Akhirnya setelah menunggu kelas ini bubar dan menunggu yang lainnya keluar Monica dengan cepat membawa Alen masuk kelas itu dan menghampiri ketiga laki laki yang ada di ujung
"Hallo gays, buset dah itu sejarah lama amat dah, lu pada kenapa diem aja coba padahal ya itu udah lebih dari jam pelajaran, eh tadi gimana gurunya ngeselin gak? Biasanya ya kalau di kelas gua dia ngeselin" pertanyaan Monica yang bertubi-tubi bagaikan toa mesjid, sedangkan yang lainya hanya diam mendengarkan dia berbicara
"Astaga ca sabar napa nanya nya satu satu buset dah" ucap laki laki yang duduk di bangku kedua bagian belakang sebelah kanan
"Tau tuh dah kaya petasan apa aja nyerocos" timpah cowo yang duduk di bangku kedua bagian belakang sebelah kiri
"Hehe biasa kebiasaan" balas Monica dengan cengengesan tanpa dosa
"Siapa?" Tanya laki laki yang duduk di bangku paling belakang, dia menyadari Monica membawa temannya dan sepertinya dia pernah melihat gadis ini. Kedua temannya dan Monica melihat ke arah yang cowo itu tunjuk
"Oh ini? Dia temen kelas plus temen sebangku gua, kenalin dia Alendra " " Kata monica memperkenalkan temanya hampir saja dia lupa kalau dia membawa temannya ini
"Kenalin gua Rendi, cowok paling kece paling cool paling cakep di sekolah ini" Ucapnya memperkenalkan diri dengan nada percaya diri sekali padahal jika di bandingkan dengan dua temannya
dia urutan ketiga"Gua Alendra biasa di panggil Alen" Balas Alen dengan menjabat tangan rendi dengan tersenyum ramah
Setelah rendy memperkenalkan dirinya rey juga tidak mau kalah dia mengulurkan tangannya dan di jabat oleh airen setelah dia melepaskan jabatan tangannya kepada rendi "Gua reyhan, panggil rey aja, jangan sungkan juga kalau sama gua sekarang kita teman"
"Alen" Balasnya dengan senyum dan mengangguk ketika rey berbicara seperti itu lalu melepaskan pautannya
"Jefran Damaris Azkana panggil aris" airen melirik sekilas kearah tangan yang dia ulurkan lalu dia sedikit mendongak keatas, dia ingat laki-laki ini adalah laki-laki yang tidak sengaja dia tabrak, perlahan dia
menjabat tangan laki - laki itu"Airen, panggil iren, eum kamu yang tadi pagi kan?" Ditanya begitu dia hanya mengangguk dengan tangan yang masih menyatu
"Ekhem udah kali pegangannya betah banget" Dehem-an serempak dari ketiga orang yang hanya menyimak keduanya, membuat kedua nya melepaskan pautan itu
"Udah pada kenal kan nah sekarang ayo ke kantin" Ucap monica yang langsung pergi menarik Alen dan di ikuti 3 cowok itu
Sepanjang koridor sampai kantin mereka berlima menjadi pusat perhatian ketiga badboy tampan dengan 2 wanita yang terlihat akrab membuat para wanita lainya iri, ingin rasanya mereka di posisi kedua wanita itu
"Makan apa?" Tanya Rey yang sudah berdiri untuk memesan makanan, sedangkan empat orang itu sudah duduk dengan posisi masing-masing Iren dan Monica sebelahan dengan rendy yang berada di depan Monica dan Aris yang berada di depan Alen
"Samain aja" balas monica yang memang sudah di setujui oleh semuanya, tidak ada yang memulai percakapan ntah mereka terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing setelah makanan datang dan menghabiskan makanan masing-masing mereka semua kembali berpisah ketiga cowok yang pergi untuk membolos, Alen yang pergi ke perpustakaan dan monica yang pergi ke kelas
Bel pulang sudah berbunyi semua orang berhamburan keluar kelas masing-masing mereka ingin beristirahat di kamarnya memanjakan tubuhnya dengan rebahan ketika orang-orang sudah sampai rumah hanya Alen lah yang masih berjalan menuju rumah bukan karena uang dia abis lalu tidak naik angkot tapi di turunkan di jalan perempatan sedangkan dari sana jarak rumahnya masih jauh, dan sialnya angkot ke jalan arah rumah dia sangat jarang.
Saat sedang berjalan dia merasakan ada motor yang mengikuti nya dia sadar motor itu mengikutinya maka dari itu dia mempercepat jalannya tapi motor itu malah menambahkan gasnya walaupun Alen takut dia memaksakan untuk berhenti dan melihat siapa yang mengikutinya
"Lu siapa sih hah, pake acara ngikutin gua lagi" Tanyanya kepada orang yang sedang berada di atas motor, bukanya menjawab dia malah membuka helmnya dan membuat alendra sedikit terkejut
"Aris ngapain? Maksud gua ngapain lu jalanin motor kaya tadi" ucapnya dengan beberapa pertanyaan sebenarnya dia sedikit malu karen tadi dia berbicara dengan nada yang sedikit meninggi
"He'em, gua tadinya mau anterin lu pake motor gua tapi lu nya kaya yang menghindar dari gua" Jawab aris satai dengan tatapan yang menatap mata airen
"Yah gua gak tau itu elu makanya gua menghindar" Kata Alen yang langsung mengalihkan pandangannya ntah kenapa dia tidak bisa jika harus bertatapan dengan aris dia juga merasakan pipinya memanas sudah dia pastikan pipinya akan memerah, astaga ini sungguh membuat nya salting
Aris yang melihat tingkah Alen seperti itu malah terkekeh apalagi saat melihat pipinya yang memerah terlihat lucu kalau kata aris
"Yaudah mending sekarang naik" titah nya pada Alen, Alen yang sedikit tidak paham dengan ucapan laki-laki di depannya hanya terdiam sambil mengangkat satu alisnya"Ck lemot, naik motor gua cepet mau gua anterin dari pada jalan kaki lama sampe nya belom lagi ini udah mau sore" jelas Aris, dia baru tau temannya teman dia lemot
"Ouh naik bilang dong, makanya ngomong yang jelas" Beo Alen yang langsung menaiki motor haris sebenarnya dia malu jika harus di antar aris tapi dia memaksa lagipula yang namanya rezeki gak boleh di tolak apalagi di anterin sama cowok cakep kek aris
Ketika sudah sampai rumah, Alen langsung membersihkan badannya, sesampainya Aris mengantarkan Alen dia langsung pergi padahal Alen sudah menyuruhnya untuk duduk dulu dan minum tapi dia tidak mau katanya ada urusan. Setelah selesai membersihkan badan dia segera mengecek hp nya membuka aplikasi Instagram sudah beberapa hari dia tidak membuka aplikasi ini. Pukul 19 : 20 2jam berlalu dia bermain hp ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu
"Siapa?" Tanyanya saat Alen sudah membukakan pintu
"Eh ayah, kirain siapa yaudah yah masuk biar aku ambilin air minum dulu" Setelah menutup pintu dan menyalami tangan ayahnya dia segera pergi ke dapur membawakan satu gelas air minum
"Minum dulu yah, ibu kemana yah? waktu aku pulang ibu udah gak ada di rumah" Ucap Alen sambil memberikan air minum itu
"Ibu bilang sama ayah kalau dia mau ketemu temennya, ibu juga bentar lagi pulang, yaudah ayah ke kamar dulu" Jawab raditya setelah meminum air putih itu dan pergi ke kamarnya
Alen tidak menjawab lebih baik dia pergi ke kamarnya dan tidur lagi pula ini sudah malam sudah saatnya tidur besok ia harus pergi ke sekolah pagi jangan sampai telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
sia sia
Teen FictionDamaris Aqmal Azkana bukan sosok seperti laki-laki wattpad pada umumnya yang memiliki sikap dingin, dia sosok yang harmonis, ramah dan yang pasti bisa membuat siapa aja jatuh cinta kepadanya "Cintai diri mu sendiri sebelum mencintai orang lain" Gum...