Membersihkan toilet adalah hukuman paling menyebalkan apalagi jika bagian toilet pria huh bukan hanya kotor tapi juga bau yang membuat kita mual. Yah karena telat 5 menit Alen harus membersihkan toilet pria ini mau tidak mau
"Pagi pagi gini udah di suruh bersih bersih mana bau banget lagi, ini mereka kalau kesini kaga suka di siram lagi apa, nyusahin aja" Gerutunya dengan tangan yang terus mengepel lantai kamar mandi
"Kalau gak mau gak usah di kerjain dari pada ngomel-ngomel kaya gitu" Ucap seseorang yang baru keluar dari salah satu bilik kamar mandi Alen sedikit mendengar kekehan dia dengan segera dia membalikkan badannya ke sumber suara
"Rey astaga kok ada lu sih bikin kaget aja tau, btw gua gak ngomel ya cuman gua tuh sedikit kesel aja sama cowok-cowok yang jorok" Balas nya dengan memutarkan bula matanya
"Sama aja. Kenapa bisa telat?" Tanya rey dengan tangan yang sudah memegang gagang pel-an dan mulai mengepel lantai yang belum Alen pel
"Diturunin, eh rey gak usah repot-repot deh kalau mau lu bersihin semua ya gua mau duduk aja" Ucapnya dengan senyum manisnya
"Dasar, kenapa lu jadi nyuruh gua?" Tanyanya dengan suara kekeh an, gadis di depannya ini sangat berbeda dengan gadis gadis lain.
"Hehe salah sendiri ambil tuh pel-an" Setelah mengatakan itu Alen lebih baik duduk dan memperhatikan laki-laki di depannya. Setelah selesai Rey dan Alen lebih baik pergi ke roftof dari untuk bersantai
Sesampainya di roftof mereka berdua duduk di kursi yang memang sudah ada ntah sejak kapan, tidak ada yang memulai pembicaraan mereka berdua lebih fokus dengan pemandangan di depannya, sama-sama terdiam dalam pikiran masing-masing
"Makasih" Ucapan Alen yang langsung di angguki oleh Rey tanpa mengalihkan pandangannya
"Lain kali gua yang jemput lu" Ucap Rey yang membuat airen terdiam sesaat selanjutnya dia menatap Rey dengan tatapan bingung
"Hah? Gimana Rey gua gapaham" Sudah Rey tebak gadis ini sangat lemot memerlukan kesabaran ekstra jika berbicara dengan dia
Rey hanya tersenyum dan menarik nafas membuang nya secara pelan lalu dia berkata "besok-besok gua jemput lu, biar gak telat kaya tadi biar ga di hukum" Ucap nya dengan senyuman yang menawan
"Oh..eum tapi ntar lu repot lagi, gua gak mau ngerepotin orang ah, kata mama ga baik bikin orang lain repot" Ucapannya yang polos sungguh membuat Rey merasa gemas, bagaimana tidak, disini Rey yang berniat sendiri itu artinya dia tidak merasa direpotkan.
"Santai aja lah len, disini kan gua yang minta jadi gua gak ngerasa di repotin" Setelah mengucapkan itu Rey langsung berdiri dan menarik tangan Alen agar dia juga ikut berdiri
"Eh? Kemana?" Tanyanya dia heran kenapa laki-laki ini berdiri dengan menarik tangan nya
"Kantin, udah jam istirahat, emang gak mau ngisi perut?" Jawab nya dengan menaikkan satu halisnya dan menatap wajah gadis sampingnya
"Oh ayo ayo gua juga laper" Setelah berkata seperti itu Alen berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar baru mereka berjalan beberapa langkah pintu roftof sudah ada yang membuka
"Oh pantesan gak masuk kelas, lagi bolos berduaan ternyata" Suara tiba-tiba dari seseorang mengejutkan mereka berdua dan dengan santainya orang itu berjalan kearah Alen yang hanya sedang memasang wajah bengongnya tanpa mengucapkan apapun dia langsung merangkul pundak Alen
"eh?" rangkulan dari pundaknya menyadarkan Alen yang hanya sedang bengong
"kenapa?" Tanya nya tanpa berdosa padahal dia tau jika perempuan yang dia rangkul tersentak kaget oleh ulah nya
"gapapa aris anu cuman kaget aja karena Lo tiba-tiba rangkul gua" Dengan polos nya ia berkata seperti itu
"heh curut ngagetin aja lu,ngapain juga lu kesini sih" Ucap Rey yang sepertinya dia sedikit kesal karena dikagetkan atau karena dia gagal berduaan bersama Alen untuk waktu lebih lama.
"Gua gabut aja sih makanya kesini eh malah ketemu sama kalian berdua"Setelah menjawab pertanyaan dari Rey dengan santainya Aris pergi membawa Alen dan meninggalkan Rey yang sedang menahan kesalnya kepada sahabatnya itu.
"Kenapa bolos?" Pertanyaan tiba-tiba dari airnya membuat Alen sedikit mendongakan kepalanya dan menatap Aris dengan cengiran tidak jelas nya
"Hehe anu tadi gua belom sarapan niat ke kantin malah ketemu Rey sambil bawa bekal terus dia ngajak gua kesana sambil makan bekal itu eh malah kebablasan" Jawaban panjang lebar dari Airen hanya membuat Aris jengah
"Gue tanya kenap lo bolos ga mungkin kan tiba-tiba mau ke kantin sampe kebablasan" Sepertinya Aris harus memperjelas pertanyaan nya ini
"Oh itu diturunin sama tukang angkot nya, terus Alen lanjut jalan eh udah kesian jadi di hukum deh" Jawab Alen dengan pandangan ke arah lain.
Ari yang diam mendengarkan ucapan Alen hanya berdehem dan bekata "Lain kali kalau kaya gitu hubungin gue terus jangan telat makan ntar Lo sakit," Setelah mengatakan itu dia pergi begitu saja ntah kemana Alen memutuskan untuk pergi ke kelas karena bel juga sudah bel dari beberapa menit yang lalu
____________________________________Kini Alen sedang menunggu taksi online di depan gerbang sekolah namun sudah 1 jam taksi itu belum juga datang dengan sedikit kesal Alen berjalan ke arah halte, mendudukkan dirinya di kursi tersedia dengan kepala yang dia tundukan ah dia ingin segera sampai rumah ingin segera merebahkan dirinya. Saat sedang melamun suara motor seseorang berhenti di depannya
"Lemes bener tuh muka, btw lu kok belom pulang? Nungguin pacar lu jemput?" Dengan tetap berada di jok motor dia bertanya kepada Alen yang hanya menarik nafasnya pelan
"Gua lagi nunggu taksi online, bukan nunggu di jemput pacar jangan kan pacar gebetan aja gua kaga punya tapi dia ga datang-datang kan ngeselin" Jelasnya dengan raut wajah yang kesal
"Ck kasian bener lu, yaudah buru naik gua anterin lu sampe rumah kalau perlu sampe Rahmatullah" Candaan pria di depannya sungguh membuat dia gedeg, kalian tau gedeg? gedeg adalah perasaan yang sangat kesal dan rasanya ingin nimpug orang itu oke back to topik
"Heh! Aris lu kalau ngomong seenak jidat aja" Berdiri dari tempat duduknya dan dengan siap Alen akan melayangkan satu pukulan pada pria di depannya nya ini
"Bercanda, ayo naik" Jika sudah begini lebih baik dia mengalahkan dari pada harus di pukul memang tidak seberapa tapi sungguh pukulan darinya sangat terasa bagaimana dia bisa tau? Ya karena saat tadi dia merangkul pundak Alen sampai koridor tanpa dia sadari Alen dengan sengaja menyiku perutnya
"Ngeselin lu" Setelah mengatakan itu dia menaiki motor Aris dan memakai helm yang Aris berikan ah dia juga sudah meng-cancel taksi onlinenya.
Suasana di jalan hanya canggung ntah apa yang ada di pikiran masing-masing namun sesekali Aris akan membuat motornya mengerem mendadak atau menjalankan motornya seperti orang kesetanan itu adalah cara dia modus dan tidak jarang juga Alen menggeplak helm yang Aris kenakan.
sudah satu jam Alen sampai rumah nya namun dia masih kesal kepada Aris yang sangat-sangat bisa menggambil kesempatan dalam kesempitan, lain kali dia akan memberikan pelajaran jika Aris seperti itu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
sia sia
Teen FictionDamaris Aqmal Azkana bukan sosok seperti laki-laki wattpad pada umumnya yang memiliki sikap dingin, dia sosok yang harmonis, ramah dan yang pasti bisa membuat siapa aja jatuh cinta kepadanya "Cintai diri mu sendiri sebelum mencintai orang lain" Gum...