Mr. Kim 3: Beautiful Moon

3.1K 350 33
                                        

Please don't be a silent reader, okay?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please don't be a silent reader, okay?

Vote and comment, juseyo~

~||||||~

Taeil dapat merasakan angin malam yang dingin menembus sela-sela kulitnya, ia sekarang berada di balkon kamar sambil memperhatikan langit malam yang tampak indah dengan bulan dan bintang sebagai penerangnya. Hampir dua hari Taeil terkurung di mansion Doyoung, ditambah rantai berwarna hitam yang masih setia membelenggunya membuat Taeil tak bisa ke mana-mana selain area kamar ini. Memberontak pun percuma, Doyoung justru akan semakin memaksa dan membelenggunya dengan erat. Taeil menghela napas pelan, senyum kecil terbit di wajahnya melihat keindahan malam yang baginya selalu menakjubkan.

Suasana hatinya sudah cukup membaik dan Taeil merasa ia dapat berpikir lebih jernih sekarang. Pria tampan berwajah seperti kelinci itu juga tak menunjukkan dirinya seharian ini membuat Taeil sedikit merindukannya, tunggu! Apa?! Taeil menggeleng-gelengkan kepalanya, apa yang baru saja ia pikirkan? Sepertinya terkurung di kamar bernuansa hitam itu membuat pikirannya jadi tidak waras. Hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya ia keluar dari mansion ini, Doyoung mungkin akan berbuat sesuatu yang mengerikan jika mengetahui Taeil memilih kabur meninggalkannya lagi.

Ah! Taeil hampir saja melupakan toko bunga yang ia kelola semenjak tiga tahun yang lalu itu. Belum lagi hilangnya dirinya selama hampir dua hari ini pasti membuat Jaehyun, Johnny, dan Lucas kebingungan. Taeil tak bisa meninggalkan toko itu terlalu lama, usahanya yang ia bangun susah payah akan bangkrut jika ia tak mengurusnya dalam waktu dekat ini. Taeil bingung harus dengan cara apalagi ia menjelaskan pada Doyoung bahwa semua ini salah, pria itu tak pernah ingin mengerti dan semakin mengejarnya seperti pemburu yang telah menemukan targetnya.

Doyoung membuka pintu balkon dengan perlahan, pria itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan langsung menemui Taeil karena merindukannya. Entah apa yang dipikirkan kesayangannya hingga tak menyadari kedatangan Doyoung dan justru sibuk dengan lamunannya. Doyoung terkekeh tanpa suara melihat Taeil yang mengacak rambutnya sendiri dengan kasar, sepertinya pria manis itu frustasi dengan semua yang terjadi. Menggemaskan..... Tak bisa dipungkiri bahwa sejak dulu sampai sekarang Doyoung hanya memberikan hatinya pada Taeil, semua hal yang ada pada pria mungil itu selalu membuatnya jatuh cinta.

Tubuh Taeil menegang saat merasakan sepasang tangan merengkuh pinggangnya dari belakang. Doyoung tersenyum, pria tampan itu semakin mengeratkan pelukannya dan menumpukan kepalanya pada bahu sempit Taeil. Wajah Taeil memerah hingga ke telinga, dapat Taeil rasakan tubuhnya memanas dan jantungnya berdebar sangat kencang. Demi celana dalam Lucas yang tidak pernah dicuci selama satu minggu! Taeil sungguh ingin menenggelamkan dirinya sendiri ke dalam tanah sekarang. Doyoung mengecup pipi Taeil, matanya tampak berbinar cerah karena senang. "Ilie Hyung, aku merindukanmu, sangat."

Taeil terdiam, ia tidak tahu harus merespon Doyoung seperti apa. Semuanya terasa tiba-tiba dan jujur Taeil tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Doyoung setelah lima tahun mereka berpisah. Taeil tak pernah siap, ketika ia dihadapkan dengan Doyoung atau ketika rasa rindu mulai menyelimuti hatinya sedikit demi sedikit. Doyoung memiringkan kepalanya, ia menatap Taeil dengan bibir yang mengerucut. "Hyung, aku merindukanmu! Apa kau tidak merindukanku juga?"

Taeil membalas tatapan Doyoung, tapi tak lama setelah itu ia memalingkan wajahnya. "Entahlah..... Aku tidak tahu."

"Aku selalu merindukanmu. Setiap saat, setiap detik, setiap jam, selalu. Bahkan setelah aku melihatmu pun aku justru semakin merindukanmu, tidak bisakah kau tetap bersamaku seperti ini?"

Taeil mengulum bibirnya gugup, perlahan jemarinya terulur menyentuh wajah Doyoung, mengelus pipi pemuda bermarga Kim itu dengan lembut. Doyoung memejamkan kedua matanya, mencoba meresapi rasa hangat yang menyelimuti hatinya saat jemari dingin Taeil bergerak menyusuri wajahnya.

"Sampai kapan kau akan menahanku seperti ini? Biarkan aku pergi Doyoung-ah, bersamamu bukanlah pilihan yang tepat untukku." Taeil berbisik lembut, mengabaikan rasa sakit yang perlahan mulai menjalar ke hatinya.

Doyoung menatap tajam Taeil, tangannya mencengkram bahu Taeil dengan erat. "Hyung...... Kenapa kau selalu ingin melarikan diri dariku? Kenapa kau tidak juga mengerti?!"

Doyoung menghela napas kasar, berusaha menahan amarahnya yang akan meledak detik itu juga. Tanpa sadar air mata jatuh membasahi pipi Doyoung, pria itu menangis di depan Taeil dengan raut wajahnya terlihat frustasi. "Aku mencintaimu Hyung! Aku tahu caraku salah, tapi aku benar-benar sangat mencintaimu! Aku tak bisa kehilangan dirimu lagi bahkan hanya untuk sedetik saja!"

Taeil menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah pada Doyoung. Tapi, temperamen Doyoung yang mengerikan adalah salah satu alasan Taeil menolak untuk kembali bersama sang mantan kekasih. "Maafkan aku."

Doyoung tersenyum miris, "Dua bulan."

"Apa maksudmu?"

"Mari kita buat perjanjian, berikan aku waktu selama dua bulan untuk membuktikan jika aku mencintaimu dan untuk membuatmu mencintaiku lagi, Hyung."

Taeil menelan ludahnya kasar, dia takut untuk menyetujui keinginan Doyoung. Logikanya berkata bahwa ini mungkin saja jebakan, Doyoung mungkin berusaha mengikatnya lebih kuat dengan menggunakan perjanjian untuk menipunya. "A-aku....."

"Hanya dua bulan. Tinggalah di sini bersamaku selama dua bulan lagi dan jika kau tetap mengatakan kau tidak mencintaiku, aku benar-benar akan melepasmu Hyung. Aku berjanji untuk itu!"

Tidak apa-apa! Hanya dua bulan saja! Taeil hanya perlu menahan dirinya dan berpura-pura tak mencintai Doyoung agar pria itu melepasnya. Taeil menghela napas pelan, ia menatap Doyoung ragu, namun tak lama setelahnya Taeil menganggukkan kepalanya membuat Doyoung tersenyum lebar. Dengan cepat Doyoung menarik Taeil dan memeluknya dengan erat. "Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membuatmu mencintaiku lagi Taeil Hyung."

Faktanya Doyoung hanya tidak tahu, bahwa sejak dulu hingga sekarang pria manis bermarga Moon itu tetap mencintai Doyoung sekeras apa pun dirinya menolak dan menyangkalnya.

Pelukan mereka terlepas, keduanya kini menatap ke depan dengan tangan yang bersandar pada pembatas balkon. Tanpa disadari satu sama lain, wajah mereka sama-sama memerah hingga ke telinga. Doyoung merasakan wajahnya memanas, ia bahkan merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya, terasa aneh namun Doyoung menyukainya. Doyoung menatap pemandangan langit malam yang dihiasi cahaya terang dari bulan purnama dan kerlap-kerlip bintang, tak lama setelah itu pandangannya beralih pada wajah cantik Taeil yang masih terdiam dengan tatapan lurus ke depan. Indah..... Sangat indah.....

"Hyung......" Taeil menolehkan kepalanya ke arah Doyoung, pria manis itu sedikit tersentak mendapati wajah Doyoung yang berjarak cukup dekat dengan wajahnya. "Wae?"

Doyoung menatap lekat wajah Taeil yang begitu menawan di matanya, berusaha merekamnya dengan baik di pikirannya tanpa satu inchi pun yang terlewat. Senyum kecil terbit di wajahnya yang tampan, "Bukankah malam ini bulannya terlihat sangat cantik?"

~||||||~

TO BE CONTINUED

NEXT?

Aku buat GC Doil, ada yang mau join?

Kalau ada yang mau bisa message aku via wattpad ya😉

Mr. Kim || DoilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang