Z2. Target

4 0 0
                                    

HALOHAAAAAAA NYALAIN DATANYA TEKAN BINTANGNYAAA, TERIMAKASIH!!

Tandai bila ada typo!

***

Sudah hampir 3 bulan tahun ajaran baru dimulai, sebentar lagi siswa siswi SMA Taruna Nusantara akan di hadapkan dengan Ulangan Tengah Semester.

" ANJAYYY UDAH 3 BULAN ADIK KELAS PADA MASUK KOK BELUM ADA YANG NYANTOL GITUU " Ucap Gavin heboh.

Gavin Saputra anak kelas 11 IPS 2 siswa brandalan yang konyol, paling suka makan kuaci dan hobi ngomong sama ikan cupang.

Indra terkejut dengan teriakan Gavin yang tiba-tiba itu " WOY KUNYUK! BASKO GUE KETELEN NIH, MANA BELUM DI KUNYAH " ucap Indra sambil tergopoh-gopoh mencari wastafel.

Teman-teman nya terbahak melihat Indra yang sedang berusaha mengeluarkan kembali Bakso yang ia telan dengan tidak sengaja itu.

" Laknat banget punya temen " Ucap Indra dengan kesal.

Zhevano datang bersama Kenzo mengerutkan alisnya " Kenapa? " Tanya nya entah ke siapa.

" Lo nanya ke siapa? " Tanya Afkar Ardiansyah,

" Siapa aja yang bisa jawab " Ucap Zhevano cepat.

" Indra keselek Bakso segede gaban " Jawab Akhtar, sodara kembar Afkar.

Zhevano bertanya seenak jidat " Kok ngga mati? "

Indra kembali tersedak " Bujuk buset! Van tuh mulut kaya ngga pernah disekolahin "

Zhevano melirik Indra ingin menjawab perkataannya itu namun tidak jadi. " Mau ngomong apa lo hah? " Tanya Indra menantang.

" Ngga usah macem-macem lo Ndra. Dia ngamuk mampus lo. " Ucap Afkar menahan tawa melihat muka jengah Zhevano.

" Ampun Van becanda gue " Indra mengangkat 2 jarinya.

Zhevano tersenyum licik " Ken, urus! " Kenzo yang mengerti lantas mengangguk.

Dan ke tiga kalinya Indra tersedak " Ya allah Van becanda gue Van. "  Paniknya.

" Sumpah Ken, becanda nya ga lucu lo " Indra memelas saat Kenzo mendekatinya.

Indra semakin pucat pasi saat Kenzo mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.
Semua yang disana jadi ikut memasang wajah tegang mereka tau bahwa dua manusia yang bernama Zhevano Aldebaran dan Kenzo Pramudana itu tidak akan main-main dengan kata-kata nya.

" Mampus si Indra " Bisik Gavin

Akhtar mengangguk " Kayaknya mood Vano lagi ngga bagus "

Kenzo mendekat kan pisau berukuran kecil pada Indra.

Glek

" Nih! " Kenzo memberikan pisau itu pada Indra " Simpen dari Vano "

" ANJRIT LAH GUE KIRA INDRA MAU DI APAIN " ucap Gavin berteriak memang manusia satu ini selalu berteriak dimanapun dan kapanpun.

Indra masih bingung lalu terbahak sendiri " Lah gila dia? " Tanya Afkar heran.

Indra mengangguk menatap Zhevano, " ngapa lo pegel ngangguk ngangguk gitu? " Tanya Gavin sewot.

Indra langsung menatap nyalang manusia satu itu " terserah gue lah, kepala kepala gue " jawabnya tak kalah sewot.

Berlanjut dengan perdebatan tidak berguna antara dua manusia itu yang berhasil terhenti ketika Gavin kembali berteriak " ANJIR ANJIR ANJIR BIDADARI-BIDADARI GUE UDAH DATENG "  buru-buru mulut lemes itu di bekap oleh Indra " Bacot banget punya mulut, itu ada cewe-cewe yang kemaren. "

Zhevano lebih memilih diam melihat perdebatan adik dan sahabatnya lalu memperhatikan gadis-gadis yang baru memasuki area kantin sekolah ini.

" Kapan mulai van? " Tanya Afkar sambil memperhatikan gerak-gerik tiga gadis yang sedang kesulitan mencari tempat duduk.

Zhevano mengangkat bahu nya acuh lalu berdiri dari duduknya  " pergi " dengan otomatis mereka yang ada di meja Zhevano langsung ikut berdiri dan melenggang pergi dari sana, mereka tentu tau alasannya kenapa Zhevano minta mereka semua keluar dari kantin.

" Gue satu bang " ucap Gavin.

" Ambil. "

***

Apa kabar prendd?

Suka sama part ini?

Satu kata buat part ini?

Saran dan masukan?

Jangan lupa di Vote, Comment and Share ya ketemen kalian siapa tau suka juga!

Udah segitu dulu maaf sedikit, nanti lanjut lagi!

See you and Papayyy!!

Rabu, 15 Desember

ZhevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang