34. Further apart

52 12 20
                                    

Leaves some votes and comments to support author and this book ^^

Leaves some votes and comments to support author and this book ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 Februari 2018



"Cantik..." kata itu keluar begitu saja dari bibir Hyunsuk ketika melihat wajah pucat bagai lukisan yang tengah terbaring tak sadarkan diri di depannya. Kepalanya dilibat perban lumayan tebal, sebagian wajahnya tertutup karena masker oksigen.

Hyunsuk hanya duduk memandang lurus ke arah jendela dengan tirai abu panjang yang kerap bergoyang kecil tertiup angin AC.

Seminggu sudah berlalu, dan Sera sudah dipindahkan ke kamar rawat inap VIP ini. Dari apa yang Hyunsuk dengar dari Jia, kondisnya perlahan membaik. Namun kenyataanya tetap saja Sera masih tak sadarkan diri dengan beberapa alat terpasang padanya. Hyunsuk hampir tak tega melihatnya.

"Cepat sadar ya Sera," lirih Hyunsuk masih memandang lurus. Sekali, gorden itu tergeser lebih banyak dari sebelumnya, menampilkan langit oren sore itu yang cantik. Sayang hanya bisa dilihatnya sendiri.

"Etah dengan atau tanpa aku di sampingmu masalah belakangan. Kalau kau sehat aku masih bisa lewat tempat yang sering kau datangi, siapa tahu bisa melihatmu dari jauh," kata Hyunsuk, kemudian tersenyum kecut. Ia menundukkan kepalanya, berniat melihat wajah favoritnya sekali lagi sebelum beranjak dari kursi kayu kecil itu. Hyunsuk tak berani lama-lama di sini.

"Dah Sera... "




***




"Kevin~ are you okay?"

Kevin diam menatap kosong buku-buku dan kertas yang memenuhi meja belajarnya setelah mendengar suara ibunya di seberang telepon.

'I'm all good' begitu Kevin ingin menjawab. Tapi kalimat itu bagai sulit untuk Kevin katakan, karena kenyataanya tidak begitu.

"Ibu sudah melihat nilaimu. Menurun ya? Yah, tidak banyak sih haha."

Kevin mendengar ibunya tertawa kecil di ujung sana. Itu sama sekali bukan tertawa sarkas atau semacamnya. Ibunya memang seperti itu. Kevin sendiri dibebaskan oleh kedua orang tuanya untuk memilih masa depannya sendiri. Lalu karena Kevin malah mengikuti ayahnya dan berniat untuk melanjutkan apa yang orang tuanya jalankan, maka kedua orang tua Kevin pastilah sangat senang.

"Maaf," kata Kevin menyesal.

"Kenapa minta maaf anak gantengku! Nggak apa-apa sih, nggak bakal dipenjara juga, 'kan?"

"Apa ada sesuatu yang salah di sana?"

"Tidak apa-apa, tidak ada. Mungkin aku terlalu banyak main, akan kuperbaiki di semester depan," balas Kevin.

Flower Path | ft. CHS, NJM [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang