HD~6

1.1K 22 3
                                    

Clara merasakan badannya yang sangat sakit dan kaku, apa Willi sangat tega dengannya dia baru pertama kali tapi dengan enaknya dia terus memasukinya

Clara melihat sekeliling tak ada tanda Willi hari menjelang sore Clara harus cepat bergegas, tapi dimana koper yang sudah di siapkan paspor dan handphone juga tidak ada. Clara berjalan ke arah pintu dan pintunya terkunci.

"Apa aku akan menjadi rapunzel sekarang yang dikurung oleh nenek jahat karna rambut emasnya, lalu untuk apa Willi mengurungku aku tak memiliki apapun sekarang"

Clara melihat ada secarik kertas di meja berserta makanan

Makan lah aku akan pulang larut dan jangan coba berfikir untuk pergi atau aku akan mengurungmu

"Kau sudah mengurungku untuk apa mengancam segala" Dengan bibir cemberut Clara meletakan kertas itu.

Pupus sudah harapan Clara mengapa Willi menjadi seperti ini. Biasanya Willi akan bersikap lembut dan tak memaksanya. Clara memakan masakan yang sudah disiapkan percuma saja melawan. Ouh ya bagaimana aku bisa membeli pilnya. Aku tak ingin Willi memiliki masalah jika nanti aku hamil.

Melihat jam sudah hampir tengah malam Clara terus memikirkan hal buntu apa yang sebenarnya terjadi dengan Willi. Dalam hati Clara memang menyukai Willi tapi dia tak pernah berkeinginan untuk hidup bersamanya. Clara sangat tau jika Willi sangat dominan dan tak suka diusik Clara hanya tak bisa hidup bersama orang yang tak ramah kepada sesama.

"Sudah lah kepalaku rasanya pecah"

Clara mulai memejamkan matanya rasa kantuk mulai hadir hingga kesadarannya memudar. Seseorang memasukan jarum suntik ke tangan Clara dengan sangat hati hati agar sang pemilik tangan tidak bangun.

" Sorry baby" Willi mengecup kening Clara dan mengendongnya.

Clara burusaha membuat matanya terbangun rasanya dia sangat lemas tak biasanya dia bangun akan merasakan sakit badan, dilihatnya sekeliling rumah yang di tempatinya sangat asing otaknya belum bisa memikirkan

"Wahh apa ini harusnya aku berada di tengah kota, apa aku halusinasi aku melihat pepohonan lebat di jendela"

Tak peduli dengan penampilan Clara mendekati jendela. Tunggu! Bukan saatnya untuk kagum dimana dia sekarang Clara melihat sekeliling tak ada kehidupan manusia lalu dia ada dimana.

Clara keluar dari kamar mendapati Willi yang sedang memasak dengan celemek polkadot.

"Willi apa ini?!"

"Apalagi aku membawamu"

"Kau seperti bukan Willi yang ku kenal aku tak ingin makan, bawa aku pulang sekarang" Perintah Clara

Bukan Willi jika hanya ancaman seperti itu dia sudah menyerah. Dengan senyum tipis Willi membalikan badannya menatap kearah gadis keras kepala ini.

"Tak masalah aku akan membuatmu makan dengan caraku sendiri"

Clara menatap Willi sengit. Apa Willi ingin berperang dengannya. Clara siap akan berdiri dari tempat duduknya namun Willi memegang pundaknya dan membuat Clara kembali duduk.

"Bersikap manis lah, semakin kau berontak semakin membuatmu tersiksa baby"

Clara menepis tangan Willi dengan kasar dan memakan masakan yang sudah disiapkan. Makanan tak mungkin ditolakan apalagi Clara sangat tak bertenaga abis bangun tidur tadi.

"Sebenarnya ini ada dimana? Mengapa kita disini? Terus kemana handphone ku? "

"Kita berada di pulauku, hanya ingin, mungkin tertinggal"

HEART DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang