Prolog

9 2 0
                                    

Setidaknya balas cinta ku sedikit saja.. aku hanya ingin kamu bisa membalas nya walaupun sedikit jika tidak bisa maka aku ingin kamu menghargai apa yang ku perjuangkan.

terkadang sesuatu yang kita perjuangkan tidak selamanya akan menghasilkan yang begitu baik, kita hanya perlu berjuang sejauh mungkin tetapi tidak untuk memaksakan.

Alendra bry anary yang lebih sering di panggil Alen, Alen dalah gadis cantik yang sederhana gadis yang selalu menampilkan senyuman manis dalam setiap harinya dia juga gadis yang begitu baik, tidak pintar ataupun bodoh Alen merupakan anak pertama dari Bara joskatan dan Jeylin Mitzie.

Di perjalanan yang begitu macet Alen harus sabar menunggu di dalam angkot yang panas, mau tidak mau ia harus menunggu sebab dia tidak memiliki kendaraan sendiri. Setelah akhirnya menunggu dia sudah ada di depan gerbang sekolah untung aja dia tepat waktu jika tidak dia bisa bisa di hukum di tengah lapang.

Sepanjang koridor dia hanya menundukkan kepalanya Alen tipe orang yang kurang percaya diri maka dari itu dia lebih memilih untuk menundukkan kepalanya tanpa dia sadari dia menabrak punggung seseorang mau tidak mau dia mengangkatkan kepala untuk melihat siapa yg dia tabrak.

Sedangkan didalam kamar yang di warnai cat hitam dan putih terdapat seorang remaja yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya ia bergegas mengambil kunci motor serta jaket kulit kesayangannya lalu segera turun untuk sarapan. Setelah selesai sarapan ia segera menghidupkan motor merah kesayangan nya dengan kecepatan di atas rata-rata tidak peduli dengan penduduk jalanan lainya walaupun meraka sudah memaki dia untung saja dia mampu menginjakan rem jika tidak sudah di pastikan nenek di depannya akan terluka. Setelah mengucapkan maaf dan membantu si nenek dia segera pergi dari situ

jefran Damaris Azkana anak kelas 11 ipa 3 cowok badboy yang lebih sering di panggil aris memiliki ketampanan yang lumayan dan jangan lupa dengan kemampuan beladiri silat nya, membuat para wanita-wanita disekolah ini menyukainya, disini lah sekarang dia di depan kelas 11 ipa 3 bersama 2 teman dekatnya reyhan dan rendi, reyhan cowok tampan dengan seribu kelakuan lawaknya sedangkan rendi cowo manis yang selalu tebar pesona dan jangan lupa sikap playboy nya. seperti saat ini sekarang selalu senyum manis dan menggoda setiap ada siswi yang melewati mereka ck dasar kadal darat

"Gak usah sok cakep lu ren, jangan lupa disini ada gua lebih cakep dari lu" Ejek reyhan kepadanya dengan kekehan kecil karena dia sudah eneg dengan teman nya ini.

"Dih anak bapak herman sirik ae, lagian gua emng cakep dari sono bukan kek lu yang burik kaya kodok masuk got" Balas rendi yang tak mau kalah, toh jelas dia juga tampan itu rey nya aja yang gak mau ngakuin dasar human jelek sirik ae

"Sialan lu Ren, songong bener " Jawab  rey dengan wajah yang menahan kesal dan bibir yang sudah di majukan beberapa sentimeter sikap dia yang seperti itu malah terlihat gemas bagi para cewek-cewek yang melihatnya, lain cerita bagi kedua temannya malah menatap jijik dan detik berikutnya rendi dan aris tertawa terbahak bahak karena rey yang sok-sokan ngambek ketika dia mau duduk malah jatuh kebelakang. Ketika mereka sedang asik tertawa satu sama lain tiba tiba aris berhenti tertawa karena punggungnya merasakan terkena sesuatu

"Eh eh maaf gak sengaja sumpah, tadi gue nunduk makanya nabrak lu" Ucap gadis di depannya dengan sedikit mendongak karena tinggi gadis didepannya hanya sebatas sebahu saja

"Iya gapapa santai aja, lain kali hati hati kalau bukan gua yang lu tabrak udah pasti lu di bully" Setelah aris diem mendengar gadis di depannya berbicara dia membalas ucapannya dengan suara lembut

"Iya eum yaudah gue permisi dulu ya" Setelah mengucapkan itu dia segera pergi dari situ dia tidak tahan berhadapan dengan orang di depannya ini apalagi dengan nada bicara dia yang lembut seperti ini huh sudahlah dia yakin pipinya akan memerah.

"Dia anak mana ya lumayan cakep juga" Ucap Rendi yang dia keluarkan membuat  kedua sahabatnya sudah meninggal dia.

Di kelas 11 ipa 2 Alendra sedang membaca novel sambil senyum-senyum setelah kejadian tadi dia menjadi sedikit gila bagaimana tidak orang masuk kelas tuh ucapin salam ini malah senyum-senyum sendiri, orang nanya malah dijawab dengan anggukan atau gelengan saja

"Woy Alen, lu kenapa sih pagi-pagi dah keliatan kaya orang gila gini" Monica dengan sengaja menyenggol lengan airen kalau tidak seperti itu sudah di pastikan dia akan di abaikan

"Apasih ca orang gua gapapa, lagian ya kalau gua kasih tau lu, lu juga gak akan percaya" Balas Alen yang sekarang sedang memutarkan bola matanya dengan males, teman yang satu ini memeng menyebalkan orang lagi seneng juga di ganggu aja bikin ga mood mana itu suara kaya toa

"Yah setidaknya lu cerita dulu kek siapa tau gua percaya" Dasar monica tukang memaksa sudah tau dirinya males masih saja maksa

"Iya ntar gua ceritain, lu kan cantik kalem, dah ya lu diem gua mau baca lagi" Jawab Alen jika tidak begini dia pasti terus berisik dan mengganggunya.

Setelah dia melanjutkan membacanya tidak lama bel masuk berbunyi, setelah 2 pelajaran kimia akhirnya bel istirahat sudah berbunyi perlahan orang-orang di kelas keluar untuk pergi ke kantin berbeda dengan airen dan Monica yang masih di kelas dan membereskan barang-barang di atas mejanya, niat airen yang mau melanjutkan membacanya mau tidak mau harus tertunda karena teman nya ini memaksa dia untuk pergi ke kelas sebelah.

Di depan kelas 10 ipa 3 Monica dan Alen sudah kesal karena kelas ini belom juga bubar dasar bapak sejarah ini sangat tidak keprimuridan sudah jam istirahat masih saja belajar.

"Wah kelas sebelah dah bubar" Teriak seseorang di dalam sana sedangkan guru didepannya masih saja menerangkan

"Kelas lain dah istirahat ya, enak banget dah" dia kembali berteriak tapi lagi-lagi guru itu diem seolah-olah menulikan pendengaran nya

"Woy bantu napa, emang lu pada kaga mau istirahat apa hah" Beo dia kepada teman sekelasnya dengan suara yang sedikit di pelankan

"Wah kelas lain dah istirahat, pak udah istirahat pak" Teriakan satu kelas membuat guru itu tersadar

"Oh udah istirahat ya, yasudah pembelajaran hari ini cukup sampai sini semoga bermanfaat" Setelah membereskan barang nya dia segera pergi ke luar kelas, kelas pun yang awalnya ramai mulai sepi.

sia siaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang