Setelah kejadian dimana Eca terheran dengan ketiga orang yang akan menjadi teman baru nya itu, saat ini mereka sedang duduk disofa bersama-sama sembari merancang misi apa yang akan dilalui.
Suasana terasa canggung dan sedikit susah untuk ditebak, minuman beserta cemilan yang sudah disiapkan Eca saat ini pun masih belum bisa mencairkan suasana canggung tersebut.
Thania yang merasakan aura aneh dari Eca pun, akhirnya memilih untuk memulai berbicara.
"Nah, silahkan diminum dulu" Katanya."Iya kak, terimakasih!" Ucap salah satu dari ketiga lelaki tersebut.
Mereka meminum air yang telah disediakan lalu kembali tersenyum setelah menaruhnya.
"Karena kita semua sudah berkumpul disini, kak Nia akan memberikan informasi ke kalian tentang kita berdua" Ucap Thania layaknya pemimpin yang tertua.
Mereka bertiga mengangguk paham dan mendengarkan dengan seksama.
"Sebelum itu perkenalkan nama kakka adalah Thania, kakak bekerja sebagai dokter psikolog dan dokter umum dirumah sakit, kalian bisa panggil saya kak Nia."
Thania berbalik untuk menatap Eca yang sedang bersandar di kepala sofa.
"Dan ini Eca, dia pasien psikolog VIP ka Nia, Seperti yang tadi ka Nia katakan saat kita sampai disini, ia bisa melihat sesuatu yang misterius di dunia nyata hanya dengan bermimpi""Gokil bangett!!" Ucap salah satu dari mereka tanpa sadar.
"Hush! Diam!" Tegur teman lelaki yang ada di sampingnya
Jujur, Thania bahkan belum sempat berkenalan dengan mereka semua, Tapi mereka sudah tahu namanya dari social media.
"Oke, Kak Nia lanjut, ya?" Tanya Thania, sementara 3 lelaki itu hanya mengangguk-an kepalanya.
"Misi kita kali ini mencari tempat tujuan beserta melihat informasi lebih lanjut mengenai mimpi misterius yang dialami Eca, sebelum itu kak Nia sudah sempat mencari-cari informasi mengenai mimpi nya bersama dengan orang yang bermimpi," Kata Thania.
"Nah, Karena kak Nia dan juga Eca belum tahu siapa nama kalian bertiga, coba perkenalkan diri kalian dahulu sebelum menjalani penelusuran hari ini" Lanjutnya.
"Kev, duluan gih!"
"Ih gak mau, tuh si Vano aja"
"Lah, ko saya? Itu tuh, Jio aja"
Karena perdebatan kecil yang tak kunjung berhenti dan takutnya malah semakin menjadi-jadi, Thania memutuskan untuk bertanya.
"Ekhem! baiklah saya ingin bertanya," Ucapnya menggantung membuat 3 orang lelaki tersebut terdiam.
"Karena tak ada yang kunjung memperkenalkan diri, saya akan bertanya saja kepada kalian semua agar tidak terjadi perdebatan yang semakin serius, saat yang mengirim kak Nia pesan twitter itu, siapa?"
"Saya kak!" Tunjuk salah satu lelaki dari 3 orang duduk di sofa.
"Siapa nama kamu?"
Dia ulurkan tangannya seperti sedang diberi pertanyaan oleh guru.
"Saya Jio, umur saya 18 tahun.""Berarti kamu seumuran dengan Eca, kan?" Kata Thania.
Eca yang sedang duduk di sofa hanya bisa mengangguk melihat keempat orang yang sedang berinteraksi.
Orang yang bernama Jio itu mengerutkan alisnya, ia pikir bahwa Eca masih dibawah umur, seperti.... umur 16 tahun misalnya? Tubuhnya yang mungil membuat Jio terheran.
"Dan kamu, siapa namanya?" Tunjuk Thania ke lelaki berkulit eksotis disamping Jio duduk, posisi Jio saat ini ada ditengah kedua temannya.
"Nama saya Kevin! Umur saya sama seperti Jio" Ucap Kevin dengan lantang.
Dan disusul oleh temannya yang terakhir, bernama...
"Saya Vano, kita semua seumuran kak""Oke, karena kita semua sudah tau nama masing-masing, kita akan membagi tugas bersama, tapi sebelum itu kita makan siang dulu agar energinya terkumpul." Thania berdiri dan beranjak mengajak ketiga lelaki itu makan siang.
Eca sang pemilik rumah pun tak menghiraukan mereka berjalan mendahului nya, toh ia harus terbiasa menerima orang lain ke rumahnya walaupun rasa jengkel kepada 3 lelaki tersebut masih berbekas dilubuk hati.
[####]
Namanya Jio, si ganteng dari kota sebelah yang berjuang kesana kemari hanya untuk menjelajahi kota, orang tuanya pun tak menghiraukan anaknya pergi kesana-kemari, ia tak mau mengekang anak satu-satunya dan membiarkan bebas bermain asal kembali pulang dengan selamat.
Kevin, teman Jio yang suka sekali bergaul dengan orang lain. Hidupnya bebas layaknya burung, mulutnya yang asal ceplas-ceplos membuat seseorang geram akan kelakuan dirinya dan bahkan ada yang menganggap lucu ketika dia berbicara.
Itulah mengapa Jio sangat tidak menyukai sikap ceplas-ceplos sahabatnya, ia berharap Kevin tidak sembarang asal bicara ketika penelusuran bersama Eca.
Si kalem Vano yang mempunyai kharisma cetar dan tingkah absurd nya membuat orang-orang heran. Jio pun berharap kedua teman nya ini tidak akan melakukan hal-hal aneh...
KAMU SEDANG MEMBACA
ECA [ONGOING]
Adventure實⌇O1. Eca, seorang gadis yang sering kali mengalami mimpi-mimpi aneh dan itu semua terbukti di kehidupan nyata. Dengan dibantu oleh dokter psikologinya ia menjelajahi alam mimpi dan mencari tau tentang hal-hal yang dimimpikannya. Tak berselang lama...