Part 2

47 15 9
                                    

Happy Reading guys
I hope u like it

Kali ini Janu tengah bersiap-siap untuk bersekolah di kamarnya. Setelah siap Janu pun turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan. Sesampainya di sana sudah terdapat Kavin yang sedang memakan sapannya.

"Ayah mana kak? " Tanya Janu

"Udah berangkat. " Jawab Kavin.

"Kemana lo kemarin habis di marahin ayah ko ngga ada? " Tanya Kavin.

"Main." Jawab Janu.

"Main? Emang lo punya temen. " Ledek Kavin.

"Punya." Balas Janu.

Kavin pun telah menyelesaikan makannya lalu segera berangkat ke sekolah. Kavin dan Janu berada di sekolah yang sama tetapi Kavin tak pernah mau berangkat bersama dengan Janu.

Janu pun juga segera menyelesaikan sarapannya setelah itu pun dia berangkat. Ia menunggu angkutan umum di depan komplek nya yang memang agak jauh dari rumahnya.

Saat Janu menunggu angkutan umum tiba, Tiba-tiba terdapat mobil yang berhenti di depannya. Sang empu yang berada di dalam mobil pun menurunkan kacanya.

"Hai Janu. "

"Bunga." Ujar Janu, lalu mendekat ke pintu mobil bunga.

"Janu mau ngga bareng sama aku? " Tanya Bunga.

"Engga usah Bunga sekolah kita kan arahnya beda. " Jawab Janu.

"Ngga pa pa Janu ayo. " Paksa Bunga.

"Janu ayo jangan kebanyakan mikir deh nanti telat sekolahnya. " Ujar Bunga.

"Ya udah  ayo. " Balas Janu.

Janu pun memasuki mobil Bunga dan duduk di belakang bersama Bunga.

"Pak kita ke SMA Putra Bangsa dulu ya. " Ujar Bunga ke pada supirnya.

"Baik non. " Jawab supirnya.

Mobil itu pun melaju kembali melaju. Tak lama pun akhirnya sampai di sekolah SMA Putra Bangsa.

"Makasih ya Bunga buat tumpangannya. " Ujar Janu.

"Iya Janu. Semangat ya sekolahnya. " Balas Bunga.

"Ya Bunga juga semangat ya sekolahnya. " Ujar Janu lalu turun dari mobil Bunga.

"Bye Janu. " Ujar Bunga dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya.

Lambaian tangan itu juga di balas oleh Janu. Setelah itu pun Janu segera memasuki kelasnya.

Janu pun segeran menuju bangkunya dan duduk di kursinya. Dibangkunya sudah terdapat teman Janu satu-satunya yang ada di sekolah ini dia juga merupakan teman sebangku Janu. Jevan Argantara atau yang biasa di panggil Jevan. Jevan lah yang mengetahui seluk beluk dari Janu.

"Eh bro udah dateng lo, tumben ngga telat lagi. " Ujar Jevan.

"Iya belajar lah dari pengalaman supaya ngga telat lagi. " Jawab Janu.

"Tuh muka kenapa bonyok lagi? Di pukulin lagi? " Tanya Jevan.

"Iya." Balas Janu.

"Emang lo ngga capek apa di gituin terus" Tanya Jevan.

"Capek lah, pasti sakit juga kan. " Balas Janu.

"Ya udah ikutin saran gue aja buat bawa ayah lo ke polisi itu namanya udah tindak kekerasan nu. " Jelas Jevan.

"Ngga van gue sayang sama ayah gue, gue yakin juga kok sebenarnya dia juga sayang sama gue. " Balas Janu.

"Ya udah lah terserah lo. Yang penting kalo ada apa-apa kabarin gue. " Ujar Jevan.

JANUARTA [Slow Updet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang