* * *
Dia adalah bunga mawar paling cantik yang pernah kutemui.
Hari ini, ketika sibuk menyebarkan pamflet festival sekolah, aku menemukannya tak jauh dari tempatku berdiri.
Rasa gugup melanda, tapi dengan bermodal tekad dan senyum terbaik, akhirnya aku berani mengajaknya berkenalan. Namun, kenapa dia terlihat tidak ingin dekat denganku?
Mungkin situasi saat itu belum merestui pertemuan kami karena aku harus bergegas pergi mengurus acara kembali. Tapi, tak apa. Aku tetap bersyukur karena tahu namanya.
Bunga mawar itu berasma Lyra.* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Gores yang Terlupakan
Short StoryKita, untaian gelung kehidupan Mengandung selaksa kisah dalam bisu Kita mereguk racun yang membara Dan berharap orang lain musnah karenanya Kebatilan takkan binasa dengan sendirinya, maka Bernyanyilah! Biarkan kata-kata menemukan jalannya * * * Inil...