LS

104 24 12
                                        




Rose memijat Pangkal hidung nya. Sungguh Jihyo adalah manusia paling ceroboh yang pernah di kenal nya.

Merelakan kekasih dengan adik sendiri memang bukan hal yang mudah. Terlebih ada motif di belakangnya.

Katakanlah jika Rose menjadi Jihyo mungkin itu juga akan di lakukan nya. Tapi Rose tak akan sampai berfikir sempit untuk melakukan pergantian calon pengantin.

" So? Apa yang akan kau lakukan sekarang Jihyo? " Tanpa bertele-tele Rose mengajukan pertanyaan

Jihyo menggeleng lesu " belum terpikir kan olehku " jawabnya

Rose mengangguk, wajar saja mungkin Jihyo syok dan ia memaklumi itu.

" Bagaimana kalau bekerja? Aku bisa mencarikan pekerjaan untuk mu? " Tawar Rose

" Sekalian untuk menghilangkan pikiran bodoh mu, kurasa dengan bekerja cukup, sekalian kau menjadi Workaholic kurasa itu cocok untuk seseorang dengan model seperti mu " kekeh Rose di akhir kata

Jihyo menggeleng " dasar! Aku tak mau menjadi maniak uang seperti mu Roseane "

Rose tertawa mendengar itu " yeah kau benar sekali tapi sayangnya maniak uang ini sepupu terbaikmu, bahkan lebih baik melebihi adik tiri mu sendiri Park "

" Mungkin aku akan menyebut nya si penghianat kali ini " timpal Jihyo

" Itu harus! Kalau mau kembali kau bisa mengajakku "

Jihyo mengangguk saja, toh tidak ada salahnya membawa Rose untuk itu.

" Bagaimana kalau akhir pekan ini? Aku mendapat tiket liburan? " Tanya Rose

" Tidak! Aku tak mau kembali dalam waktu dekat ini. Setidaknya setelah aku di tipu, saat kembali nanti aku tidak hanya membawa tangan kosong! "

" Tekad yang cukup kuat " kagum Rose

" Baiklah, mulai sekarang aku akan membalas apa yang sudah seharusnya di lakukan sejak dulu! Aku di tipu memang, tapi aku tak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada Mina " balas Jihyo

" Hei, bagaimana bisa seperti itu " protes Rose

" Mina adalah adikku Rose, dan aku gak bisa melupakan fakta itu begitu saja " bela Jihyo

" Adik tiri Jihyo! " Koreksi Rose

Jihyo menghela nafas, dari dulu memang Rose sangat tidak menyukai Mina.

" Ya terserah mu saja, tapi Rose kau tadi berpendapat bahwa ada seseorang di balik ini semua bukan? Aku rasa orang itu bukan orang biasa, mana mungkin dia bisa melakukan koneksi begitu cepat? Bagaimana dia bisa kenal Mina? Dan bagaimana dia tahu bahwa aku akan menikah? Ini terlalu tiba-tiba Rose, dan itu membuatku bingung "

Rose ber-decih " kenapa harus bingung? Jelas sekali bukan, kalau Mina dan orang itu bersekongkol apa tujuannya? Ya karena mereka ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan Jihyo! Bayangkan Mina menginginkan Eunwoo dan ia rela melakukan perbuatan keji itu demi cintanya, lantas orang itu___ "

" Lantas orang itu menginginkan aku menjadi miliknya! Jangan berfikir terlalu gila Rose! Aku bahkan tak mengenalnya bagaimana dia bisa menginginkan aku! " sela Jihyo

" Hei Park Jihyo, dengar di dunia ini tak ada yang tidak mungkin semuanya bisa di beli dengan uang lalu kenapa kau tidak bisa? "

" Cukup Rose! Aku bukan dirimu yang mudah luluh terhadap pria " balas Jihyo

Rose menyipitkan matanya " kau mengejekku Park?! "

" Tentu saja tidak! Karena kau tidak akan pernah mendengar kan omongan orang lain dengan serius " ujar Jihyo " dan mungkin kau sudah kebal terhadap cacian orang orang " lanjutnya

" Kau terlalu tahu aku Jihyo! Tapi ingat jangan sama kan aku dengan adik tiri mu Mina! Kita berbeda! Ya aku tahu aku murahan tapi Mina lebih busuk dari pada sampah dengan merebut calon suami kakak nya! "

" Rose! Cukup kau terlalu menyudutkan Mina dia belum tentu bersalah sepenuhnya! "

" Jihyo Jihyo, kau bodoh sungguh bodoh kau bahkan lebih bodoh dari wanita di luar sana yang hanya bisa mengangkang di atas ranjang setiap pria! Coba lihat dengan matamu! Mina? Gadis itu licik dia bahkan mau bekerja sama dengan orang asing untuk menjauhkan mu dari keluarga mu dan juga cinta mu? Apa itu belum cukup untuk membuktikan bahwa adik tiri mu itu orang yang seperti apa?! "

Jihyo hendak menyela " Rose! "

" Sudahlah! Aku muak dengan omong kosong mu Jihyo! Urus saja urusan mu sendiri! " Ujar Rose

Jihyo terdiam, menatap kepergian Rose dengan tatapan kosong sepupu satu satunya pergi, orang yang selalu mendukung nya ikut menjauh darinya.

Walau dari awal Jihyo sadar, ia terlalu membela Mina yang notebene nya ya seperti yang tadi di katakan Rose.

Jihyo terlalu baik sampai ia lupa bagaimana caranya menjadi jahat.

" Rose______ kau bahkan ikut meninggalkan aku " sendu nya

.
.
.

Rose berjalan di pinggiran kota London, di tatapnya Big Ben khas kota ini dengan tatapan kecewanya.

" Jihyo aku harap kau berhenti menjadi bodoh, lihat dunia dengan cara berbeda, lihat dunia dari sisi lainnya, bahkan kau pun tak sadar dunia ini begitu adil " gumam Rose

" Mungkin memang dengan ini bisa menyadarkan nya, meninggalkan dia sendirian dalam lubang keputusasaan, dalam rasa kecewa yang memang tak bisa di tampik kebenarannya "

Rose kembali berjalan " mungkin aku bisa mendaftarkan nya di biro jodoh, Maxim pasti bisa membantu " ujar nya

.
.
.

Jihyo termenung sendirian di halte bus. Setelah kepergian Rose, ia pun ikut pergi dan di sinilah ia sekarang menatap tetesan demi tetesan salju yang turun.

Jihyo tak tahu bahwa salju akan turun hari ini. Untung saja ia tak hamil bagaimana kalau ia sedang hamil? Mungkin anak nya akan kedinginan. Yah meskipun tak hamil ia pasti juga merasa kedinginan.

" Sudah dua kali Rose meninggalkan aku, apa kali ini dia akan benar-benar pergi? " Ujar Jihyo dalam keheningan malam

" Aku harap tidak " balas seseorang

Jihyo menolehkan kepalanya, ada sosok laki-laki dengan postur tubuh yang tinggi.

" Kau___? Siapa? " Tanya Jihyo

Laki laki itu tersenyum " rupanya kau tak ingat? Kau tahu tidak enak ketika seseorang meninggal kita terlebih lagi itu orang terdekat. Rasanya pasti akan hampa begitu pun yang aku alami_____ Jihyo! "

Jihyo membelalakkan matanya " kau mengenalku?! "

" Siapa yang tak kenal? Seseorang yang batal menikah, di bohongi oleh adik tirinya sendiri dan yang paling sangat di sayangkan kau bahkan tertipu dengan dokumen palsu itu. Sungguh wanita bodoh " tukas nya

Jihyo menyipitkan matanya " apa maksudmu! Siapa kau sebenarnya! " Geram Jihyo

" Aku? Mungkin aku cuman orang bodoh yang sedang menunggu bus di tengah dinginnya kota London "

Jihyo mencoba menahan gejolak amarah di dalam hatinya. " Jangan mempermainkan aku! Cepat katakan siapa dirimu? "

" Tidak usah terburu-buru, nikmati saja alur kisah hidup mu Jihyo, jangan mempercepat nya atau memperlambat nya karena semuanya sudah tertata rapi "

Laki laki itu beranjak dari duduknya. Di tatapnya manik bulat Jihyo yang sedang kalut. Di condong kan tubuhnya lalu berbisik.

" Kau bisa memanggilku Michael___ baby "

Hai 👋
Udah lama banget ya
Gimana kabar kalian?
Semoga tetap sehat ya

Vote Komen ya

See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall In Love At London Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang