Ketemuan

824 138 8
                                    

Typo di tanggung author hehe
##

"males kakkk." Aya menatap tajam pada laki laki dengan gaya yang kelewat seperti artis Korea itu. Tapi jika boleh jujur sepupunya ini cukup tampan.

Laki laki itu meletakkan kepalanya di meja bulat cafe milik Aya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki laki itu meletakkan kepalanya di meja bulat cafe milik Aya. Wajahnya ia buat semenderita mungkin.

"Cepet.. mau kakak upah ga?" Pemuda itu diam dengan mata tertutup tampak tak perduli dengan ucapan Aya tentang upah.

"Kak Haikal ayo dongggg." Rio datang dengan tampang memelas. Aya tersenyum kecil. Menatap angkuh adik sepupunya itu dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

Rio itu sohib Haikal, mereka benar benar seperti best friend forever padahal umur mereka yang kelewat jauh. Tapi Haikal menyukai Rio, ia lebih menganggap Rio sebagai teman dari pada adik.

Haikal menatap tajam Aya.

"Kakak sengaja nyuruh Rio kan??" Ucapnya dengan mata memicing. Aya mengangkat bahunya tak tau. Ia menatap Rio yang menangkupkan tangannya memohon.

"Lagian kan 2 hari lagi kak Jeffri balik. Kenapa sih mau nyusul." Aya mengambil kopi hangat di depannya yang sebenarnya milik Haikal. Dan pemuda itu tak perduli dengan sikap Aya karna sudah terbiasa.

"Namanya juga kangen ya mau gimana lagi." Ucapnya santai. Haikal menatap tak percaya pada wanita di depannya.

"Ga salah ngomong?" Ucapnya dengan tatapan horor.

"Nggak kenapa emang?"

Haikal terkekeh dengan wajah julidnya.

"Bilangnya kangen. Tapi telepon an tiap hari." Ucap Haikal sambil melirik ponsel Aya yang menampilkan panggilan Jeffri yang masih berlangsung entah sudah berapa jam.

"Kan kangen pengen peluk." Haikal kembali menatap horor kakak sepupunya itu.

Kakaknya itu kalo bucin cukup cringe yaa.

"Ya udah. Bayarannya nanti aja mau di kumpulin biar ntar motorotin kakak gampang." Aya tak terkejut dengan kalimat sepupunya ini.

Sepupunya ini benar benar jago memanfaatkan seseorang yaaa.

"Ya udh terserah. Sekarang ya, pake mobil kakak." Laki laki itu hanya mengangguk dan menumpu kepalanya bosan.

Aya berjalan menuju ria yang tengah mengelapi gelas dengan sesekali mencuri pandang padanya dan juga Haikal di sana.

"Kenapa Ria? Kok kaya malu gitu." Goda Haikal si karyawan cafe yang awalnya canggung itu sekarang tampak lebih santai. Jujur, Aya cukup menyukai sosok Haikal karna mampu membuat suasana mencair. Namun sikap pemuda itu juga cukup mengesalkan bagi Aya.

 Namun sikap pemuda itu juga cukup mengesalkan bagi Aya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Husband|| pak boss! 2 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang