Terikat Gelang Takdir

0.3 Semakin Yakin

Neira dan Arien kini menjadi pusat perhatian, pasalnya Neira yang terkenal Ratu Single itu berangkat bareng cowok.
              
Neira tak menanggapi tatapan sinis dari beberapa cewek yang katanya penggemar Arien. Ya sejak cowok itu masuk ke sekolah ini, ia menjadi idola bagi para cewek-cewek. Begitupun sebaliknya, Arien mendapatkan tatapan sinis dari penggemar Neira. Ketika Arien dan Neira masuk ke dalam kelas, mereka langsung diberi sambutan heboh.

“gaes! denger bau-bau baru jadian ga disini?” kata Vanya dengan nada sedikit teriak lalu melirik ke arah Neira.

“woy, emang situ buat mencium aroma apa? tolol emang” sahut Bagas tak terima.

“like-like gue dong” ketus Vanya
Neira mengerutkan keningnya “emang siapa yang jadian?” tanya nya.

“ya lo lah” jawab Rani

“lah, emang gue pacaran sama siapa?”

“sama Arien lah”

“hah? Yakali gue pacaran ma dia” ucapnya sambil melirik cowok yang ada di sampingnya itu.

“kalo iya kenapa?” tanya Arien melihat Neira sekilas

“nah kan lo pacaran” sahut Andre

“aua serah kalian” ketus Neira sambil melirik ke arah Arien.
              

Neira dan Arien mendapatkan rumor bahwa mereka itu pacaran. Tak sampai beberapa menit rumor itu sudah tersebar luas. Detik kemudian Bu Henny datang, seperti biasa Bu Henny menyuruh sekretaris untuk menulis di papan, tak heran jika ia dijuluki sebagai guru papan tulis karena catatan materinya sangat banyak.
              
Arien memilih untuk tidur sebentar selama pelajaran karena semalam ia tidur beberapa jam, memiliki bakat menulis cepat sangat menguntungkan baginya, ia bisa pinjam catatan ke Neira nantinya. Arien sedikit mendekat kepada Neira “ntar kurang 20 menit bangunin gue” bisiknya.

“enak aja nyuruh-nyuruh, emang gue ubab lo apa?” jawabnya takk terima.
              

Melihat tak ada respon dari Arien, ia mendengus kesal lalu melanjutkan tulis menulisnya itu. Setelah beberapa menit, Neira memilih untuk berhenti menulis karena ia merasa sangat capek, ia meregangkan tubuhnya tapi tiba-tiba tangan Neira tak sengaja menyentuh tangan Arien.
              
Arien yang merasakan itu perlahan membuka kedua matanya lalu melihat wajah Neira, merasa detak jantungnya kembali berdegup kencang dengan cepat, Neira menjauhkan tangannya dari tangan Arien. Kini suasananya menjadi canggung, Arien memilih untuk membuka suara.

“udah selesai nyatet?” tanya Arien datar

“belom, tinggal paragraf terakhir” jawab Neira dengan jelas

              
Arien mengambil buku Neira lalu mulai menulis catatan materinya, tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan nya, coowk itu mengembalikan buku ke pemiliknya.

“paragraf terakhir udah gue tulisin, thank’s bukunya” ucapnya

Neira mengangguk lalu tersenyum “makasih juga udah nulisin”, Arien hanya berdeham sebagai jawabannya.

***

“oh jadi mommy lo itu nyokap nya si Arien lo gak kaget gitu pas tau kalo mommy lo itu nyokap nya si Arien?” tanya Fiola

“ya kaget lah, mana Arien juga punya kembaran lagi” jawab Neira sambil memakan bakso yang ia pesan tadi.

“kembaran Arien? anak baru kelas XII IPA 2 itu kan”

“kelas XII IPA 2? berarti sekelas dong sama Raka”

“hooh”

“fi, ntar malming hangout dimana nih?” tanya Neira