Kisah Jena yg mengejar sang pangeran, Daffa Felox. Dan kisah Daffa yg selalu di ikuti kemanapun oleh Jena, sang penganggu. Bagaimana akhir kisah perjuangan Jena.
(Bahasa non Baku, Ringan, Teen)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wednesday, 27 May 2020.
Jena Kaleza, yg lebih dikenal Jena. Memasuki kelas Daffa, her crush. Untuk memberikan sarapan yg ia masak sendiri.
Awalnya memang Jena tidak bisa memasak. But she learns so hard.
Jena belajar masak dengan bibinya dirumah sampai kadang ia terluka. And now her little bit can cooking. Walaupun tidak banyak macam yg bisa Jena masak.
"Daffa! aku masakin kamu roti cream keju buat sarapan sama nasi goreng buat lunch, ambil ya?." Daffa melirik sinis Jena. "Buat lo aja."
Jena menundukkan kepalanya. "Daf come on, kamu dari dulu selalu nolak pemberian dari aku, aku udah cape cape masakin kamu setiap hari tapi ga pernah kamu terima, only this time."
Daffa menghela nafas berat. "Ga ada yg minta lo masakin gue kan? gue ga minta lo selalu ngasih gue ini itu, jadi bukan salah gue kalo nolak."
Jena tersenyum simpul. "Okay no prob, maybe next time kamu bakal terima aku, kalo kamu ga mau terima masakan aku tapi kamu terima note ini ya cuma dibaca ko kalo males sobek aja gapapa see you later."
Orang disekitarnya merasa kesian dengan Jena. Bagaimana bisa Jena yg cantik, pintar, berbakat, tajir melintir, baik, populer, incaran banyak lelaki masih bisa ditolak oleh seorang Daffa Felox.
Fans Daffa Felox pun jadi takut mendekatinya. Seorang Jena Kaleza saja bisa ditolak olehnya apalagi mereka yg tidak ada apa apanya dengan Jena.
•
Jena sore hari ini mendapatkan jadwal pemotretan di kota Bandung. Maka itu sehabis pelajaran selesai ini ia akan langsung pulang dan bersiap. Namun mungkin ia akan menyempatkan waktu untuk melihat Daffa sebentar.
Bel berbunyi menandakan bahwa waktu sekolah telah berakhir. Murid murid berhamburan keluar dengan cepat.
Jena berlari ke kelas Daffa agar Daffa tidak pulang dahulu. Melihat Daffa sedang keluar dari kelas Jena pun menghampiri Daffa.
Namun langkah Jena terhenti ketika seorang perempuan mendekati Daffa. Iya dia Sella Alexa, mantan Daffa. Mereka berbincang sembari tertawa geli.
Jena yg melihatnya hanya tersenyum miris. Jangankan untuk mendapatkan Daffa tertawa tersenyum kecil pun ia tak pernah. Inilah mengapa Jena sangat iri dan cemburu kepada seorang Sella Alexa.
Mengubur dalam-dalam rencananya, Jena segera beranjak ke parkiran karena manajernya sudah menunggu ia di parkiran. Dan akan langsung berangkat ke Bandung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
