dibalik kesetiaan isteri lurah

16.8K 35 0
                                    

Senin itu sekitar jam 1, bu Nova (40 tahun)  hendak meminta izin kepada suaminya pak pak parno (45 tahun)

Untuk pergi ke kantor kelurahan tempat suaminya bekerja untuk menghadiri acara dengan ibu-ibu PKK kelurahan setempat.

Dengan senang hati pak parno mengizinkan istrinya itu, namun ia berpesan agar setelah selesai acaranya agar langsung pulang ke rumah.

Pak parno merasa bangga melihat istrinya yang selalu aktif dalam setiap acara yang dilakukan oleh kelurahan yang dipimpinnya itu.

Selain itu ia juga mampu memberikan pelayanan sebagai ibu rumah tangga, baik kepada dirinya maupun terhadap ke empat anaknya. Sehingga ia merasa percaya sepenuhnya kepada istrinya itu.

Sesampainya di kantor kelurahan bu Nova disambut oleh pak dodi (42 tahun)  salah satu pegawai staff di kelurahan itu yang telah menunggu nya dari tadi.

Diraihnya tangan bu Nova dan dibimbing nya menuju ruangan yang ada paling pojok. Ruangan itu adalah ruangan tempat dimana pak firman (53 tahun)  tinggal. Pak dirman sendiri merupakan salah satu pekerja di kantor kelurahan tersebut.

Meski ruangan itu tidak ada apa-apa nya namun memiliki kasur sekedar tempat untuk tidur dirinya.

Ia terpaksa tinggal di situ karena semenjak cerai dengan istrinya pak dirman sampai saat ini tidak mampu mengontrak rumah.

Kemudian pak dodi mengeluarkan kunci dari saku celananya hendak membukakan pintu ruangan tersebut, kunci tersebut didapatkan nya dari pak dirman pada hari sebelum nya.

Mereka berdua masuk dan tidak lupa mengunci nya dari dalam.

Sebelum mengajaknya, pak dodi sempat menanyakan kepada bu Nova saat dirinya masih dirumah.

"Say, tadi gimana dirumah? Suamimu curiga ga kalo kamu sebenarnya ga ada acara dengan ibu-ibu PKK?" Tanyanya

"Nggak, baginya aku adalah istri setia, jadi dia percaya aja kalo aku ada acara, akang tenang aja" Jawab bu Nova

"Baguslah kalo gitu, kamu hebat sayang" Puji nya. Keduanya tertawa kecil penuh kemenangan, mereka tampak seperti remaja yang sedang memadu kasih.

Canda tawa, manja dan romantis berbaur menghiasi suasana saat itu, cerita cinta dimulai

Meski sudah beranak empat namun bu Nova masih tampak segar, kulitnya yang putih dan halus membuat pak dodi semakin suka dengan bu Nova

Mereka berdua sudah tak menghiraukan dimana mereka berada, dan tak menghiraukan mereka telah berkeluarga

Nampaknya setan sudah merasuki mereka berdua, satu persatu kain itu terlepas.

Dan mereka telah menjadi satu, terjadilah sesuatu yang enak diruang milik pak dirman.

Karena memang sepi mereka leluasa melakukannya. Hingga deru nafas mereka sebenarnya terdengar dari luar ruangan

Semetara itu dirumah pak parno tampak setia menunggu istri nya pulang. Pikirannya merasa cemas karena sampai waktu telah menunjukan pukul 6 sore

Kemudian ia mencoba menghubungi ke ponsel istrinya itu, namun itu tidak berhasil karena rupanya HP istrinya sedang tidak aktif.

Karena khawatir terjadi sesuatu menimpa istrinya, ia lantas pergi  menyusul hendak meyakinkan keadaan istrinya.

Sesampainya disana tak tampak satu batang hidung pun, suasana nya sangat sunyi sekali
"apa mereka sudah pada bubar" Gumamnya

Namun demikian ia masih penasaran dan segera menuju ruangan demi ruangan

Usahanya hampir saja sia-sia karena sudah semua ruangan diperiksa nya dan masih tidak mendapatkan seseorang pun yang berada disana

Kemudian ia hendak pergi keruangan yang berada di pojok dan berniat menemui pak dirman, untuk menanyakan perihal acara yang baru saja diadakan oleh istri dan ibu-ibu PKK

setelah dekat sekali dengan ruangan tersebut dan tepat berada di depan pintu ia mendengar samar suara yang aneh di dalam ruangan tersebut

Kemudian ia berhati-hati memasang telinganya dan menempelkan nya ke pintu itu, kini suaranya terdengar sangat jelas

Itu adalah suara rintihan seorang perempuan namun ia tidak bisa mengenali suara siapa itu.

"Siapa perempuan itu, dan sedang bersama siapa di dalam sana" Batinnya.
"Apa itu perempuan bawaan pak dirman? Kalau iya kenapa pak dirman berbuat seperti itu" Hatinya berkecamuk menimbulkan banyak pertanyaan.

"Apa itu istrinya pak dirman. Bukan nya ia sudah bercerai dengan istri nya?" Batinnya lagi.

Setelah agak lama telinganya ditempelkan  kepintu ia tidak lagi mendengar suara-suara seperti tadi didalam sana. Mungkin mereka menyudahi nya, pikirnya.

Kemudian dengan langkah hati-hati ia pergi dari tempat itu dan menyembunyikan diri untuk mengintip siapa yang akan keluar dari ruangan tersebut

Rupanya dugaan pak parno benar, karena di dalam sana bu Nova dan pak dodi sudah tidak melakukan nya lagi dan terlihat tengah merapikan pakaiannya masing-masing

Ketika pintu dibukakan, bukan main kagetnya pak parno, ternyata yang keluar itu adalah istrinya sendiri bersama anak buahnya sendiri pak dodi

Dipegangnya tangan bu Nova oleh pak dodi dengan mesranya "say, kamu masih hebat tadi, kapan-kapan kita main lagi ya" Puji nya

"Pasti dong say, kamu juga masih hebat, masih seperti dulu" Membalas pujian

Namun mereka berdua terhenyak kaget mendengar teriakan yang suaranya tak jauh dari tempat mereka.

"Heyy... Biiiiiaaaaddddddaabbbb kalian" Teriak pak parno

Kemudian mereka berdua menoleh ke arah suara itu dan mereka lebih dikagetkan lagi karena ternyata itu adalah pak parno suami bu Nova sendiri

Bu Nova yang melihat itu adalah suaminya langsung merangkul kakinya seraya meminta maaf.
"Pak maafin saya, saya menyesal" Pintanya

"Hah minggir kamu" Sambil tangan nya mendorong tubuh bu Nova sehingga terjatuh dan terus berjalan agak cepat menuju pak dodi

Sementara itu pak dodi yang curiga pak parno akan melakukan sesuatu terhadapnya langsung berlari pergi meninggalkan mereka berdua.

"Eh kurang ajar, kembali kamu" Teriaknya sambil mengejarnya. Namun usahanya tidak berhasil karena kakinya ditahan oleh kedua tangan bu Nova

Kembali tubuh bu Nova didorong sehingga terjatuh lagi, kali ini pak parno meniggalkan nya sendirian tanpa berbicara sedikit pun

Sesampainya dirumah bu Nova tampak sedang di interogasi oleh suaminya itu dengan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan. Namun dari sekian jawaban yang membuat pak parno lebih kaget sekaligus marah dan kecewa sekali dengan istrinya itu adalah ternyata mereka melakukannya ini setelah setahun anak pertama mereka lahir.

Kini anak pertama nya sudah berumur 16 tahun. Jadi sudah kurang lebih 15 tahun istrinya diam-diam melakukan dengan pak dodi.

Meskipun demikian pak parno yang sangat mencintai istrinya itu tidak melakukan penganiayaan malah ia banyak memberikan nasehat kepada istrinya itu.

Agar nanti ketika ia hidup bersama dengan orang lain agar tidak mengulangi perbuatannya itu, ia juga tidak melarangnya untuk suatu waktu ingin menemui keempat anaknya..

Akhirnya pak parno menceraikan istrinya dan mengembalikan kepada orang tuanya. Setelah kejadian itu pak dodi tidak pernah terlihat lagi di kantor

Setelah enam bulan sejak ia resmi bercerai dengan istrinya, diketahui bahwa istrinya itu tidak dinikahi pak dodi yang sudah pindah keluar kota.












######

Kumpulan Cerita DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang