HD~2

2.1K 32 2
                                    

Clara merasakan pusing dikepalanya. Apa dia terlalu mabuk semalam Clara mengerjakan matanya mencoba mengilangkan rasa pening dan mengumpulkan nyawanya. Willi masuk dengan membawakan sarapan untuk Clara.

Clara mulai curiga mengapa willi tak menggunakan telanjang dada. Clara melihat dibalik selimutnya. Matanya tajam menatap willi. Tak mungkin willi telah menganggap Clara sebagai adiknya itu tidak mungkin. Clara memegang bagian bawahnya tidak merasakan sakit seperti yang Claudia pernah ceritakan.

"Kau memuntahkan isi perutmu semalam"

Seakan tau apa yang dipikirkan oleh Clara, syukur lah Clara sudah tak bisa membayangkan jika dia bermain dengan willi ayolah willi dengan dia hidup bersama waktu itu.

"Aku akan memakai baju dulu, apa kau akan terus tetap disini? "

Willi segera keluar dari kamar Clara bagian bawahnya sudah sangat tak tahan apalagi membayangkan payudara yang penuh dibalik bra itu dan bibir itu mendesah menyebut namanya. Hingga kehadiran Kevin membuatnya berhenti membayangkan.

"Ini kebutuhan mu" Kevin memberikan paperbag berisi pakaian kantor

Clara keluar dari kamarnya segera menaruh piring kotor. Clara segera masuk kembali untuk pergi ke kampus. Hari ini ia diantar Willi karna tak sanggup untuk membawa mobil sendiri.

Mobil willi berhenti di halaman depan gedung. Semua yang berada disana melihat kearah willi yang sedang membukakan pintu untuk Clara. Seorang william Kahaga tidak ada yang tidak mengenalnya. Clara yang mulai risih dengan tatapan mereka mengapa harus pada melihatnya seperti itu.

"Telfon aku ketika kau pulang nanti" Sambil tersenyum Willi mengusap rambut Clara dengan sayang.

"Okey kau hati-hati aku akan masuk dulu"

Clara memasuki gedung fakultasnya dan menghampiri Kessy dan Fero sepasang kekasih itu seperti tak terpisahkan.

"Apakah itu Willian Kahaga? Apa aku bermimpi? " Kessy terus melihat mobil itu sampai hilang

"No longer exciting dear" Faro mengusap wajah kessy dengan kesal

"Iya dia Willi"

"seriously , apa hubunganmu dengan dia seingatku juga semalam dia menarikmu untuk keluar dari bar"

"Ah-Willi menganggap ku adiknya kita tumbuh bersama dari kecil"

"Wah kau sungguh beruntung mahasiswa bisnis sudah berulang kali mengundangnya tapi selalu ditolak, entah lah aku hanya kasian dengan kakaku yang sangat ingin Wiiliam datang tapi sangat sulit" Kessy berharap "Bisakah kau membantunya untuk datang"

Clara tak tega melihat Kessy apa dia bisa membujuk Willi untuk datang sangat sulit untuknya. Clara mau tak mau mengiyakannya karna Kessy adalah teman pertamanya tak mungkin ia menolak ajakannya.

"Sungguh kau sangat baik Clara, aku akan mengatakan nanti kepada kakaku"

Willi terus saja membayangkan Clara saat semalam dirinya sangat tidak tahan untuk tidak menyerangnya malam itu. Hey Willi masih memiliki hasrat apalagi semalam Clara begitu seksi dengan hanya menggunakan bra dan celana dalam.

Willi sempat memberikan tanda di punggung Clara malam itu, sangat indah dan mengairah kan. Bagian tengah Willi mulai terasa penuh. Sial. Clara terus membuatnya membayangkan sex yang panas.

"Clara mencarimu didepan"

Willi segera keluar dari ruangannya bukankah dia sudah bilang untuk menelfonnya. Mengapa dia harus kekantor Willi tak ingin mata genit melihat Clara.

"Mengapa kau kemari? "

Willi heran mengapa ada pria lain disamping Clara siapa dia, dengan tatapan dingin Willi duduk di kursi yang sudah disediakan disana.

HEART DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang