29. Fever

63 17 15
                                    

Vomment juseyoooo and...
Happy reading!

Baru saja Jia akan menekan tombol lantai tujuan di lift, seseorang sudah memencetnya terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Jia akan menekan tombol lantai tujuan di lift, seseorang sudah memencetnya terlebih dahulu. Jia menarik jari telunjuknya yang hampir menyentuh milik si laki-laki, tapi sesudahnya pria itu malah menoleh padanya —sadar akan keberadaan Jia di belakangnya.

"Kau..." Jia memggantungkan kalimatnya.

"Seo Jia? Iya, 'kan?" tanya Hyunsuk.

Jia mengangguk dengan mulut agak terbuka —tidak menyangka saja. "Benar. Kau pasti Choi Hyunsuk?"

"Kebetulan sekali," ujar Jia.

"Sera memang bilang bahwa bisa saja aku datang bersamaan denganmu," jawab Hyunsuk. Kini mereka berdiri bersebelahan dan berbicara tanpa memandang satu sama lain, memandang lurus pantulan diri di pintu lift.

"Harusnya aku datang setengah jam yang lalu, aku telat," jelas Jia. Hyunsuk mengangguk-angguk saja.

Kalimat barusan adalah kalimat terakhir keduanya sampai keluar lift dan berjalan hampir beriringan di lorong.

"Sedang apa? Ayo," ajak Jia pada Hyunsuk yang tertinggal beberapa langkah darinya karena membalas sebuah pesan.

Hyunsuk buru-buru menyimpan ponselnya dan segera menyusul Jia berjalan. "Iya maaf."

"Kau bawa itu? Aku lupa beli sesuatu tadi..." Jia menunjuk plastik putih yang ada di tangan Hyunsuk.

"Kenapa lupa?" tanya Hyunsuk.

"Setelah dari rumah sepupuku aku langsung kesini, jadi lupa," jawab Jia. Langkah mereka terhenti di depan pintu unit Sera. Tangan kanan Jia terulur memencet bel di samping pintu.

"Sera, ini aku, Jia!" seru Jia mendekatkan bibirnya ke tempat bel tadi.

Hyunsuk dan Jia menunggu di luar sana dengan canggung sambil menunggu hingga pintu dibuka, memunculkan si pemilik rumah yang sepertinya sudah lebih sehat.

"Eh kalian datang bersama?" tanya Sera menatap dua orang di depannya bergantian.

"Oh, itu—"

"Ayo masuk dulu saja." Omongan Hyunsuk terputus oleh Sera. Perempuan itu pun membuka pintu lebih lebar membiarkan mereka masuk ke ruang tamu.

"Maaf ya, kau jadi harus bangun dari tempat tidur," tutur Jia, merasa bersalah walau Sera memang terlihat lebih baik.

"Tempat tidur? Aku bahkan sudah bisa mencuci baju." Sera tersenyum dengan bangga.

"Yaampun, harusnya nanti saja. Hobi kau mencuci baju, ya?" tukas Jia, menggelengkan kepala heran.

"Aku sengaja, agar bisa bergerak sedikit," jawab Sera.

Hyunsuk menghampiri Sera dan menyerahkan plastik berisi roti dan buah padanya. "Sera, ini aku dan dia yang membawanya." Ia mengedikkan bahu menunjuk Jia yang sudah duduk di sofa.

Flower Path | ft. CHS, NJM [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang