1.Masa Kelahiran

137 83 30
                                    

       Pada saat kelahiran ku tepatnya pada pukul 16.00 WIB pada tanggal 16 Agustus 2004 di Kuta Cane, setelah aku lahir satu Kuta Cane mati lampu sampai subuh ,maka dari itu ibuku bilang aku Hitam karena mati lampu 1 Kuta Cane.

        Seorang wanita hebat telah melahirkan gadis kecil nan lucu.Isak tangisanku mengundang gelora bahagia untuk setiap insan yg mendengarnya.
Raut mungil wajahku menyertakan tawa di pipi ayah dan ibundaku.Dan nama ku diberi perpaduan dari nama ayah ku dan ibuku yaitu PUTRI MURNALIKA.

         Bertapa Bahagia semua orang mengetahui kelahiran ku menjadi cucu perempuan pertama,anak perempuan pertama, keponakan perempuan pertama dan adik perempuan pertama.pada saat aku lahir aku telah memiliki 2 orang Abang.Abang pertamaku pada saat itu berusia 8 tahun sedangkan Abang kedua saya berusia 4 tahun.

           Pada saat itu ayah tidak menyaksikan kelahiran ku.karena ayah sedang mengikuti prajabatan di Banda Aceh.Walau pun ayah tidak menyaksikan kelahiranku tapi ayah sudah mengetahui berita tentang kelahiran ku Ayah mengetahui kelahiran karena di beritahukan oleh paman ku melalui telpon umum.Pada saat kelahiran ku semuanya menyambut hari kemerdekaan RI.

    Setelah dua bulan aku lahir ibuku mencari tahu tentang keberadaan ayahku,kepada kakek yang telah memasukan ayahku sebagai pegawai PLN,ibuku mengetahui bahwa ayah ku berada di Kecamatan Kota Meureudu tepatnya di kabupaten Pidie Jaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.2 hari setelah itu ibuku membawa aku dan 2 Abang ku ke Meureudu.Pada saat itu ibuku mengetahui bahwa di daerah Aceh masa GAM. Kami berangkat dari Kuta Cane ke Sigli menaiki mobil sewa.pada saat itu usia ku beranjak 2 bulan.Pada saat di perjalanan jam beker ibuku berbunyi,pada saat itulah terjadi pemeriksaan di tengah jalan.Semua orang takut bahwa itu boom,satu persatu orang di mobil sewa itu di periksa ,tiba saat nya ibuku mau di periksa ibuku mencubitku  dan yang memeriksa ibuku melihat aku masih merah dan menangis para pemeriksa menyuruh ibuku berdiam dimobil.Setelah sampai di Meureudu ayah pun membawa kami kerumah yang telah di sewa ayah.

       Setelah beberapa hari tinggal di rumah itu,tiap malam terjadi tembak-tembakan di sebelah rumah itu,kami pun berempat di anjur kan ayah masuk kedalam kamar mandi alasan ayah menyuruh kami berdiam di kamar mandi karena tembok di kamar mandi lebih banyak lapisan temboknya,sedang kan ayah piket malam di kantor PLN,Tiap hari terdengar suara mobil tank lewat,tembak- tembakan.Setelah beberapa bulan lanjut dengan penyerahan senjata oleh GAM.Setelah beberapa Minggu ayah pun di tetap kan di kota Subulussalam,rumah kami pada saat di kota Subulussalam di rumah sewa samping pesantren Hidayatullah.Tak berapa lama kami di Subulussalam,ayah pun di tetap kan di Pulau Banyak,Pada saat di pulau banyak ayah dijabatkan sebagai kepala PLN di Pulau Banyak.Pada saat itu kami tinggal di Singkil sedang kan ayah di Pulau Banyak.Setelah beberapa bulan ayah pun pergi ke Singkil.Setelah ayah di Singkil tidak lama kemudian terjadi gempa Nias air laut pun naik,kami sekeluarga ngungsi di penginapan Haji Cekok.setelah ngungsi beberapa hari air surut pun kami pun semuanya ngungsi kembali ke kota Subulussalam di penginapan Rico.Setelah di penginapan Rico Datang lah bantuan dari pemerintah dan dari kantor PLN.Setelah beberapa hari tinggal di penginapan ayah pun disuruh kembali tugas ke Pulau Banyak.
Setelah 9 bulan ayah pun ditugaskan ke Bakongan.Di Bakongan kami tinggal di rumah dinas PLN .Dan saya pun mulai masuk sekolah TK.

GARIS WAKTU HIDUPKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang