; day five - career

21 5 0
                                    

Kalau bicara tentang naik turun perjalanan karir Jaebeom, kalian datang ke orang yang tepat. Tiga tahun berteman membuat kita secara tidak sadar bertumbuh bersama. Tiada hari dilewatkan tanpa keluh kesah atau cerita ringan yang mengalir dari mulut masing-masing.

Tapi tidak. Hari ini aku tidak akan membicarakan perjalanan karir kita secara umum, tapi lebih menyorot ke Jaebeom.

Tahu sendiri kan Jaebeom ini anaknya aktif, suka mencoba hal baru, dan rasa ingin tahunya tinggi sekali. Selain terkenal sebagai singer-songwriter yang handal, kemampuannya dalam membidik sesuatu lewat lensa kamera sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia juga senang melukis, bahkan beberapa karyanya ikut mejeng di pameran teman-temannya.

Yang paling mengejutkan dan sangat membahagiakan setahun terakhir adalah dia baru saja merilis buku fiksi pertamanya! Jaebeomㅡ

Eh? Dia meneleponku?

"Halo? Iya kenapa, Beom?" ucapku. Sedikit heran kenapa tiba-tiba dia telepon? Seperti seolah dia tahu kalau sedang digibah oleh kita hahaha.

"Ngopi yuk? Mau cerita sesuatu nih. Enggak sibuk kan?"

"Ya... Sebenarnya sibuk sih, tapi kau sudah bilang 'kopi' seperti itu mana bisa aku tolak?" jawabku sambil terkekeh. Tawaku gayuh bersambut dengan miliknya di seberang.

"Then get ready! Kafe biasanya ya. Sekarang. I'll be there in fifteen minutes." Kalimatnya lembut namun tegas membuatku agak gugup.

"O-ok!"

Baiklah, saatnya bersiap-siap secara penampilan dan mental. Aku harus siap mendengar keluh kesahnya hari ini! Ditambah masih terngiang-ngiang dengan kalimat terakhirnya yang 'mengena' untukku. Ya Tuhan... aku tidak boleh gampang mleyot.

🌴

Aku tiba lebih dulu dari Jaebeom dan sekarang sudah mengantri untuk membeli kopi terlebih dahulu. Cafe latte less sugar seperti biasanya dan.. uhmㅡ macaroon-nya tampak menggoda, beli juga deh. Setelah memesan, langkahku segera menuju ke spot meja dekat jendela yang menampilkan pemandangan tanaman hijau diluar. Tampak segar di mata!

Baru saja waiters kafe menyuguhkan pesananku, laki-laki dengan tinggi badan hampir seratus delapan puluh centimeter itu tampak masuk kafe. Senyum cerahnya terpampang jelas di wajah membuatku ikut berbinar senang melihatnya. Saking excited-nya, secara tidak sadar kakiku berlari dan memeluk tubuh tinggi itu. Lenganku mengalung erat di bahu lebar Jaebeom. Jaebeom menyambutku dengan pelukan hangat.

Ugh, aku rindu bocah ini. Tak terasa ternyata sudah hampir enam bulan kita tidak bertemu karena kesibukan masing-masing.

"Kok kurusan sih, cil? Huhuhu kangen bangeeeett sama bocilku yang satu ini!!" ujar Jaebeom sambil mengusak rambutku.

"Huhuhu kangen juga sama anak besarku yang iniiii!" balasku tidak mau kalah.

Jaebeom sudah mengendurkan pelukannya. Langsung saja kucerca dengan pertanyaan.

"Jadi jadi? Bagaimana, Beom? Kau ada kabar baik apa? Ayo cepat ceritakaaann! Aku tidak sabar, Beom. Ayo dong, Beom!! Beom apa, Beom?"

Yang ditanyai malah tertawa renyah. Matanya menjadi segaris, ekspresi favoritku!

"Aku..."

"Ya..."

"Direkrut..."

"Heem..."

"Sama..."

"???"

"Sama..."

"?"

"Sam-"

"Beom! Cepetan ah!" tanganku melayang menepuk lengan berototnya.

"AKUDIREKRUTH1GHRMUSIC!"

"h-hAH??!" Mendadak tuli. Aku tidak mendengar dengan jelas kalimatnya. Sedangkan senyum Jaebeom sudah semakin lebar membuatku sebal saja.

"APA HEH? KAU.. APA???"

"AKU DIREKRUT OLEH H1GHR MUSIC, CIL!"

Suaraku otomatis meninggi, "HAH???! SERIUS?!" membuat pengunjung kafe lainnya otomatis menengok dan menatap sinis.

"Serius, cil! Serius!"

🌴

"Jadi tiga bulan yang lalu, aku mengirimkan demo lagu ke mereka. Nothing to lose aja sebenarnya. Eeehh satu bulan kemudian mereka menghubungiku dan mengatakan kalau ingin merekrutku menjadi bagian dari mereka," Jaebeom bercerita dengan semangat. Aku suka binar matanya yang terpancar hari itu.

"Jadi kau.. Ya ampun Beom, kenapa baru cerita sekarang padaku???! Wah kau jahat! Sudah lupa dengan temanmu ini?"

Yang dituduh malah tertawa lebar. Ya ampun mata garisnya muncul lagi.

"Bukan begitu. Aku hanya menunggu waktu yang tepat. Sekarang ini aku ada project membuat album dan ya.."

Jaebeom terdiam. Seperti kesusahan melanjutkan kalimatnya. Aku menyedot kopiku sebelum berujar.

"Stuck?"

Jaebeom mengangguk. Gotcha!

"Sepertinya mengobrol denganmu adalah keputusan yang tepat. Sambil mengabarkan kabar baik, sambil berkeluh kesah hahahahah."

"Terserahmu saja deh, Beom." Aku memutar mata malas. Tapi jauh di dalam hati, aku senang dia sudah mengabariku. Walaupun mungkin bukan jadi orang pertama yang mendengar kabar ini.

🌴

Tentang Jaebeom dan karirnya saat ini, dibilang dia merintis kembali dari awal. Kenapa begitu? Karena untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru pastilah susah, namun ia berani mengambil langkah untuk menciptakan kisahnya yang lain.

Tentang Jaebeom dan karirnya. Sungguh aku sangat bangga pada pria itu! Dia tak pernah gagal membuatku kagum dan ughㅡ
Aku terharu pada pencapaiannya. Masuk agensi musik menurutku adalah hal yang sangat hebat!

Tentang Jaebeom dan karirnya. Aku hanya berharap dia nyaman di lingkungan barunya. Aku berharap dia tidak akan mendapat stress berlebihan seperti yang sudah-sudah. Aku ingin terus jadi saksi atas karya-karyanya yang luar biasa!

Welcome to H1GHR Music and happy working, Im Jaebeom! Wish you all the best there.

seven days with Im Jaebeom | complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang