A 24

34.4K 5.4K 2.3K
                                    

1K vote + 2 K komen deh next!

Kalian hebat banget sih! Pasukan CIMOL 🔥🔥

Part ini menguras esmosi.. Makanya minta target lebih.. Biar cici bisa leha2.. 😚

Jam berapa Cimol baca cerita ini?

Sambil dengerin lagu di mulmed ya!

Rimba terduduk kalut di depan ruang UGD yang lampunya masih menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rimba terduduk kalut di depan ruang UGD yang lampunya masih menyala. Baju seragam putih itu terlumuri oleh darah yang berasal dari Mamanya sendiri.

Hawa malam yang dingin di rumah sakit lantas tak membuat tubuh Rimba mengigil. Pria itu terdiam sembari terus merapal doa dalam hati untuk keselamatan adik-adiknya dan juga Mamanya- Cahaya.

"Rim-"

"MASIH BERANI MUNCUL DI HADAPAN SAYA? BELUM PUAS ANDA MENELANTARKAN MAMA DAN JUGA SAYA?!" Emosi Rimba tersulut, ketika papa-Ardi memanggil namanya.

Wajah merah menahan amarah dengan nafas tak beraturan menjadi ekspresi Rimba kali ini.

Pria itu menunjuk muka Papanya dengan tatapan tajam. "Ceraikan Mama sekarang juga. Dan jangan ganggu hidup kami." Tekan Rimba.

"Nak, Papa juga ngga-"

"JANGAN BANYAK OMONG KOSONG! PERGI DARI HADAPAN SAYA, SEBELUM ANDA HABIS DI TANGAN SAYA SENDIRI." Penekanan yang amat kentara tersemat di setiap katanya, membuat Ardi lantas bergerak mundur sembari mengusap wajahnya kasar.

"Hubungi Papa, kalau mama kamu sadar," Itu kata terakhir sebelum Rimba memukul dinding dengan brutal di depannya, untuk melampiaskan emosi.

🍌🍌🍌

"Assalamu'alaikum, Hatari Bantet! Lo udah ngorok belom?!" Suara Pangeran disertai gedoran pintu dengan beruntung membuat seisi rumah terbangun.

"Bantet! Ini gue Pangeran super ganteng! Urgent Tet!" Pekik Pangeran lagi.

"Ta, itu temennya si Rimba yang somplak ngapain sih?" Nyak berjalan menuju pintu depan sembari membenahi dasternya.

sedangkan Mentari sendiri hanya menutup mata sambil berjalan. Dia sangat mengantuk. Tapi namanya dipanggil berulang kali, membuat tubuhnya terpaksa bangkit.

"Waalaikumsalam," Nyak membuka pintu sembari menjawab salam.

"Nyak, Rimba di rumah sakit." Tutur Pangeran, yang seketika membuat mata Mentari melek.

Gadis itu langsung berlari ke depan. "Baba kenapa?!"

Babe yang sedang berada di dalam kamar bahkan langsung berlari keluar, menghampiri Pangeran yang berdiri di depan pintu dengan berbalut kaos dalam dan celana boxer pendek.

"Tante Cahaya pendarahan di rumah sakit."

🍌🍌🍌

Baru saja Pangeran memberhentikan mobilnya, Mentari langsung menerobos keluar mobil tanpa menutup pintu mobil.

ARIMBA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang