02 : Bola maut

7.9K 744 32
                                    

teng tong teng tong

Terdengar lonceng tanda pulang sudah dikumandangkan. Semua siswa ramai keluar dari kelasnya masing-masing, terkecuali kelas XI IPA 1. Mereka tertahan oleh pelajaran sosiologi.

"Jadi masyarakat harus saling tolong menolong ya anak anak semua, juga-" ucapan bu weni terpotong oleh salah satu anak didiknya

"bu, maaf menyela ini sudah bel pulang"

"ah? iyakah? aduuh.. ibu terlalu asik menjelaskan hoho~" bu weni tertawa, tetapi berbeda dengan siswa XI ipa 1 mereka menatap datar guru kesayangannya ini

"baiklah baiklah, hari ini sampai disini ya. jaga kesehatan semuanya~" Bu weni melambai kemudian melangkah keluar dengan senyum yang indah.

Setelah guru sosiologi tersebut pergi seluruh anak ipa 1 bersorak-sorai. Akhirnya setelah lama duduk mereka bisa pergi juga.

"sumpah ya tu bu weni ga nanggung nanggung kalo nerangin. pegel pantat gueee" eluh jihan

"ck. jangankan pantat lo ji, nie udah panas kek neraka pantat gue" balas temannya. jovan.

"heh kok malah ngomongin pantat sih, ayok balik anjir"

"iya iya jinaa cantiquee"

"tjihh, oh iya jo bukannya hari ini anak volly pada latian ya? lo ga nyamper si bebeb kesayangan lo itu?"

Jovan yang tengah sibuk memasukkan buku-buku nya sontak terhenti, wajahnya menatap kearah jina dengan pandangan terkejut

"OMONAAACCKK!! JII UNTUNG LO INGETIN, DAH YE GUE DULUAN MAW LIAT BEBEB RAKAAA AWWW" Setelahnya jovan lari terburu-buru keluar kelas.

"dih dasar menel bener tu bocah" Julid mode on by Rajinna

"pfftt yaudah lah biarin namanya juga anak muda"

"lo ngomong gini kaya udah pernah tua aja han"

"ENAK AJA YA LOE"

Jina juga Jihan berjalan beriringan keluar kelas, setelah memasukkan buku ke dalam tas ransel.

"YA JANGAN TERIAK DONG MAYMUNAAH"

"LO JUGA TERIAK YA ANI"

"YAKAN GUE NURUTIN ELU JINGAN"

"KOK LU KASAR SIH NA"

"LU NYA MINTA DIKASARIN MAYMUNAH"

"NAMA GUE JIHAN YA ANJIR JE IY HA A EN JIHAN"

"sabodo teuing lah" Jina berjalan lebih dulu meninggalkan Jihan di belakangnya

"EH WOI NGAMBEKAN HUUU"

-----------

"oiya han"

"naon"

"itu kacamata lo gimana? pecah kan?"

Jihan memperhatikan kacamatanya yang juga sedang ia gunakan. Memang pecah bahkan sudah tak bisa diselamatkan lagi. Ini semua karena pria misterius yang tiba tiba suaranya muncul di kamar mandi tadi

Asal kalian tau, setelah jihan melempar sepatu ia juga melempar kacamatanya. Jihan ini bisa dibilang cantik cantik tapi goblo.

"ya.. pecah sih, gampang ah ntar Na"

"gampang gampang, jangan sampe ya lu nanya ke gue tulisan di papan waktu ni kacamata gaada"

"aelaahhh berbuat baik dibalas chocho lohk na kata adudu"

"dih adudu nya elu ya"

"SIALAN"

"YANG DISANA AWAS ADA BOLAA"

I'm Figuran?!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang