12.Jatuh Dan Misteri

1.4K 144 7
                                    

Happy Reading!

Sebuah luka akan membawah bekas bagi sang penderita,membangun dinding pembatas tak kasat mata karena ketakutan tanpa sebabnya.

Seorang yang pernah terluka akan selalu mencari cara untuk menjauh,melupakan bahkan memaksa pikirannya dan dirinya berubah.Itulah yang menakutkan dari seorang yang terluka.

Dia telah dilatih ikhlas menerima,ibaratkan seperti besi,dengan proses panjang menjadi pedang.Di tempah dengan keras,di bakar dengan panas yang membara,yang penempah tak menghiraukan teriak kesakitannya,hingga hasil akhir yang memuaskan dalam dirinya dapat dia rasakan.Dilatih dengan kesakitan,hingga memiliki ambisi besar dalam dirinya.Menakutkan memang.

***

Mentari muncul dari ufuknya,membangunkan pemuda yang terlelap damai di sebuah ranjang besar.Bukan ranjangnya,melainkan ranjang milik sang omega.Tangannya bergerak,merabah sisi sampingnya,berharap menemukan yang dia cari.Matanya yang masih terpejam,namun sedetik kemudian terbuka lebar.Dia bangun dari keterkejutannya,matanya menilik ke setiap penjuru ruangan.

"Haru!" Teriaknya tak karuan,segera bangkit dan berlari keluar ruangan.Keadaannya kacau,dia berlari mencari sang omega dengan tergesah gesah.

"Sean" Seseorang memanggil berseru namanya,sang pemuda menoleh kearah seorang wanita paruh bayah.Sean segera menghampiri wanita itu,menatapnya dengan sebuah kepedihan mendalam.

"Bibi,h-haru dimana haru?" Wajahnya berbias ketakutan,tangannya bergetar membuatnya terlihat seperti takut kehilangan.Nafasnya beberapa kali tercekat,bibirnya menggigil namun bukan karena kedinginan.

Sang wanita mengerti,dia mengusap surai legam sang pemuda.Memancarkan sinar mata yang mengatakan semua akan baik baik saja,Sean menunduk.Dia terlalu malu hanya sekedar mendongak,dia mengingat semuanya lagi,dengan jelas.Dia yang menyakiti pemuda keluarga ini tanpa sepengetahuan mereka membuatnya menjadi teramat bersalah.

"Haru ada di pacuan kuda,kesanalah temui dia.Hari ini dia entah mengapa bangun sangat petang,tidak seperti haruku biasanya" Ucap sang wanita dengan kekehan renyah,menyudahi usapan lembutnya pada surai sang pemuda.

Sang Pemuda mengangguk,setelah itu undur diri dari hadapan ibu omegnya.Langkah kembali ke kamar sang omega,dia akan membersihkan diri dahulu sebelum menemui pujaan hatinya.

***

Kini sang alpha berada tak jauh dari kandang kuda,tengah menyandarkan bahunya yang kokoh sembari menatap sang omega yang bergelud dengan rutinitasnya.Pandangannya tak dapat lepas dari sang omega yang menunggangi kudanya dengan gagahnya.

Matanya berkilat kilat memancarkan kebahagiaannya sendiri,membias wajah cantiknya dengan senyum merekah.Tubuhnya yang ramping nampak nyaman diatas tunggangan kudanya,dengan tangannya yang terampil menggenggam kekang kuda.

Tubuhnya naik turun mengikuti irama tapal kuda,nampak lihai mengarahkan sang kuda yang berjalan dengan tenang.Rambutnya yang kecoklatan diterpah bias mentari pagi,nampak cantik sepadan dengan binar kekuningannya.

"Wah kakak!Kau hebat bisa belajar dengan cepat!" Ucap seorang gadis bersurai merah dengan iris mata keabu abuannya,nampak sumringah diwajahnya.Tangannya saling bertemu membuat tepukan kecil,lalu bersiul siul menggoda sang omeganya yang tengah telaten menunggang kudanya.

"Ya!Irishan sudahlah jangan terus terusan menggodaku!" Sang gadis hanya tertawa,wajah sang kakak bersemu merah.

Sean tak mengalihkan pandangannya,menatap intest si omega yang tak mengetahui keberadaannya.Melihat semua yang omega itu lakukan,dan ikut tersenyum dikala sang omega merona menahan malu.Itu harunya,batinnya berkata.

(ROMBAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang