Hamil?

1.3K 183 1
                                    

Aya panik. Ia kesiangan.

Wanita itu bangun langsung ke kamar mandi dan membereskan rambutnya dengan cepat. Ia bahkan tak melirik Jeffri masih ada di sebelahnya atau sudah entah kemana. Namun ia fokus untuk cepat membuat sarapan untuk Rio takut takut bocah itu malah tak sarapan untuk sekolah. Atau yang lebih buruk adalah Rio yang belum bangun.

Namun langkah nya berhenti, di depannya sudah ada Jeffri yang tengah berada di depan kompor, sedangkan Rio sedang meminum susunya. Ternyata hanya dia yang terlambat bangun. Syukurlah.

"Bunda udah bangun??" Tanya bocah itu, Aya tersenyum dan mengangguk. Ia berjalan pelan dan duduk di sebelah Rio.

"Maafin bunda yaa bangun siang. Kamu udah makan?" Rio mengangguk bocah itu mengelap bekas susu di bibirnya dengan tisu yang berada di tengah meja makan. Rio cukup pintar untuk membersihkan dirinya sendiri.

"Udah bunda. Papah cuma masakin Rio telur sama roti aja. " Cibir Rio sengaja membesarkan ucapannya agar terdengar oleh laki laki di depan kompor itu, entah apa yang tengah ia masak.

Jeffri terkekeh.

"Tapi enak kan?? Papah kasih bumbu rahasia soalnya. Bunda mana bisa buatnya." Balas laki laki itu sama berteriak nya. Rio mendengus.

"Bagus deh kalo udah makan." Aya mengelus lembut rambut Rio. Ia berjalan mendekat pada Jeffri yang tengah mengaduk sesuatu.

Susu hamil. Ya Jeffri sedang membuat susu hamil rasa coklat entah untuk siapa.

"Ihh untuk siapa itu?" Tanya Aya heran. Jeffri memberhentikan kegiatannya dan menatap Aya polos.

"Buat kamu lah masa aku? Ini makan dulu." Laki laki itu memberikan satu piring berisi roti dengan dua macam rasa namun di bentuknya hati. Aya menatap heran Jeffri. Laki laki itu kenapa?

"Bunda, papah.. aku berangkat dulu yaa!!" Teriak Rio.

"Iyaa hati hati ya." Jawab mereka serempak. Aya menatap tajam Jeffri yang malah tersenyum manis melihat Aya.

"Kamu kenapa sih?" Tanya nya heran.

"Kamu hamil kan?" Aya mengerut kan keningnya. Dapat statement dari mana suaminya ini?

"Kata siapa?? Nggak kok." Jeffri memasang wajah bingungnya dan memegang bahu Aya erat.

"Kamu belum Dateng tamu kan?" Aya mengangguk.

"Memang bulan ini belum.." Jeffri mengangkat senyumnya. Menatap Aya dengan berbinar namun tak lama, karna Aya dengan cepat memecahkan pendapat dadakan Jeffri.

"Karna memang belum tanggalnya. Lagian setiap bulan kadang aku lewat beberapa hari." Jelas Aya. Jeffri menunduk ia menyenderkan kepalanya di bahu Aya lemas.

"Kamu kenapa sih Jeff tiba tiba." Laki laki itu menghela nafas lelah.

"Aku ngerasa kamu lagi hamil, soalnya akhir akhir ini aku ngerasa sensitif banget. Kamu juga udah sering cape. Beberapa kali aku liat kalender pink kamu buat liat terakhir kamu Dateng bulan." Aya terkekeh. Namun ia tak mengelak dengan itu semua. Aya memang merasa akhir akhir ini lebih cepat lelah, bahkan ia sering tertidur cepat. Namun Aya tak yakin ia hamil karna memang tak ada tanda tanda yang signifikan untuk meyakinkan dirinya jika ia hamil atau tidak.

Lagi pula Aya memang sering tak tepat waktu untuk datang tamu bulanan nya dan juga, ia tak merasakan mual atau apa pun.

Aya tersenyum, ia mengambil susu buatan Jeffri yang telah ia buat sampai tandas. Kebetulan susu itu di berikan oleh bibinya saat hari per nikahannya agar cepat memberikan cucu untuknya.

"Nanti aku periksa ke dokter. Udah jangan sedih, siapa tau memang ada Dede Bayi di sini." Aya mengusap perutnya. Jeffri tersenyum, matanya berbinar.

Perfect Husband|| pak boss! 2 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang