galuga : kembali lagi

2.8K 538 314
                                    

"Mau ke mana, mbak?"

Cheline seakan baru tersadar sama bayangannya sendiri setelah mendengar suara samar dari luar mobilnya. Refleks ia menurunkan kaca mobil dan menatap cowok tadi dengan lebih dekat.

"M-mau ke kota sih, mas."

"Oh.. udah tau jalannya?"

Seketika mendengar cowok tadi kembali berucap, Cheline baru yakin kalo cowok ini bukan Arjisa.

Ya memang bukan, sih. Dari ekspresi, cara bertutur kata, nada bicara, dan perawakannya yang cukup kekar, beda jauh sama Arjisa. Cuma wajahnya aja yang mirip.

Dan lagipula Arjisa udah gaada sejak 5 tahun lalu.

'Chel sadar Chel' 

Tanpa sadar cewek ini menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.

"Saya bantu tunjukin jalannya deh. Kebetulan tujuan kita juga mau ke kota."

"Eh gimana, mas?" Cheline mendadak bingung. Sedetik kemudian dia baru sadar kalo tadi gak sengaja menggelengkan kepala. Kayaknya itu ditangkap mas-mas di dekatnya.

"Saya lagi touring sama temen-temen. Ini lagi pada berhenti bentar buat buang air." ucap cowok tadi sambil melihat ke arah belakang mobil Cheline yang otomatis membuat cewek ini ikut menoleh.

Motor-motor yang ia temui tadi rupanya milik anak touring rupanya.

"Jauh ga sih mas?" tanya Cheline kemudian. Cowok di sampingnya ini terlihat cukup meyakinkan.

Cowok tadi tampak berpikir sebentar sebelum menjawab.

"Mungkin ada 5 kilo. Nah tuh udah pada selesai."

Cowok berjaket hitam ini mengalihkan perhatiannya ke belakang. Udah ada sekitar 6 orang yang kini berdiri gak jauh dari motor masing-masing.

"Kita temenin mbak ini sekalian ya? Kasian pulang sendiri malem-malem." ujar cowok ini ke temen-temennya di belakang sana.

"Emang mbaknya mau ke mana?"

"Sama lah, ke kota."

"Yaudah boleh. Kasian juga gelap begini."

Dari sini bisa Cheline lihat keenam cowok di belakang sana sepakat mengiyakan. Raut mereka tampak ramah. Gak keliatan macem-macem.

Ditambah wajah mereka cukup tampan meski sedikit pucat kena udara dingin.

"Gimana? Nggak keberatan kan mbak?"

Cheline sempat terdiam sebelum kemudian menoleh dan menatap tepat ke mata cowok di sampingnya. Dia mengangguk.

"Oke."

Setelah jawab gitu, cowok tadi bergegas ke motornya yang ternyata terparkir di belakang mobil Cheline. Tepat saat Cheline melihat ke kaca spion mobilnya, dia bisa lihat cowok tadi yang sedang memasang helm, kini melihat juga ke arahnya.

Tapi itu gak berlangsung lama, karena cowok tadi segera menaiki motornya dan menyalip Cheline sambil mengatakan, "Ikutin saya, mbak."

Dibilangin gitu Cheline langsung menginjak gas dan mulai mengikuti motor ducati warna merah itu di tengah kabut. Gak begitu berpengaruh memang, karena toh kabut masih cukup tebal. Cuma seenggaknya Cheline sekarang nggak clueless harus lewat mana.

Lampu motor dari 6 kendaraan lain di belakangnya juga cukup membantu membuat jarak pandang jadi lebih jauh dibanding ketika ia sendirian tadi. Setiap melewati kabut dia juga bisa melihat cowok di depannya tadi sesekali. Entah kenapa rasanya aman aja.

Dalam posisi fokus nyetir, ponselnya yang hampir habis baterai itu bunyi di atas dashboard. Menandakan ada notifikasi masuk.

Sambil mencoba tetap fokus, Cheline curi-curi pandang ke pesan yang ia terima.

turanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang