attention

620 46 10
                                    


entah sudah berapa kali ia menghela nafas mendengar sang pacar heboh sendiri dengan permainannya di pc, seakan keberadaan jungkook hanya untuk melihat apa yang terjadi di ruangan yang cukup luas ini. jungkook bosan, jangan salahkan. bukan maunya untuk ke rumah seokjin tapi pria tersebutlah yang meminta jungkook untuk mengerahkan tenaga akhir pekannya untuk memesan taxi dan pergi keperumahan gangnam dimana sekarang ia berada seperti orang yang bucin akut. tapi, jungkook yang sangat mencintai seokjin ini juga berpikir, 5 harinya sudah ia habiskan hanya untuk bekerja dan hari keenam ia habiskan untuk bersama keluarga. maka, akhir pekan ini harusnya ia habiskan bersama seokjin. tapi khayalan hanyalah khayalan, ia malah berakhir menontoni sang kekasih bermain di pc mengabaikan jungkook yang mendamba cinta disini.

jungkook tidak mengerti, di lain sisi ia wajar dengan seokjin yang terlalu serius bermain sampai mengabaikan nya tapi di lain sisi pula ia sedikit cemburu karena perhatian seokjin 100% sudah dalam permainan itu. tidak sedikitpun ia mengidahkan keberadaan jungkook selain saat dirinya baru datang. berucap manis sekali tapi akhirnya ia di abaikan. jungkook jadi jengkel.

masalahnya, tidak ada hal yang bisa ia lakukan selain turun ke ruang tamu dan menonton televisi serta merebah di kasur seokjin yang ia akui teramat nyaman seperti di peluk oleh pemiliknya. tapi tetap, ia butuh bukti nyata bukan hanya khayalan. jungkook sudah menawarkan diri untuk mengerjakan pekerjaan rumah tapi semuanya sudah di kerjakan. ia tau, pacarnya ini amat sangat rajin dan tidak suka yang namanya kotor. bahkan seokjin sudah memasak sebelum jungkook kemari, katanya agar jungkook tidak lapar. tapi, dia jadi tidak ada alasan untuk mengalihkan perhatian seokjin, jungkook mulai kesal.

dia bergerak turun, kata dalmi cara itu bisa berguna di saat-saat seperti ini. tapi mengingat pacar dalmi itu sangatsangatsangatsangatsangat manis dan berbeda dengan pacarnya ini yang sangatsangatsangatsangatsangatsangat c u e k jungkook merasa ingin kembali berpikir ulang sebelum melakukan hal tersebut. karena jika tidak berhasil yang ada ia hanya mendapat malu dan di abaikan, tapi kalau tidak mencoba ia juga akan rugi harus menunggu berapa jam lagi agar seokjin ingat akan keberadaannya.

"coba aja" kata simanis polos sekali

dia pergi ke pengaturan ponsel lalu menekan tombol notification settings. ia menghela nafas sebentar, lalu menghidupkan sebentar dering ringtonenya berpura pura seperti ada yang menelepon.



lalu mematikan cepat seperti terburu.



"oh-- eunwoo? tumben banget..?"

dia sengaja mengeraskan suaranya tapi tetap berusaha netral. fyi saja, eunwoo adalah mantan pacar jungkook sekaligus yang sangat dekat dengan seokjin selain mantan-mantannya.

"ya, aku free."


"seokjin hyung baik. kau bagaimana? tumben sekali menelepon.."

dia sedikit melirik saat mengucap nama pacarnya dalam sandiwara ini. ia bisa melihat seokjin mulai mengesampingkan headphone ke belakang telinga, jungkook anggap pacarnya ini tertarik dengan sandiwara yang ia bawakan.


"oh--iya aku tau."  dia sedikit menjeda "tidak apa, aku bisa pesan taxi"


"kamu sama alya?"

"ah-- kau sendiri"

sekarang ia bisa melihat seokjin melepas headphone itu dan melihat ke arah nya seperti orang kebingungan, namun sesekali masih melihat ke arah gamenya.

"jangan lupa undang kevin juga, kamu temenan kan sama kevin..?" ia berucap dengan nada aegyo dan manis sekali.

for information lagi, kevin itu mantan jungkook juga… tapi yang satu ini tidak berteman baik dengan seokjin. sebab kata yang lebih tua, pria itu masih memiliki rasa padanya.


"jungkook," panggil seokjin yang sedikit membuat ia terjengkit


nah kan..

namun ia masih dalam sandiwaranya jadi mau tidak mau ia harus lanjut


jungkook hanya menunjukkan jari telunjuk berisyarat untuk diam sambil berpura-pura menutup speakernya.

"ah engga-engga, tunggu disana ya, i'll be there in 10 minutes. baii !!"

lalu jungkook bangun dan berpura-pura bersiap untuk pergi. ia melihat seokjin yang terlihat sudah mengabaikan permainannya. pria berpakaian hoodie dengan warna yang sedana dengan celananya itu bergerak menggapai tangan jungkook tidak membiarkannya pergi.


"jungkook, sayang, mau kemana?"

namun jungkook berontak dan masih dalam sandiwara mencari barang-barang miliknya yang akan bergegas pergi, "bentar kak, jaketku ada di sampingmu"

dia benar-benar menahan tawanya saat netra miliknya bersinggungan dengan netra panik bercampur serius milik seokjin.

"bilang dulu mau kemana…" ucapnya manja, yatuhan dia tau kelemahan jungkook. "nanti balik lagi..?"

jungkook menggeleng, "engga, habis ketemu eunwoo aku mau langsung pulang aja, capek."

"aku ikut"  ucap seokjin mutlak yang hendak bangun namun di tahan oleh jungkook. dia memasang wajah bingung, dan sumpah jungkook ingin tertawa.

"ngapain?" tanya jungkook dengan nada kecil hampir tidak terdengar.

"kamu bilang ngapain? emang harus ada kevin? terus kenapa aku nggak boleh ikut? aku ini pacarmu."

"kakak kan lagi main, aku ngga mau ganggu?"

"aku keluar dari game sekarang, diem disini, aku keluar dari game. aku matiin pc sekarang" seokjin begitu marah bahkan sekarang ia memegang jungkook menggunakan tangan satu dan yang satunya lagi cepat mematikan pc. bagaimana jungkook tidak tergelak karena itu. ia tertawa puas sekali.


"udah? gimana masih mau pergi?" ucap seokjin yang sekarang tengah memeluk pinggang jungkook, wajahnya menempel di perut si manis dan mendongak melihatnya dari bawah.


tapi jungkook tersenyum kecil membalas dengan anggukan usil

seokjin yang mendapati balasan itu memilih mendusal kesal dan mengeratkan lingkarannya pada pinggang jungkook lalu merapal kalimat 'gak boleh' berkali-kali.


"lho, kenapa ngga boleh? kamu main game selama 4 jam aku bolehin tuh, aku keluar sebentar ketemu eunwoo sama kevin aja ngga boleh…" ucap jungkook memelas


"iya maaf" kata seokjin namun tidak, ia masih ingin mengomel



"aku dari tadi disini kaya anak anjing hilang nungguin kamu yang aku rasa lupa kalo ada aku diaini. pingin kasi tau kamu kalo aku juga butuh di perhatiin kaya game mu itu tapi kayanya itu nanti bakalan buat kamu marah jadi aku pake cara ini buat cari perhatian mu."




"iya maaf, sekarang mau cuddle, iya?"


sebetulnya jungkook tau itu bukan pertanyaan untuknya namun pertanyaan sepihak. karena sekarang ia sudah di dorong menuju kasur dan di ikat dengan lengan seokjin yang menjanjikan kehangatan.



karena menghabiskan waktu dengan seokjin itu adalah hal yang paling ia tunggukan saat ingin memulai hari, di peluk seperti ini saja jungkook sudah melupakan semua rasa kesal, lelah, dan marahnya. seokjin selalu tau apa yang jungkook ingin, yaitu; dirinya.

___

sstt jangan ribut mereka lagi cuddle ayo sini sama aku main guli di luar 😮

yap betul terinspirasi dari konten tiktok 🎉












tanda petik [jinkook oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang