74

61 21 7
                                    

Aku kira hanya aku
Tapi ternyata, aku hanya benalu
Aku kira satu-satunya
Namun Ternyata, lagi-lagi aku hanya salah satunya

Aku kembali mengira, hanya aku tempat berpulangnya
Tapi ternyata, hanya tempat singgah sementaranya
Disini kukira kita sejalan
Tapi kenyataannya kita hanya kebetulan...

Jika seperti ini, siapa yang harus disalahkan?
Waktu yang mempertemukan?
Aku yang terlalu melibatkan perasaan?
Atau kamu yang salah memberikan perhatian?

Kembali aku mengira bahwa kita
Ah, maksudnya aku akan bisa berdampingan
Tapi kenyataan menyadarkan
Bahwa diriku hanya singgahmu saat lelah

Kebetulan pula, saat itu aku bisa menjadi obat
Obat yang membuatmu kembali pulih
Setelah lelahmu lenyap
Kamu mulai berkata;

Aku hanya tempat terbaik diperistirahatan
Bukan tempat ternyaman untuk sebuah hunian


-ansyln-

Lingkup GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang