesini? Dan..mewarnai rambutku?"
Meysha bisa gila sekarang. Tidak ada yang bisa ia andalkan selain menangis! Seumur-umur..baru kali ini ia menangis! Menangis tidak berdaya.
Ia benci cokelat.
Benci kayu.
BENCI MISKIN!!
"Aku harus mencari cermin!" Ya benar sekali! Setidaknya wajah cantiknya masih ada! Atau.. jangan jangan ia sudah jerawatan?! Beruntusan?! TIDAKK!
Gadis itu terus naik turun dari lantai dua ke satu dan terus begitu. Tapi tidak ada satupun yang berhasil ia dapatkan. Duit tidak ada, cermin pun tidak ada!
"Aku..kebelet buang air besar!!! Dimana toiletnyaaa?!!!"
•~•
Setelah berhasil menemukan toilet di luar, tepat di samping rumah gubuk itu. Meysha mencoba berkeliling untuk tahu dimana ia berada. Begini gini, ia sudah pernah berkeliling ke berbagai negara. Ia akan tahu setelah melihat alam sekitar! Ah..meysha ingat ia juga punya banyak kenalan.
Plup..
Ia menendang ember, airnya terguncang dan sedikit tumpah. Sepertinya, ia hari ini hobi menendang sesuatu ya. Tadi anak, sekarang ember, semoga besok ia menendang bongkahan emas!"Eh?" Sedikit bergumam dalam kagetnya, dalam air jernih itu terdapat bayangan seorang wanita. Apa sekarang ia anak indigo? Woah..jangan dong. Meysha takut kalau itu adalah arwah dari seseorang yang ia bunuh.
Tapi anehnya, bayangan itu selalu mengikutinya. Bahkan setelah berpose ala ala model, dari menjulurkan lidah, membuka ketiak, atau bahkan bergaya ala monyet dan cacing kepanasan itu selalu diikuti.
Setelahnya ia sadar..kalau disana
ADALAH AKUUU!!!!,
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
White Dove Character
Fantasy"Selera Lili rendah sekali!" Keluh Meysha. Tidak ada novel yang benar-benar mengikatnya. Kalau ada novel yang bisa ia datangi, maka ia akan mengubah alurnya menjadi sempurna! Tidak akan membosankan! Haha.. Meysha kau menghayal ya? •~• "Ahh..badanku...