Tak ada satu Minggu Nyong Jung sudah berbaikan dengan sang suami dan memilih untuk pulang kerumah.
Jaehyun pun bernafas lega karena tak perlu berada dalam satu kamar lagi dengan Chaeyoung.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam namun Jaehyun masih disibukan dengan pekerjaannya. beberapa karyawan terpaksa lembur untuk menghadiri meeting dadakan karna adanya masalah dalam perusahaan.
Jaehyun yang terlalu fokus dalam meeting tak menyadari notifikasi panggilan beberapa kali masuk keponselnya.
Jaehyun memang sengaja mengaktifkan mode diam diponselnya agar tak mengganggu meetingnya.
.
.
.Chaeyoung masih menunggu kepulangan Jaehyun dengan menonton acara televisi, namun dibuat panik saat mendapat telefon dari adik iparnya.
Dengan tergesa-gesa Chaeyoung mengambil dompet dan mantelnya berlari keluar rumah membuat security yang berjaga diluar bingung karena Chaeyoung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Didalam taksi Chaeyoung mencoba menelfon Jaehyun namun nihil, Jaehyun tak mengangkat panggilannya.
Dan ponselnya sendiri tiba-tiba mati kehabisan baterai.
Membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk Chaeyoung sampai dirumah sakit. dengan segera Chaeyoung mencari keberadaan Sungchan dirumah sakit. langkahnya langsung menuju IGD tempat dimana pasien pertama kali datang ditangani.
"Sungchan!"
"Kak Chaeyoung"
"Kau tak apa?" Ucap Chaeyoung panik saat melihat kondisi Sungchan yang memiliki beberapa luka ditangan dan kakinya. beruntung saat kecelakaan pria itu memakai helm sehingga kepalanya tak memiliki luka.
"Hanya luka kecil Kak"
"Kau menyebut ini luka kecil? Kakak begitu mengkhawatirkanmu"
"Maaf sudah membuat Kakak khawatir, tapi aku benar-benar tak apa. hanya saja, orang yang aku tabrak kritis Kak" jelas Sungchan yang kini menunduk merasa bersalah.
sebenarnya sedari tadi Sungchan mengkhawatirkan orang yang tak sengaja ditabraknya. Sungchan takut kalau orang itu tak bisa bertahan dan dirinya akan menjadi seorang pembunuh.
"A-apa?"
Chaeyoung dapat melihat mimik muka Sungchan yang berubah sendu, ada rasa takut dalam diri anak itu. karna beberapa kali Sungchan meremas tangannya sendiri dengan perasaan gelisah, meski anak itu tak mengatakan ketakutannya langsung tapi Chaeyoung bisa merasakan itu.
Sungchan terlalu takut memberitahu masalah ini pada orangtuanya. itulah mengapa dirinya menelfon Chaeyoung setelah mencoba menelfon Jaehyun tak ada jawaban. karna Chaeyoung lah satu-satunya nama yang Sungchan fikirkan selain Jaehyun kakaknya.
"Kau tak perlu khawatir, yang terpenting sekarang adalah kesembuhanmu. biar masalah ini Kakak yang tangani, kakak akan mencoba bicara dengan keluarga korban" hanya ini yang bisa Chaeyoung bantu untuk Sungchan. mendengar cerita dari Ibu mertuanya membuat Chaeyoung menyimpulkan bahwa Sungchan terlalu takut untuk mengabari orang yang seharusnya mengetahui masalah ini lebih dulu.
"A-aku takut Kak–"
"Takut kenapa?"
"Aku takut orang yang aku tabrak meninggal– a-aku tak mau menjadi seorang pembunuh, hikss..."
"Sstt... Apa yang kau katakan, semuanya akan baik-baik saja"
Chaeyoung memeluk Sungchan guna memenangkan tangis anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Love Destiny" [JaeRose]
FanfictionTepat disaat Jaehyun akan mengenalkan sang kekasih pada keluarganya, disaat itulah orangtuanya menjodohkannya dengan gadis yang tinggal di panti asuhan miliknya. Cast; Jaehyun [NCT] Rose [BLACKPINK] #1 bp (311022) #4 Jaehyun (021122)