004 | The First War Of Aristocratic Lady (1)

1 0 0
                                    

Perisai yang ditengahnya terdapat rangkaian bunga balqirum, lambang dari keluarga Blanc, terukir di salah satu kereta kuda yang sedang melintasi jalanan ibukota.

Alexa yang berada di dalamnya bersama sang Duchess, melihat keluar jendela sepanjang perjalanan. Matanya berkeliaran mengamati pergerakan rakyat kerajaan Istvanus yang sibuk akan urusannya masing-masing.

Duchess yang melihat kebiasaan anaknya setiap menaiki kereta kuda, hanya bisa tersenyum geli. Alexa memang sangat tertarik dengan dunia luar, dan beliau mengerti hal itu.

Kediaman Tigris yang menjadi tujuan mereka pun mulai terlihat. Keluarga Tigris memiliki kediaman yang terhitung sangat megah untuk seukuran keluarga Count. Tapi mengingat bahwa mereka adalah pebisnis yang sukses, hal itu tidaklah aneh.

Beberapa kereta kuda terlihat memasuki lingkungan kediaman Tigris. Membawa para wanita bangsawan yang diundang oleh Countess Tigris.

Duchess Blanc dan Alexa yang baru saja turun dari kereta kuda, langsung dihampiri oleh Countess Tigris yang sedang menyambut tamu yang datang.

"Selamat datang Duchess dan Nona Blanc. Suatu kehormatan bagi saya, anda berdua dapat datang ke pesta yang saya adakan," ucap Countess Tigris dengan sopan.

"Terimakasih atas sambutannya Countess," jawab Duchess Blanc.

"Mari, saya antarkan ke dalam." Ajak Countess

Pasangan Ibu dan anak Blanc itu pun masuk dengan arahan Countess Tigris. Dan sampai di aula tempat pesta minum teh dilaksanakan.

Di sana, sudah banyak wanita bangsawan yang datang.

Disaat Countess Tigris pamit meninggalkan Duchess dan Alexa untuk menyambut tamu yang lain, sepasang Ibu dan anak menghampiri keduanya.

Mereka berdua yang membungkuk hormat dan menyapa, "Semoga langit barat selalu bersamamu. Lama tidak berjumpa, bagaimana kabar Duchess dan Nona?"

Duchess yang melihatnya, langsung tersenyum. Sudah lama ia tidak mendengar sapaan khas wilayah barat itu.

Tanpa menunggu lama, Duchess langsung memeluk ringan wanita yang menyapanya barusan.

"Anne... langit barat pasti akan selalu bersama kita. Sudah lama tidak bertemu. Kami berdua sangat baik, bagaimana denganmu?" tanya sang Duchess.

Dengan tawa kecil lawan bicaranya menjawab, "Tentu saja saya baik, Nyonya."

"Langit barat pasti akan selalu bersama kita. Sudah lama tidak bertemu Baroness Farand," sapa Alexa kepada wanita itu.

"Iya Nona Blanc, anda sangat cantik hari ini." Puji Baroness Farand yang dibalas oleh Alexa dengan senyuman dan ucapan terimakasih.

"Ah iya, perkenalkan ini anak perempuan saya," ujar Baroness Farand sambil memegang pundak anak perempuan seumuran Alexa disampingnya.

"Semoga langit barat selalu bersamamu. Selamat siang Duchess dan Nona Blanc, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda berdua. Perkenalkan saya Carissa Farand," ujar Carissa secara formal.

"Langit barat pasti akan selalu bersama kita. Selamat siang Nona Farand, kau telah tumbuh dengan sangat cantik," ucap Duchess Blanc.

Carissa yang mendengar pujian dari sang Duchess, menundukan kepalanya sedikit, tersipu malu dan berterimakasih dengan suara yang kecil.

Alexa yang melihat itu hanya dapat memikirkan satu kata di pikirannya 'Menggemaskan!'.

Dirinya seperti melihat Sir Farand versi wanita. Dan dalam sekali lihat saja, Alexa bisa memastikan bahwa sifat Carissa berbeda dari Sir Farand.

The Story Of The Last DelmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang