PROLOG

32 2 1
                                    

.
.
.

"Bunda... hiks... hiks bonekanya jatuh." Ucap gadis kecil sambil menunjukkan boneka teddy warna pink pada Bundanya.

"Nggak papa sayang, sini peluk Bunda. Bonekanya biar dibersihin sama bibi ya, udahan nangisnya." Jawab Bundanya mengusap air mata dipipi gembul gadis tersebut lalu memeluknya.

-

"Kakinya kenapa sayang?" Tanya wanita paruh baya pada anaknya yang baru pulang sekolah sambil menuntun sepedanya dengan lutut berdarah.

"Tadi jatuh Bunda."

"Taruh sepedanya, ayok masuk Bunda obatin dulu." Ajak wanita yang dipanggil Bunda itu merangkul anaknya masuk rumah.

-

"Dia itu nggak usah ditemenin, cuma anak manja, nyusahin." Ucap salah satu siswi dengan seragam putih merah itu pada teman sebayanya.

"Dia nggak nyusahin, dia anak baik."  Sahut laki-laki seumurannya dari belakang.

"Ck." Decak siswi tersebut lalu pergi dari sana.

-

"Kamu tahu, Arin itu baik banget, selalu bisa diandelin."

"Owh ya."

"Aku seneng banget ketemu dia, apalagi main bareng terus sama dia."

ALVAAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang