🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
BDSM
21+
Ternyata kristnya jika sadar sensitifnya lebih. Ini kabar baik bukan?
Ya kabar baik untuk singto tidak untuk krist.
Karna singto semakin beringas, ide-ide gila dikepalanya siapa yang tau. Itu mungkin bisa dengan sangat berbahaya bagi diri krist sendiri.
#singto
Owh..
Aku tak suka..
sungguh..
Kristnya tak nyaman dengan niple yang masih menegang mengantarnya ke kantor.
Aku sangat tak suka..
Dan sekarang dia sudah mengacuhkan ku dengan kesibukannya.
Yang sedikit kurang nyaman itu.Huft..
Baiklah jika begitu mungkin libur beberapa hari akan menebus sedikit dosa ku..
Aku tak ingin keanehan membuatnya curiga.
Tapi cukup lucu bahwa dia memintaku memperbaharui air mineral di mobilku karna dia percaya itu penyebabnya..Oooowh itu menggemaskan..
#N
Entah hal apa yang membuat singto makin berani menunjukkan perhatianya dimulai dari hal kecil. Seperti memilih produk dengan melihat apa saja kandungan yang akan di minum kris dalam pink milk kaleng.Hingga hal yang menurut manusia itu bukan sepatutnya seorang tuan memperhatikannya.
Seperti mengingatkan krist untuk tak menggigit pensil saat dia bekerja. Itu berbahaya bisa saja bakteri ikut masuk dan krist akan diare atau buruknya sampe dehidrasi dan meninggal.Hey krist tak selemah itu, bahkan dia pernah hidup di titik dimana makanan pagi dan siangnya adalah sisa kemarin malam..
Tapi itu lah singto..
Hal itu tak luput dari pengawasan phi yui. Dia mulai melihat perubahan singto.
Tak dingin.
Tak kaku.
Dan tetap semena-mena.
Walau itu semua berlaku hanya pada krist.Tapi kini phi yui tau kenapa singto memperkerjakan krist yang dengan diam-diam phi yui mencari latar belakang krist dan kaget dengan pilihan singto menjadikan krist di pisisi sekarang.
Bukan kah wajar phi yui mencari tau, dia kepala dari semua pelayan dan pekerja di rumah itu. Itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Karna itu juga janjinya pada orang tua singto.
Walau kadang krist juga bekerja di kantor, tapi tetap saja urusan makan dan kepantasan pakean meting bukan tugas pekerja kantoran. Jadi bisa di bilang krist juga menjabat sebagai pelayan rumahan singto juga dan itu berarti ada di bawah pengawasan sang ketua pelayan.
Tapi garis dari itu semua. Phi yui jadi memandang krist seperti anaknya sendiri. Kerja kerasnya untuk memilih hidup di kota dengan latar belakang itu membuat hatinya luluh akan kerja keras krist. Krist pantas mendapatkan ini semua.
Dan dari situlah phi yui bertekat untuk menanyakan langsung kepada singto, apa maksut dan tujuannya melakunan ini semua.
Phi yui merasa kan bahwa bukan hal biasa yang terjadi. Tuannya singto tidak mungkin memperkerjakan krist dengan cuma-cuma. Walau singto memang anak yang baik tapi tidak main-main dalam hal seperti ini. Apalagi mengatasnamakan perusahaan.
Phi yui yang tak pernah tau tentang urusan kantorpun mulai berpikir. Jangan-jangan krist di pekerjakan dengan semena-mena disana.
Atau jangan-jangan krist menjadi bahan untuk mendapatkan keuntungan perusahan.
Kepala pelayan ini mempunyai firasat buruk. Karna dia selalu rajin menonton drama di sela kerjanya. Jadi dia hapal betul kelakuan tuan kaya raya kepada rakyat jelata yang di adopsinya.
Tapi dia tidak percaya bahwa tuan yang ia jaga sampai sebesar ini melakukan hal itu. Dia yakin tuanya bukan penjual atau pembeli budak seperti itu.
Di lain pihak..
Seorang tuan besar sibuk memperhatikan asistennya yang tersayang, yang sibuk membolak balik kertas berusaha mengerjakan tugas nya.
Ya keusilan singto datang kali ini bukan hal seperti biasanya. dia masih merasa bersalah tentang niple itu, jadi dia meminta krist merangkum ulang laporan tahun lalu dan itu tugas yang seharusnya singto lakukan sebagai pemilik perusahaan.
Tapi jika ada asisten yang harus duduk diam mengapa tidak. Dari pada dia bolak balik mengurus berkas masuk keluar ruangan membuat dirinya tak tenang membiarkan krisnya bertemu semua kariawan kantornya. Hilih posesif.
Hingga jam pulang pun berdenting. Kali ini giliran singto yang mengajak ktist pulang. Karna krist tak kunjung sadar jika jam pulang tiba. Pekerjaan yang di berikan singto benar-benar menguras konsentrasinya.
"Jika kau ingin tetap tinggal katakan saja agar aku tak menunggu mu krist" sapa singto di depan meja krist dengan tangan yang bertender di pinggang dan siap untuk pulang.
"Apa sebegitu asiknya hingga tugas lain kau lupakan?" Sela singto sebelum krist sadar bahwa waktu pulang sudah sangat lewat.
"Aaaaaaah maaf phi sing aku baru sadar jika hari sudah semakin sore, baiklah ayo pulang aku akan mengerjakannya lagi esok tunggulah sebentar di sofa mu aku akan bersiap.. sekali lagi maaf kan aku phi sing" sambil berbicara krist tak hentikan tanganya untuk berberes dengan secepat yang ia bisa. "Bahaya masa bosnya yang menunggunya. Pekerja macam apa dia ini." Batin krist
Dan hari berganti hari serta waktu berjalan cepat. Sudah waktunya akhir minggu di awal bulan. Tak akan ada banyak pekerjaan tak ada laporan bulanan yang menumpuk hari bebas segera datang krist sudah sangan lelah ia muali merindukan hari yang tenang tanpa pekerjaan kantor. Memang 2 hari saja tapi dirasa sangatlah cukup.
Tapi tidak dengan singto sudah berhari-hari pula dia berusaha menahan otaknya untuk berfokus pada pekerjannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Two SK (My ˈeɪtʃ Tuan)
Fanfiction"Owh lihat di sini hanya ada wanita yang sebagian seperti ulat, banyak laki-laki berhidung belang juga di sini." JADI berhati-hati lah. And stop! This 21+ area!