HAPPY READING!
.
.
.Api
Menerangi dan menghangatkan, namun kadang terlihat menakutkan bagi kebanyakan orang.
.
.
Malam hari telah tiba, saat ini di kediaman keluarga Adhinata sedang melaksanakan makan malam.Terlihat kedua anak dari pasangan Edgar dan Sarah sedang dalam perang dingin karena kejadian di sekolah tadi siang.
"Kalian kenapa lagi sih?" Tanya Sarah sang ibunda saat sudah menyelesaikan acara makannya.
Keduanya hanya bungkam tak ada yang menjawab.
"Nggak ada yang mau jawab Bunda?" Tanya Sarah lagi.
"Abang tuh, Bun"
"Masa tadi pas pulang sekolah kan Alana liat itu di koridor terus Alana sedikit takut kan, eh malah di ketawain sama upil kudanil satu ini" adu Alana kepada orang tua nya dengan cemberut dan menunjuk seseorang yang di panggil Abang tadi.
Sontak Sarah menatap anak laki-laki nya "Bener, Bang?"
Sedangkan Ansel hanya cengar-cengir tidak jelas.
"Ya-ya kan cuma becanda, Bun" bela Ansel.
Meow..
Meow..
"Eh, kucing siapa ini imut banget ihh" ucap Alana gemas.
Edgar, Sarah dan Ansel hanya heran melihat Alana.
Kucing?
Setahu mereka, tidak ada yang memelihara kucing dirumah ini.
"Sssttt Bun Yah, kucing apaan?" Bisik Ansel.
Sedangkan Edgar dan Sarah hanya mengangkat bahu tanda tak tau.
"Mana kucing nya dek?" Tanya Ansel.
"Ini" jawab Alana seraya menunjuk ke arah bawah meja makan.
^^^^
"Kucing gue mana yak?" Ucap si Kunti yang kebingungan mencari peliharaannya.
"Kur kur.. kur kur.. kur.."
"Dimana si elah, nyusahin aja tu kucing"
"Nyari ape si?" Tanya Hantu lain yang lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girl
Teen FictionON GOING❗❗ Alana, gadis indigo berusia 18 tahun itu masih saja takut saat berhadapan dengan para hantu padahal dia sudah sering melihat bahkan dari Alana masih berumur 10 tahun. Ya walaupun Alana sekarang sudah mulai berani dan tidak setakut dulu. A...