Chapter 2

466 59 1
                                    

Bughh

Bughh

Bughh

Sasuke meninju lelaki didepannya tanpa belas kasihan, amarahnya memuncak saat mendengar percakapan antara lelaki dan salah seorang pelacur di club ini

"Teme,hentikan"lerai Naruto

"Lepaskan,Dobe" Sasuke masih terus memukul lelaki didepannya

"Kau menjadi pusat perhatian,Teme"ujar Naruto sambil menatap ke sekeliling

"Bukankah mereka Uchiha?"

"Ada apa dengan mereka?"

"Sepertinya pemuda itu anaknya"

Bisikan-bisikan antara pengunjung lainnya kini makin terdengar keras. Namun, Sasuke sama sekali tidak mengindahkan bisikan-bisikan tersebut. Fokusnya tertuju hanya pada lelaki didepannya

"Brengsek,mati saja kau"Sasuke memukul dengan membabi buta, dia bahkan bisa saja membunuh lelaki didepannya, tetapi suara telphone menghentikan kegiatannya

Drttttt

Drttttt

"Halo, ada apa bu?"tanya Sasuke dengan mata yang masih tertuju pada lelaki didepannya, sungguh demi apapun.. Sasuke benar-benar tidak bisa menerima apa yang lelaki itu lakukan

"Hikss..hiks..Sasu-kun"suara tangisan ibunya terdengar dari seberang sana

"Ada apa,bu?ibu baik-baik saja?"tanya Sasuke dengan penuh kekhawatiran

"Pulanglah sekarang, nak"ujar ibunya yang masih terdengar sesenggukan

"Ada..akhh baiklah,aku pulang sekarang"Sasuke mematikan sambungan telephonenya

"Ada apa?"suara lelaki didepannya terdengar lirih

"Pulang jika kau ingin tahu"ujar Sasuke datar sembari berjalan meninggalkan club laknat itu

"Hoii,Teme!" Naruto berdecak sebal karena lagi-lagi dirinya ditinggalkan begitu saja

●●●

Sasuke berlari tergesa-gesa ke dalam Mansionnya yang kini terlihat penuh dengan mobil-mobil besar yang terparkir berantakan di parkiran mobilnya

"Hosh..hoshh"

"Sasu-kun" ibunya,Uchiha Mikoto. Kini terlihat begitu menyedihkan

Sasuke memeluk ibunya agar merasa lebih tenang

"Ada apa ini?"tanya Sasuke pada beberapa orang berbaju hitam di depannya

"Maaf, rumah ini telah kami sita. Beberapa barang di rumah ini juga ikut kami sita"ujar salah satu diantara mereka

"Disita?"ujar seorang lelaki yang baru saja datang

"Benar Fugaku-san,bukan hanya Mansion dan barangnya tapi perusahaan ada juga telah jatuh ke tangan tuan Danzo"jelas lelaki berbaju hitam

"Bagaimana bisa?"Fugaku terbelak kaget mendengar penjelasan dari lelaki itu

"Kami tidak tahu detailnya, kami hanya disuruh untuk menyita Mansion ini"ujarnya

"Jangan bercanda, sialan"teriak Fugaku dengan wajah memerah karena marah

"Kami hanya mengikuti perintah atasan kami,saya sarankan agar kalian segera meninggalkan rumah ini"ujar lelaki itu tegas

"Hikss..hikss..ayo Sasu-kun,suamiku"ujar Mikoto yang sejak tadi sudah mengemas barang yang bisa mereka bawa

"Dimana kak Itachi?"tanya Sasuke padanya ibunya

"Itachi-kun sudah mencari rumah untuk kita"jawab Mikoto masih sesenggukan

Tidak lama kemudian,Itachi pun datang dengan taksi dan segera membawa keluarganya ke rumah baru mereka

●●●

"Ini rumah yang berhasil ku dapat dari sisa tabungan ku"ujar Itachi,"Tidak besar memang,tapi ku fikir cukup layak untuk ditinggali"sambungnyal

"Hah,bagaimana bisa jadi seperti ini"keluh Fugaku

"Sudahlah suamiku,setidaknya kita masih punya tempat tinggal"ujar Mikoto

"Tapi bagaimana kita bisa hidup miskin seperti ini Mikoto?bagaimana kita bisa bertahan jika uang pun tidak kita miliki"ujar Fugaku frustasi

"Ini juga salahmu suamiku, sejak dulu sudah ku katakan untuk kita menabung dan tidak menyia-nyiakan uang"ujar Mikoto

"Sekarang kau berani menyalahkanku?!"desis Fugaku

"Sudahlah ayah,ibu. Jangan bertengkar,ada baiknya jika kita beristirahat dulu agar fikiran kita menjadi lebih tenang"ujar Itachi

"Haah" Fugaku menarik nafas kasar lalu beranjak ke dalam rumah baru mereka

"Ayo kita masuk,bu"ajak Itachi

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah, meninggalkan Sasuke yang sedang termenung di pintu

●●●

Di tempat lain, seorang gadis terlihat tengah berlari tergesa-gesa menuruni tangga rumahnya

"Ibuuuuuu"

"Ibuuuu"

"Hei,hei..ada apa denganmu,hah?"tanya sang Ibu

"Apa benar jika keluarga Uchiha bangkrut?"tanyanya pada sang ibu

"Itu benar,kasihan sekali. Ntah bagaimana nasib Mikoto dan keluarganya"jawab sang Ibu sambil menghela nafas

"_"

"Sakura,kau harus selalu mendampingi Sasuke-kun,dia pasti butuh seseorang yang bisa mengerti dirinya"ujar sang Ibu pada gadis bernama Sakura

"Pasti bu, aku akan selalu menemani Sasuke-kun"ujar Sakura dengan wajah ceria, namun beberapa saat kemudian wajahnya menjadi murung

"Ada apa?"tanya sang Ibu

"Tapi,apakah Sasuke-kun mau nerima ku?Ibu tahu sendiri kan, Sasuke-kun bukan orang yang senang berbagi cerita pada orang lain"jelas Sakura

"Sayang, kau bukan orang lain. Kau sahabatnya,kan?dia pasti akan menerimamu, kau hanya perlu bersabar sedikit lagi"hibur sang Ibu

"Hm, aku akan berusaha"ujar Sakura sebisa mungkin membangun kembali semangatnya

Sang Ibu, Mebuki..hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah putrinya. Jauh dalam lubuk hatinya yang terdalam, Mebuki selalu berharap agar putri kesayangannya terus diberi kebahagiaan oleh yang maha kuasa


EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang