Siapa nih yang suka keributan Bara dan Reno? Wkwk, ayo bacaaa!
𝕰𝖝 𝕭𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗 𝕴𝖓 𝖑𝖆𝖜
Untuk kesekian kali nya, Dira menghela nafas lelah. Bagaimana tidak? Setiap malam ia harus menyaksikan drama kedua lelaki berbeda usia di hadapan nya.
"Udah dong," Ujar Dira kesal.
Bara yang tengah berdebat dengan Reno lantas menoleh. "Enggak bisa gitu yang!" Kata Bara.
"Lho? Kenapa?"
"Bocil ini udah gede, harus tidur sendiri." Ujar Bara sembari menunjuk Reno di hadapan nya.
Reno berdiri tegak. "Lho? Papa juga udah gede ya, kenapa masih tidur sama Bunda?"
"Harusnya Bunda tidur sama kakak, kan kakak masih sd."
"Lho enggak bisa gitu, Bunda kan istri Papa."
"Bunda juga Bunda, kakak tau!"
Dira mengusap wajahnya kasar. Bisa-bisa seminggu lagi ia akan darah tinggi. "DIEM!"
"Bunda,"
"Yang,"
"Gini aja, Bunda tidur nya di tengah ya. Udah diem! Jangan berantem lagi, liat jam sana. Besok kamu kerja, Mas. Kakak juga besok sekolah. Tidur buruan!" Gadis, eh? Wanita ya? Wkwk. Wanita itu menarik Bara juga Reno untuk berbaring di sebelah nya.
"Jangan peluk-peluk!" Marah Bara.
"Lho? Ini kan Bunda kakak, terserah kakak dong!"
"ALLAHUAKBAR! DIEM ENGGAK? PERGI NIH BUNDA KALO MASIH BERANTEM! MEJEM DUA-DUA NYA!"
Kedua nya lantas bungkam, cepat-cepat menarik selimut dan memaksa mata mereka untuk terpejam. "Nah gini kan enak. Selamat tidur semua." Dira sedikit berdiri, mencium bergantian dahi kedua nya.
Biel? Gadis kecil itu anteng di kasur yang terpisah dengan mereka. Sengaja, sebab takut jika-jika Biel tertimpa kalau satu kasur.
***
"Bunda! Sepatu kakak dimana ya?" Reno yang duduk di kursi makan berteriak saat mengingat ia belum memakai sepatu.
"Di rak sepatu belakang, kak."
"Yang! Dasi Mas mana ya?" Kali ini gantian Bara.
Dira yang tengah menyuapi Biel di depan rumah bergumam kesal, sejak pernikahan nya, kedua pria berbeda usia itu semakin manja dan seakan ketergantungan pada nya.
"Mas! Kan udah aku kasih gantungan di belakang pintu! Coba cari."
"Ohiya! Ada yang. Kalau berkas dimana yang?"
"Udah aku taruh di atas meja kamu, semua nya udah tinggal ambil aja. Buruan turun sini sarapan!"
Fyi, sekarang mereka tidak lagi tinggal di rumah orang tua Dira, melainkan tinggal di rumah yang beberapa bulan lalu di beli Bara.
Dira mencium pipi gembul Biel. "Pinternya anak bunda." Ujarnya setelah memastikan makanan Biel habis. "Tatattat, ndanda papapaaa"
"Mau ke Papa sayang?"
Dengan polosnya bayi gembul itu mengangguk. "Okedeh, kita masuk yuk."
Mendengar perdebatan di arah meja makan, Dira mempercepat langkah nya.
"Kenapa lagi?"
"Papa ambil nuget kakak," Ujar Reno dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Brother In Law [END]
RomanceDUDA SERIES #1 15+ Mencintai adalah hal indah yang dirasakan setiap insan. Tapi bagaimana jika cinta itu jatuh pada seseorang yang tidak tepat? Itulah yang terjadi pada Nandira Gabriella atau biasa di sapa Dira, ia adalah seorang gadis berumur 19 ta...