LAST ANGEL 03

694 66 12
                                    

HAPPY READING!!!❤️❤️

"Lupakan jika dia tidak penting dan lepaskan jika itu menyakitkan"

-Kiara edelline-

***

Kiara kembali ke kelas setelah perdebatan tadi yang di tonton oleh semua murid.ia duduk di bangkunya dengan kedua kaki yang dia letakkan di atas meja.

Tidak ada satu orang pun didalam sana.hanya ada keheningan yang menghiasi kelas.

"Manusia bodoh.kalian sudah mencari masalah dengan ku hm?baiklah akan aku ikuti permainan kalian,dan lihat siapa yang akan jadi pemenang"

Setelah mengatakan itu.kelas kembali ricuh,semua murid masuk ke dalam dan duduk di tempatnya masing-masing.

Tidak lama juga guru pun masuk kedalam kelas dan langsung memulai pembelajaran.

Selang beberapa waktu pembelajaran sudah selesai, semua murid berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut.

Kelas kembali hening, didalamnya hanya tersisa Kiara dengan Rania.

Rania gadis itu terlihat gelisah.
Sudut matanya yang mulai berkaca-kaca membuat Kiara dilanda kebingungan.tidak biasanya rania bersedih seperti ini,biasanya gadis itu akan cerewet dan usil.

Kiara memicingkan matanya."Lo nangis?" Rania menggeleng.

"Gak usah bohong sama gue.gue tau lo lagi membunyiin sesuatu,tapi gue gak mau maksa Lo buat cerita"

"Semua orang juga pasti akan mempunyai masalahnya masing-masing.entah itu dimulai dengan rasa sakit dan berujung bahagia atau di mulai dari kebahagiaan lalu menjadi siksaan"

Rania menatap Kiara dengan air mata yang terus mengalir."dia ninggalin gue dan memilih wanita lain" lirihnya sambil menunduk.

"Siapa?" Kiara berbicara dingin ia paling tidak suka jika seseorang di terdekatnya manangis.

"Alex.dia lebih milih Feli ketimbang gue pacarnya sendiri hiks"

"Terus Lo nangis,sedih,iya? Bodoh.buat apa Lo nangisin dia yang udah berpaling sama Lo"

"Lo jangan pernah rela netesin satu air mata pun buat cowok brengsek kaya dia.gak ada untungnya nia.lo seharusnya sadar kalo dia tuh emang bukan yang terbaik buat Lo" lanjutnya dengan nada bicara agak tinggi.

Rania termenung.ia masih tidak rela jika alex meninggalkannya.
Namun apa yang di bilang Kiara
Ada benarnya juga, seharusnya dia sadar kalo Alex bukan laki-laki yang terbaik untuknya.

"T-terus gue harus gimana"  tanyanya gugup yang masih menahan Isak tangisnya.

Kiara memutar bola matanya malas"ya lupain dia lah bodoh"

"Tapi gak semudah itu"

"Gue tau.makannya kalo punya otak tuh dipake.kalo milih cowok tuh yang limited edition dikit kek jangan kayak dia pasaran" geram Kiara.

"Idih,kemarin aja dingin banget sama gue,sekarang ngerecok Mulu perasaan"

"Serah" ketusnya.

LAST ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang