Sampai saat ini sebenarnya aku sedikit bingung bagaimana memulai ceritanya.
Tetapi perlu kalian ketahui bahwa yang aku ceritakan ini bener-bener terjadi pada diriku.
Saat ini aku berusia 21 tahun dan sudah menikah.
Aku sampai saat ini masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di Kalimantan semester tujuh.
Aku menikah dengan suamiku bang Reno yang lebih tua 10 tahun dariku.
Karena dijodohkan oleh orang tua ku pada saat aku masih berusia 16 tahun.
Namun aku sangat mencintai suamiku. Begitu pula suamiku (aku yakin itu benar)
Aku dilahirkan dari keluarga yang taat agama.
Setelah pernikahan kami menginjak usia 1 tahun suamiku ditugaskan oleh perusahaan untuk bekerja di pabrik di daerah Sumatra.
Sebagai fasilitas kami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan.
Sebagai seorang istri yang taat, aku menurutinya pindah ke tempat itu.
Di komplek tempat tinggal ku ternyata masih banyak lokasi yang masih kosong.
Bahkan di blok tempat aku tinggal baru ada rumah kami dan sebuah rumah lagi yang dihuni. Itu pun jaraknya cukup jauh dari rumah kami.
Karena rumah kami masih belum sepenuhnya selesai, kami pun belum memiliki dapur.
Sehingga jika kami mau memasak pun harus memasak dihalaman belakang yang terbuka.
Akhirnya suamiku memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa.
Kebetulan ada seorang tukang bangunan yang menawarkan jasanya.
Kami mempercayai mereka mengerjakan dapur tersebut tanpa harus kami tungguin
Suamiku tetap berangkat ke kantor sedangkan aku tetap kuliah
Sampai suatu hari, saat aku sedang libur dan suamiku tetap ke kantor
Pagi itu setelah mengantar bang Reno sampai kedepan gerbang, aku pun kembali masuk kerumah
Sebenarnya perasaan ku sedikit tidak enak dirumah sendirian karena lingkungan kami yang sepi
Sampai ketika beberapa saat kemudian pak Tono (tukang bangunan) dan dua orang temannya datang untuk meneruskan kerjanya.
Dia tampak cukup terkejut melihatku ada di rumah, karena aku tidak bilang sebelumnya bahwa sedang libur
"Eh, kok mbak tika nggak berangkat kuliah?" Tanyanya
"Iya nih pak Tono, lagi libur kuliah nya" Jawabku."Kalau begitu saya mau nerusin kerja dibelakang mbak" Katanya
"Oh, silahkan" KatakuTidak lama kemudian mereka kebelakang dan aku mengambil sebuah majalah untuk ku baca di ruang tamu
Namun ketika baru saja saya mau menuju ruang tamu.
Aku melihat melalui jendela pak Tono sedang mengganti pakaian nya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja
Dan alangkah terkejutnya aku melihat bagaimana pak Tono saat membukanya
Sehingga aku dapat melihat dengan jelas pemandangan yang lebih indah dari pada milik suamiku
Aku terpesona sampai tidak tau kalau pak Tono juga melihatku
"Heh,, ada apa mbak...??" Katanya sambil menatap ke arah ku.
Aku terkejut sehingga cepat-cepat menutup jendela
Seketika itu aku diliputi perasaan aneh yang belum pernah aku rasakan. Aku melihat pemandangan indah selain suamiku
Aku mencoba mengalihkan perasaan ku dengan membaca, tetapi tetap saja tidak bisa
Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke dapur dengan tergesa-gesa sambil membawa majalah yang akan aku baca
Namun saat aku berjalan ke dapur tanpa sengaja aku terbentur sesuatu hingga terjatuh
Dan alangkah terkejutnya ternyata itu adalah pak Tono
"Maaf mbak,, tadi saya cari mbak Tika tapi nggak ada. Baru saya mau keluar, eh mbak tika malah nabrak saya... " Katanya dengan santai
Aku begitu malu berusaha berdiri. namun pak Tono segera menangkap tangan ku dan berkata
"" Nggak usah malu mbak, tadi mbak udah liat punya saya, saya nggak malu kok...,"
"Jangan pak... " Kataku, lalu pak Tono membawaku ke arah halaman belakang menuju dua orang temannya
Aku menolak, tapi pak Tono dengan santainya malah berkata "tenang aja mbak.."
Kedua teman pak Tono bersorak gembira
"Wah,, bagus juga barangnya.. " Kata satu temanya"Tolong jangan dibagi bagi pak.." Kataku
"Tenang aja..." Kata teman pak TonoTidak berapa lama kemudian aku lihat ketiganya mulai melepas peralatan masing-masing
Aku melihat pemandangan yang berkilau karena sehabis bekerja
Dengan cepat mereka membawa ku ke suatu ruangan
Dengan wajah riang gembira pak Tono memulai petualangan itu
Tidak berapa lama kemudian perga njutan di mulai dari pak Tono
Dan ternyata, yang tidak aku kira sebelum nya, terasa bahagia sekali
Benar-benar berbeda dengan suamikuNamun karena malu, aku pura pura diam tapi entah kenapa tanpa sadar mulai mengikuti iramanya
Melihat itu kedua teman pak Tono tertawa. Mendengar tawa mereka, aku pun kembali terdiam
Tidak lama kemudian pak Tono berhenti sejenak
Melihat itu, tanpa ada perintah temannya langsung menggantikan nya
Aku benar-benar senang luar biasa karena belum pernah aku seperti ini
Pak Tono melanjutkan dan memp er cepat irama itu hingga akhirnya terjadi percikan indah itu darinya
Tanpa memberikan aku waktu temannya menggantikannya lagi hingga ia mencurahkan seluruh kebahagiaannya itu
Begitulah cara mereka berbagi dan mengulanginya sampai sore hari dan anehnya aku juga ikut bahagia
Dan anehnya lagi, ketika suamiku pulang, akh tidak menceritakan kejadian itu
Sehingga sampai sekarang mereka tetap seperti itu ketika aku libur kuliah
Dan itu berlangsung sampai dapur dirumahku selesai dibangun
#
Sama
#
#
#
#
#