4. 𝓬𝓵𝓾𝓫

3.5K 536 205
                                    

Inui berada di club bersama teman-teman nya malam ini, Inui gak bisa minum alkohol. Sebenernya karyawan lain gak suka sama Inui, tadinya mau nolak. Gak enak karna yang ngajak atasannya sendiri , jadi dia cuma diem duduk dikursi pojok sendirian.

Apalagi mereka nganggep Inui anak kesayang padahal setiap hari Inui harus lembur tanpa dibayar. Inui menyesap sirup nya sedikit aneh, perasaan Inui tidak ingat memesan ini tapi tiba-tiba sudah ada dimeja nya. Matanya melihat sekeliling, semua karyawan kerja nya menatapnya sinis.

"mereka beneran gak suka sama gue ya? bener-bener nganggep gue anak kesayangan?"

Inui mengecek ponsel nya karna tiba-tiba bergetar, disana tertera nama 'Kokonoi'

klik

"Halo?"

"Pi, lo dimana? kok berisik banget?" ucap koko ditelepon

"gue di club"

"ngapain?"

"bos gue yang ngajak, gue gak bisa nolak ko."

"yaudah kalo ada apa-apa telpon gue ya"

"hmm"

Inui mematikan telepon nya.

Bos Inui menghampirinya lalu tersenyun pada Inui, dibalas senyum kecil dari Inui.

"ayok kita bersulang" ajak sang bos pada Inui

"maaf, pak. s-saya gak bisa minum alkohol" tolak Inui dengan halus

tapi bos itu memaksa Inui agar tetap minum, Inui nampak berpikir sejenak, minum sedikit tidak apa-apa kan?

Inui dirangkul sampai bertemu semua karyawan yang lain, Inui nampak ragu mengangkat gelasnya. Dia seperti kucing tersesat disini, daritadi menoleh ke kanan-kiri mencari seseorang.

"ayo Inui diminum"

Inui tersenyum canggung, dengan ragu meminum alkohol ditangan nya. Inui hanya minum sedikit tapi tiba-tiba karyawan lain mendorong gelas Inui agar dia meminum alkoholnya sampai habis.

Inui tersentak saat dia dipaksa minum alkohol (dia dicekokin gitu loh gais)

"uhuk uhuk--eumph"

Inui membekap bibirnya sendiri, ia ingin muntah jadi dia langsung pergi ke toilet.

"huekk"

Inui memegang perutnya yang sakit, heran kenapa teman kantornya sangat benci padanya. Tiba-tiba kepala Inui seperti berputar naik rollercoaster, tubuhnya mendadak lemas, sebenarnya berapa persen kadar alkohol yang ia minum tadi.

'kalau ada apa-apa telpon aja'

Koko, iya Koko.

Inui harus menghubungi Koko sekarang, Inui masuk kedalam bilik toilet. Tangan lemas nya meraih ponsel nya, berusaha menghubungi Koko.

'Kokonoi'

ketemu

klek

"Halo, pi?" terdengar suara serak Koko

"ha-halo ko, lo bisa kesini gak--huekk"

"ada apa pi? lo muntah? sekarang ada dimana?"

"ma-masih di club ko, bisa tolong kesini gak? perut gue gak enak banget dicekokin alkohol."

Koko yang disana terkejut, tentu saja karna seumur hidup Inui sangat menghindari alkohol. Koko ingin marah, siapa yang berani memaksanya minum alkohol.

"oke oke pi, lo diem-diem ya disitu. ada di club mana?"

"Bonten Club"

Koko terkejut lagi

"PI KOK LO BISA ADA DISANA? oke gue otw ya sekarang"

pip

Inui terduduk lemas, perutnya benar-benar campur aduk. Matanya terpejam menahan nyeri pada perutnya. Perutnya juga sudah kosong, tapi rasanya dia ingin terus muntah.

15 menit kemudian

Koko sudah sampai di club langsung bergegas menuju toilet, dan hanya satu bilik yang masih terkunci.

tok tok tok

"Pi, ini gue koko"

ceklek

Nampaklah wajah pucat Inui yang tersenyum kecil pada Koko, Inui hampir jatuh tapi untung saja Koko berhasil menangkapnya. Koko membawa Inui menuju mobilnya.

Sampai diparkiran Inui merengek padanya

"Koko~ disini ajaa"

Air mata Inui mengalir deras, mungkin efek alkohol sudah mulai bereaksi.

"Iya-iya gue disini"

Inui memeluk Koko dikursi depan, Koko mempangku Inui. Koko mengusap rambut Inui agar dia tenang, Inui menghirup dalam-dalam parfum Koko.

"aku mau curhat boleh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku mau curhat boleh?"

Koko tersenyum

"boleh sayang"

"aku gak tau punya masalah apa sama temen kantor aku, mereka keliatan nya benci banget sama aku ko. tadi waktu aku minum sedikit alkohol tiba-tiba mereka dorong gelas aku sampe aku minum semua alkoholnya."

"terus waktu aku lembur mereka terus natap aku gak suka, padahal aku gak mau lembur juga karna gajinya gak naik-naik. aku bingung mau bayar listrik, atau air kalau gajinya gak naik satu persen pun"

Koko menatap Inui dalam-dalam, lega rasanya kalau Inui sudah cerita. Inui itu tipe orang yang suka memendam semuanya sendirian, jadi dia khawatir dengan keadaan Inui kalau sedang mengalami masa-masa sulit.

"kita tinggal bareng mau?"

"gak tau"

Koko tersenyum lagi, Inui sangat menggemaskan kalau sedang mabuk. Dia terus memeluk Koko dengan manja, wajahnya bersembunyi di ceruk leher Koko. Padahal sudah lama tidak bertemu yang seharusnya canggung.

"kita pulang ya?"

Inui mengangguk

Sampai di rumah besar Koko, Inui sudah tertidur. Koko menggendong Inui sampai kamarnya. Tapi sampai di kamar dia melihat seorang bocah laki-laki duduk dipinggir kasur sambil memakan permen.

"papa!"

--

see you next chapter😘

𝐛𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧-'𝐤𝐨𝐤𝐨𝐧𝐮𝐢'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang