Chapter 4

6 0 0
                                    

Suatu hari sharlena mengajakku pergi kerumah salah satu temannya agar aku bisa mengenali dirinya lebih lanjut.

"Rav mau ikut kerumah temanku? " Kata sharlena engajakku.

"Eum tentu" Kataku gugup

"Pakailah ini agar bisa menyembunyikan kupingmu" Ucap sharlena memberikanku sebuah gelang.

Itu bukanlah gelang biasa, gelang itu dapat menyembunyikan wujudku.
Walaupun aku tidak terlalu mengerti apa apa tapi aku bisa merasakan kebahagiaan dan sebuah kasih sayang.

Dirumah kay dan ray...

"Hai teman teman" Sapa sharlena.

"Hai juga lena" Kata sora, gadis berambut putih keperakan.

"Siapa dia?" Tanya kay

"Ouh perkenalkan ini temanku, Ravendra MoonlightFrost" Jawab sofi memperkenalkan diriku.

"Hai" Kataku sambil melambaikan tanganku

"Salam kenal raven aku kay, dan ini kakak kembarku ray" Kata kay bersemangat.

"Len, bisakah kita bicara sebentar? " Tanya sora.

"Eum baiklah" Jawab sharlena.

Sora dan Sharlena pergi ke halaman depan untuk bicara, tersisa aku, ray, dan kay.

Aku mungkin tidak banyak mengerti tapi aku tau bagaimana rasanya ingin mempunyai saudara.

"Aku ingin tau, saudara itu apa? " Tanyaku.

"Saudara adalah orang yang selalu mendampingimu sepanjang masa hingga akhir, sebagian sih begitu tapi kenapa kau ingin tau tentang itu" Kata ray.

"Ditempatku tidak ada yang begitu" Ucapku.

Setelah kami bertiga berbicara tentang saudara, tiba tiba keheningan pun langsung terjadi.
Ray duduk sambil membaca sebuah buku, kay berbaring dikaki saudaranya sedangkan aku hanya duduk saja.

"Hey kay" Kata ray.

"Iya kak? Ada apa" Tanya kay.

"Apa kita harus... Yah selalu bersama" Kata ray melihat keatas

"Apa maksud nii - chan?" Tanya kay.

"Kita selalu bersama, bahkan saat orang tua kita meninggal dunia" Kata ray

"Lalu? " Tanya kay.

"Walaupun ada yang menghalangi kita, membenci kita, bahkan melakukan hal konyol tapi... Aku harap bisa selamanya" Kata ray merasa khawatir.

"Mungkin kau terlalu khawatir kak, kita akan selalu bersama bahkan sampai ajal menjemput kita" Kata kay mencoba menghibur satu-satunya kakak kesayangannya.

"Tapi.... " Perkataan ray dipotong oleh kay menutup mulut ray dengan jarinya.

"Kita ini kembar yang selalu bersama untuk selamanya, kita Kay dan Ray Yokuro. Kita se specialnya salju" Kata kay mengangkat tangannya keatas.

Secara tidak terduga ray memeluk adik kesayangannya, aku begitu terharu melihat ray berpelukan dengan kay.

"Aku mungkin lebih tua darimu hanya saja... " Kata ray hampir meneteskan air mata.

"Karna kakak tidak ingin kehilangan aku kan? Aku akan selalu bersama kakak, apapun yang terjadi" Kata kay menepuk bahu ray meskipun dia juga menangis.

Aku harap juga begitu karna sudah bertahun-tahun menjadi kelinci percobaan di sebuah laboratorium yang kejam itu, bahkan kakak kembarku sendiri juga bilang begitu...

Hari sudah sore, aku dan sharlena pulang kerumah.
"Bagaimana sudah bertemu?" Tanya sharlena

Aku menjawabnya dengan anggukan kecil.
Aku memang tak punya keluarga lain tapi aku sudah mengganggap sharlena seperti kakak yang kedua.

To be conitued...

Hai reader's, chapter kali ini terinspirasi dari sebuah video youtube (yang diatas) mungkin aku agak mengubahnya sedikit tapi... Aku lumayan suka sih.
Ok jangan lupa vote ya terima kasih

See you later -!

She is My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang