13.) Anggota baru?

163 140 11
                                    

Hari sabtu yang harusnya menjadi hari yang tenang dan damai menurut orang diluaran sana, berbeda dengan Eca dan juga Thania, siang ini mereka akan berangkat untuk penelusuran.

Jam menunjukan pukul 07.32 masih pagi memang, tapi jika Eca tidak bangun pagi dia akan telat dan pasti akan di ceramahi oleh Thania.

Walau kenyataan nya Thania tidak pernah marah-marah, Sekalinya marah pasti akan terbawa hingga berhari-hari dan jangan lupakan gumaman kesalnya.

Tokk tok tokk!
Suara seseorang beserta bunyi ketukan pintu terdengar dari luar.

"Nonn, Bangun!"

"Sekarang waktunya sarapan Non,"

Tak henti-hentinya asisten yang mengurusi rumahnya itu memanggil Eca untuk sarapan.

"Iyaa, Eca udah bangun" Teriaknya dari dalam, kesal memang, tapi harus bagaimana lagi.

Ia bangun dari kasur, lalu menduduki sofa di samping tempat tidurnya itu sebentar, tak lama kemudian setelah nyawanya kembali kumpul Eca pun berjalan ke kamar mandi.

[####]

Gadis yang baru saja selesai mandi itu berjalan menyusuri lorong rumah dengan santai menuju dapur.

Setelah sampai di dapur ia duduk di kursi makan dan tak lupa menyapa si asisten rumah tangga yang ada di rumah nya.

"Selamat pagi Bi," Sapanya kepada bibi yang sedang menyiapkan sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Bi," Sapanya kepada bibi yang sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi juga, Non" Jawab Bibi.

"Hari ini Bibi masak apa?" Tanya Eca penasaran apa yang dimasak Bibinya sampai harum satu ruangan.

"Untuk sarapan hari ini Bibi buat bubur spesial untuk Non Eca, dan minumannya jeruk peras segar," Ucap Bibi antusias.

Eca hanya tersenyum mendengarkan, lalu meraih handphonenya yang ada didalam saku celana untuk mengecek pesan yang masuk, entah dari Thania atau teman sekolahnya.

Setelah makanan sudah ditata di meja makan, Eca pun dengan segera melahapnya sampai habis tak tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah makanan sudah ditata di meja makan, Eca pun dengan segera melahapnya sampai habis tak tersisa.

Tak lupa berterima kasih kepada bibi yang sudah membuatkan makanan untuknya.

Peraturan seperti itu sudah di taati oleh dirinya sejak kecil, dan itu sudah menjadi kebiasaan Eca.

"Wah! bubur nya enak banget bi, terimakasih ya!" Kata Eca sambil menatap Bibi yang sepertinya sedang membuat adonan.

"Itu udah tugas saya Non"

[####]

Siang ini Thania akan berkunjung kerumah Eca dengan membawa anak baru yang katanya, jago mendapatkan informasi (?)

Ia akan menunjukkannya kepada Eca dan memberi tugas bersama agar tak ada yang kesulitan.

Mengapa memberitahukan kepada Eca tepat di waktu penelusuran nya?, mereka kan harus mengumpulkan energi untuk hari pekan dan hari-hari yang akan mendatang, setelah menyelesaikan informasi tentang album foto beserta mimpi Eca saat itu.

Mereka pun tak punya waktu banyak untuk mengintrogasi orang tersebut.

Tak lama bell rumah Eca berbunyi memenuhi ruangan, Eca membuka pintu dan yang pertama kali ia lihat adalah Thania.

"Akhirnya datang juga," Thania hanya tersenyum menanggapi omongan Eca.

"Yuk, masuk kak" Ajak Eca.

Thania menggenggam tangan Eca dengan erat lalu berkata.
"Sebentar, anak barunya masih didalam mobil"

"Ohya? Dimana? Eh sebentar aku ambil kacamata dulu" Kata Eca lalu berlari kecil kekamar.

Sedangkan si anak baru itu bersama dua temannya dengan tas besar yang ada di pundak mereka masing-masing berjalan mendekati Thania.

"Ini dirumah siapa kak?" Tanyanya.

"Ini rumahnya Eca, dia bisa liat masa depan yang misterius cuma dengan bermimpi." Ujar Thania.

Mereka hanya mengangguk dan menunggu.

"Ini Ca, anak barunya udah datang"

Eca mendekat ke Thania dengan kacamata yang bertengker di hidung mancungnya.

"LOH, KOK COWO!?" teriaknya kaget, dan Thania sudah pastikan akan jadi begini begitu Eca melihat 3 orang baru itu ternyata laki-laki.

Sedangkan mereka hanya tersenyum tanpa salah dan memberi sapa kepada Eca yang masih terheran.

ECA  [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang